tag:blogger.com,1999:blog-19085345807265075392024-03-14T13:34:33.950+07:00Agepemedia pembelajaran bahasa dan sastra indonesiaAgepehttp://www.blogger.com/profile/16292294733005142180noreply@blogger.comBlogger775125tag:blogger.com,1999:blog-1908534580726507539.post-19213569303485598972013-02-28T06:35:00.000+07:002013-02-28T06:35:00.405+07:00Sastra Kontekstual
Tempat Domisili Seorang Sastrawan
Oleh: Beni Setia
Salah satu gema polemik yang tertinggal dari gairah berkesusastraan pada dekade 80-an kemarin adalah gagasan sastra kontekstual. Secara konsepsi gagasan sastra kontekstual ini menekankan pentingnya kesadaran seorang sastrawan, yang ber-domisili di satu tempat yang kongkrit, dan karenanya menyadari situasi sosial-politik dari tempatnya Agepehttp://www.blogger.com/profile/16292294733005142180noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-1908534580726507539.post-26346909129156832392013-02-24T11:24:00.000+07:002013-02-24T11:24:00.496+07:00Kenangan Pramoedya
Puisi Oleh: Eka Budianta
Kenangan Pramoedya
(6 Februari 1925 - 30 April 2006)
Kamu mencintai tulang dan pori-pori
Bumi kelahiranmu dan semua bangsa
Para korban kebodohan yang terlupa
Tetapi ketika kautulis kebenaran
Kamu dijebloskan ke penjara
Buku-buku dan pembacamu teraniaya
Akan kukenang Pramoedya
Dengan seluruh keangkuhan saudaraku&Agepehttp://www.blogger.com/profile/16292294733005142180noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1908534580726507539.post-51987895246052894322013-02-20T15:32:00.000+07:002013-02-20T15:32:00.275+07:00Sastra, Tubuh, Vulgar, dan Tabu
Sastra dalam Bingkai Estetika Tak Bermalu
(Damhuri Muhammad)
Semiotisasi tubuh dalam teks sastra erat kaitannya dengan semesta ketubuhan di dalam wacana postmodernisme, yang menggiring diksi tentang tubuh berkembang ke arah yang melampaui (hyper) batas moral, norma, etika, budaya, adat, tabu dan agama.
Selain itu, vulgaritas "bahasa" sebagaimana ditemukan di dalam Jangan Main-main Agepehttp://www.blogger.com/profile/16292294733005142180noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1908534580726507539.post-71733452826032494892013-02-16T15:28:00.000+07:002013-02-16T15:28:00.439+07:00Puisi Rahasia Tuhan, Lelah, Lakon, dan Duka
Puisi Puisi Dwi Rejeki
Menuju Tuhannya
Barisan laki laki menuju pura
dan perempuan dalam kebaya
wajah wajah pasrah berbagai rupa
berangkat menuju Tuhannya
di gerbang pura
barisan merapat
berharap dinaungi para dewa
hidup telah diserahkan
ada janji yang terucap
pada kalimt suci tengah malam
meski tak bisa merubah dunia&Agepehttp://www.blogger.com/profile/16292294733005142180noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1908534580726507539.post-28806635256200575572013-02-12T15:05:00.000+07:002013-02-12T15:05:00.755+07:00Kritik Cerpen Raudal Tanjung Banua
Mendulang Cerita dari Amsal dan Umpama
(Damhuri Muhammad)
Teks cerpen terkadang dapat diandaikan sebagai 'khabar' tertulis yang disampaikan oleh seorang 'juru khabar'. Bila hipotesis di atas dapat diandalkan, maka pergulatan seorang cerpenis (juru khabar) agaknya bukan pada substansi khabar (baik atau buruk), tetapi bagaimana cara ia menggarap, mengolah dan menyiarkan khabar itu. Agepehttp://www.blogger.com/profile/16292294733005142180noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1908534580726507539.post-10982330181371207762013-02-08T14:58:00.000+07:002013-02-08T14:58:00.226+07:00Apresiasi Puisi Sitor
Memahami Puisi-puisi Sitor Situmorang
(Aminullah HA Noor)
Bagi saya, apa yang paling terkenang dari puisi Sitor Situmorang, terutama dari periode awal, khususnya kumpulan Surat Kertas Hijau, Dalam Sajak, dan Wajah Tak Bernama, bukanlah isi filsafat - misalnya tentang keisengan atau keterasingan - melainkan bunyi dan rupa, bahkan tertib-rupa dan tertib-bunyi.
Ciri demikian itu Agepehttp://www.blogger.com/profile/16292294733005142180noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1908534580726507539.post-6744810190083489452013-02-04T14:53:00.000+07:002013-02-04T14:53:00.332+07:00Menikah, Anak, dan Rumah
Engkau adalah Rumah
Cerpen Dianing Widya
MATAHARI pecah di kepalaku. Kebahagiaan di depan mata itu, engkau hancurkan Layla. Tanggal pernikahan yang kita sepakati bagai mainan bagimu. Ponselmu tak pernah aktif. Apartementmu kosong. Teman-teman kantormu hanya bilang kamu pindah tanpa meninggalkan alamat kerja baru. Kedua orangtuamu, saudaramu hanya mengangkat bahu ketika aku tanya Agepehttp://www.blogger.com/profile/16292294733005142180noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1908534580726507539.post-21331841437174473662013-01-31T11:34:00.000+07:002013-01-31T11:34:00.252+07:00Proses Kreatif Putu Wijaya
Menikmati Perjalanan Sastra Putu Wijaya
Oleh F Akbar
Putu Wijaya yang kita kenal sebagai sastrawan mempunyai nama yang cukup panjang, yaitu I Gusti Ngurah Putu Wijaya. Dari namanya itu dapat diketahui bahwa ia berasal dari Bali. Putu memang dilahirkan di Puri Anom, Tabanan, Bali pada tanggal 11 April 1944.
Pada masa remaja ia sudah menunjukkan kegemarannya pada dunia sastra. Saat Agepehttp://www.blogger.com/profile/16292294733005142180noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1908534580726507539.post-69895620975737668462013-01-28T21:13:00.000+07:002013-01-28T21:13:00.731+07:00Puisi-puisi Anita Retno Lestari
Puisi Bulan, Tuhan, dan Anggur
Bulan di Pangkuanku
Tuhan, ijinkan aku bermimpi
seperti Ken Dedes
bulan jatuh di pangkuanku
lalu peta dunia berubah
tapi tanpa pertumpahan darah
tak ada lagi yang terbunuh
atas nama pengkhianatan
atas nama kepengecutan
atas nama kepahlawanan
jika bulan di pangkuanku
akan Agepehttp://www.blogger.com/profile/16292294733005142180noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1908534580726507539.post-17824435359785617522013-01-25T11:02:00.000+07:002013-01-25T11:02:00.632+07:00Cerpen Dianing
Penjara Dalam Tubuh
(Dianing Widya)
IBU mengantar keluarga Frans hingga ke halaman. Aku di sini memandang dari kursi tamu dengan kepala penuh lintasan kereta api. Dari jauh ribuan lintasan kereta api dengan raungan sirine, saling berebut. Telingaku hampir tak sanggup menampungnya.
Aku lihat Ibu masih setia menunggu satu persatu keluarga Frans masuk ke mobil. Gerakan tubuh mereka begituAgepehttp://www.blogger.com/profile/16292294733005142180noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1908534580726507539.post-86086793263254541652013-01-22T10:55:00.000+07:002013-01-22T10:55:00.494+07:00Dami N. Toda sang Kritikus
Mengenang Kritikus Sastra Dami Toda
Oleh Gerson Poyk
Penulis terhenyak ketika memperoleh berita bahwa Dami N Toda telah meninggal pada bulan November 2006 yang lalu. Perkenalan pertama kami terjadi di Sanggar Wowor milik pematung Michael Wowor di Jalan Kalibata Raya pada tahun enam puluhan ketika Menteri Perkebunan waktu itu, Frans Seda, memberi oder kepada Michael untuk membuat patung Agepehttp://www.blogger.com/profile/16292294733005142180noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1908534580726507539.post-43521621966051027202013-01-19T10:51:00.000+07:002013-01-19T10:51:00.476+07:00Oase
The Have's Habits
Radhar Panca Dahana
Pekerja sastra dan teater,
dosen pascasarjana Universitas Indonesia
Pergilah Anda bersenggang ketika hari krida! Maka, Anda akan menjadi salah satu orang di antara kaum urban Jakarta, setidaknya yang membuat saya selalu bertanya: sedang apa Jakarta? Hari krida, hari di mana kita semestinya bersenggang, tetirah, mengistirahatkan tidak hanya otot dan Agepehttp://www.blogger.com/profile/16292294733005142180noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1908534580726507539.post-73956081854849776952013-01-15T10:46:00.000+07:002013-01-15T10:46:00.054+07:00Kesusastraan dan Sastrawan
Kesusasteraan Tanpa Sastrawan
(Beni Setia)
Ada serangkaian pertanyaan yang menggoda saya belakangan ini. Terutama, apa konsekuensi dari hubungan antara ilham dengan persiapan pra-menulis seorang pengarang. Di mana, di salah satu sisi, persiapan pra-menulis itu bermakna bakat dan kepekaan, kematangan tehnik dan wawasan mengarang yang berasal dari latihan menulis dan kebiasaan membaca, dan Agepehttp://www.blogger.com/profile/16292294733005142180noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1908534580726507539.post-14319414585646855662013-01-11T06:00:00.000+07:002013-01-11T18:24:40.389+07:00Mengenang Asrul Sani
Mengenang Sastrawan Asrul Sani
Rabu 11 Januari lalu tepat setahun meninggalnya sastrawan Asrul Sani. Kepergian beliau tahun lalu, mengejutkan Penulis ketika menyadari kematian sastrawan besar itu melalui SMS yang dikirimkan seorang rekan.
"Bang Asrul, pencetus humanisme universal itu sudah tiada. Ia meninggal di saat negeri menjadi tempat persembunyian manusia yang menginjak-injak Agepehttp://www.blogger.com/profile/16292294733005142180noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1908534580726507539.post-43748087332481074322013-01-09T15:29:00.000+07:002013-01-09T15:29:00.404+07:00Mengenal Sitor Situmoang
Penyair dengan Masa Kerja Terpanjang
Oleh F Akbar
Seorang sastrawan yang unggul adalah ia yang meresapi semangat kesusastreraannya, namun pada saat yang sama ia menerjemahkannya dengan cara yang istimewa, sehingga ia mengubahn tanggapan sidang pembaca terhadap karya-karya yang dihasilkan angkatan itu. Demikianlah penyair Sitor Situmorang. yang menulis sejak 1948. Tengtu saja ia adalahAgepehttp://www.blogger.com/profile/16292294733005142180noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1908534580726507539.post-41754729758454393382013-01-06T15:24:00.000+07:002013-01-06T15:24:00.188+07:00Memahami Puisi-puisi Sitor Situmorang
Aminullah HA Noor
Bagi saya, apa yang paling terkenang dari puisi Sitor Situmorang, terutama dari periode awal, khususnya kumpulan Surat Kertas Hijau, Dalam Sajak, dan Wajah Tak Bernama, bukanlah isi filsafat - misalnya tentang keisengan atau keterasingan - melainkan bunyi dan rupa, bahkan tertib-rupa dan tertib-bunyi.
Ciri demikian itu membebaskan dia dari lingkungan pengaruh Chairil Agepehttp://www.blogger.com/profile/16292294733005142180noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1908534580726507539.post-65421049078266931962013-01-03T23:40:00.000+07:002013-01-03T23:40:00.075+07:00Cerpen Beni Setia
Kokok Ayam Tengah Malam
"I don't want close my eyes,
I don't want go sleep cause
I miss you, baby, and
I don't want miss a thing" (Aerosmith)
WANTI lahir di Surabaya, besar, dan bersekolah di Surabaya. Ketika mendapat SK penempatan sebagai guru di Madiun, pada usia dua puluh tiga tahun lebih, baru ia meninggalkan Surabaya. Kami bertemu ketika sama-sama bekerja di SMP yang sama, Agepehttp://www.blogger.com/profile/16292294733005142180noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1908534580726507539.post-28404287319074452612012-12-31T08:57:00.000+07:002012-12-31T08:57:00.809+07:00Kisah Pararaton
Kisah Ken Arok (lanjutan)
Kemudian Ranggawuni menjadi raja, ia dengan Mahisa Campaka dapat diumpamakan seperti dua ular naga didalam satu liang. Ranggawuni bernama nobatan Wisnuwardana, demikanlah namanya sebagai raja, Mahisa Campaka menjadi Ratu Angabhaya, bernama nobatan Batara Narasinga. Sangat rukunlah mereka, tak pernah berpisah. Batara Wisnuwardana mendirikan Agepehttp://www.blogger.com/profile/16292294733005142180noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1908534580726507539.post-16159668709913039702012-12-28T08:39:00.000+07:002012-12-28T08:39:00.030+07:00Kisah Para Datu
Kisah Ken Arok (Bagian IV)
Apanji Tohjaya menjadi raja di Tumapel. Sang Anusapati mempunyai seorang anak laki laki bernama Ranggawuni, hubungan keluarganya dengan Apanji Tohjaya adalah kemenakan. Mahisa Wonga Teleng, saudara Apanji Tohjaya, sama ayah lain ibu, mempunyai anak laku laki, ialah: Mahisa Campaka, hubungan keluarganya dengan Apanji Tohjaya adalah Agepehttp://www.blogger.com/profile/16292294733005142180noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1908534580726507539.post-66274635419921660312012-12-26T08:35:00.000+07:002012-12-26T08:35:00.059+07:00Kisah Ken Arok
Kisah Para Datu (Bagian III)
Adalah seorang hambanya berpangkat pengalasan di Batil, dipanggil oleh Nusapati, disuruh membunuh Ken Angrok, diberi keris buatan Gandring, agar supaya dipakainya untuk membunuh Sang Amurwabumi, orang di Batil itu disanggupi akan diberi upah oleh Nusapati. Berangkatlah orang Batil masuk kedalam istana, dijumpai Sang Amurwabumi sedang bersantap,Agepehttp://www.blogger.com/profile/16292294733005142180noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1908534580726507539.post-90123417376826893992012-12-23T08:27:00.000+07:002012-12-23T08:27:00.292+07:00Kisah Ken Arok
Kisah Para Datu (Bagian II)
Buahnya sangat lebat, sungguh padat karena sedang musimnya, dijaga baik tak ada yang diijinkan memetik, tak ada yang berani mengambil buah jambu itu. Kata guru: "Jika sudah masak jambu itu, petiklah". Ken Angrok sangat ingin, melihat buah jambu itu, sangat dikenang-kenangkan buah jambu tadi. Setelah malam tiba waktu orang tidur sedang Agepehttp://www.blogger.com/profile/16292294733005142180noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1908534580726507539.post-82095660722942114082012-12-20T06:18:00.000+07:002012-12-20T06:18:00.632+07:00Kisah Ken Arok
Kisah Para Datu (Bagian I)
Adalah seorang anak janda di Jiput, bertingkah laku tak baik, memutus-mutus tali kekang kesusilaan, menjadi gangguan Hyang yang bersifat gaib; pergilah ia dari Jiput, mengungsi ke daerah Bulalak. Nama yang dipertuan di Bulalak itu: Mpu Tapawangkeng, ia sedang membuat pintu gerbang asramanya, dimintai seekor kambing merah jantan oleh roh pintu. Kata Tapawangkèng:Agepehttp://www.blogger.com/profile/16292294733005142180noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1908534580726507539.post-90914430324800448072012-12-17T16:49:00.000+07:002012-12-17T16:49:00.681+07:00Psikoanalisis Dalam Sastra
Kegunaan dan Penerapannya
Psikoanalisis pertama kali dimunculkan oleh Sigmund Freud. Menurut Endraswara (2008), psikoanalisis merupakan istilah khusus dalam penelitian psikologi sastra. Artinya, psikoanalisis ini banyak diterapkan dalam setiap penelitian sastra yang menggunakan pendekatan psikologis. Umumnya, dalam setiap pelaksanaan pendekatan psikologis terhadap penelitian sastra, yang Agepehttp://www.blogger.com/profile/16292294733005142180noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1908534580726507539.post-54490721121416202482012-12-10T16:35:00.000+07:002012-12-10T16:35:00.921+07:00Strukturalisme Genetik
Memahami Strukturalisme Genetik
Strukturalisme genetik merupakan bagian dari sosiologi sastra. Strukturalisme genetik lahir dari seorang sosiolog Perancis, Lucien Goldmann. Munculnya teroi ini sebagai akibat adanya ketidakpuasan terhadap pendekatan strukturalisme, yang kajiannya hanya menitikberatkan pada unsur-unsur instrinsik tanpa memperhatikan unsur-unsur ekstrinsik karya sastra, Agepehttp://www.blogger.com/profile/16292294733005142180noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1908534580726507539.post-27557353482112959802012-12-04T18:01:00.002+07:002012-12-04T18:01:50.668+07:00Seragam
Cerpen AK Basuki
Lelaki jangkung berwajah terang yang membukakan pintu terlihat takjub begitu mengenali saya. Pastinya dia sama sekali tidak menyangka akan kedatangan saya yang tiba-tiba.
Ketika kemudian dengan keramahan yang tidak dibuat-buat dipersilakannya saya untuk masuk, tanpa ragu-ragu saya memilih langsung menuju amben di seberang ruangan. Nikmat rasanya duduk di atas Agepehttp://www.blogger.com/profile/16292294733005142180noreply@blogger.com1