Pages

Saturday, February 16, 2013

Puisi Rahasia Tuhan, Lelah, Lakon, dan Duka

Puisi Puisi Dwi Rejeki



Menuju Tuhannya

Barisan laki laki menuju pura 
dan perempuan dalam kebaya 
wajah wajah pasrah berbagai rupa 
berangkat menuju Tuhannya 
di gerbang pura 
barisan merapat 
berharap dinaungi para dewa 
hidup telah diserahkan 
ada janji yang terucap 
pada kalimt suci tengah malam
meski tak bisa merubah dunia 
tapi harapan tetap dinyalakan 
nyanyian alam memecah hening 
mereka larut dalam doa 
munuju muara kebesaran pencipta 

* Pebruari 2009 


Lelah

Aku masih tersandar 
di tepi buritan 
angin kencang menerpa segala 
kupandangi sandal jepit 
kutinggal sebelah 
aku lelah pandangi langit 
kelamarungi belantara tak bertepi 
seperti tak ada jalan keluar 
hanya berputar 
 tanpa ada arah terbentang 
waktu tersita tanpa tanya 
aku terjebak tanpa daya 
hanya gundah yang meraja 
mengitari seluruh nafasku 
ku ingin kembali kayuhi bidukku 
menapaki tepian yang tenang 
 hati hendak berontak
 dari kegelapan ini 
ketika senja menyambutku
 tak harap gelombang menjelang 
aku hanya ingin kembali pada tepi 

 * Maret 2009
Rahasiamu 

Bulan Berisik 
di sela gemuruh hati 
yang menggapai 
dan aku masih terpaku 
akan dirimu, tentangmu, rahasiamu 
yang tak pernah kumengerti 
tapi bulan kini memerah 
oleh suaraku yang telah bebas 
dan menemukan dirinya 

* April 2009

Dukamu 

 Jendela hati
 yang tak tersingkap
 dalam deru angin malam 
dendangkan lagu
 pecahkan sunyi ini 
aku tetap berharap 
di balik kisi hati
 ada belas luka 
yang mengering 
dukamu seperti sembiluku
 menyeretku jauh 
terlempar dari sumbu 
membawaku pergi 
menjauhi suara hati 

 * Januari 2009 

Sepenggal Lakon
Ini sepenggal lakon 
yang terlupakan 
kisah pilu dua nafas 
terpisahkan oleh derajat 
yang dikeramatkan 
Mereka pemuja kasta 
lahir untuk dipuja mati 
seperti raja 
gemerlap dunia 
pisahkan janji suci 
persetubuhan yang diharamkan 
disaksikan burung-burung 
di tanah lepas 
berarak iringi rintihan sunyi 
mengoyak derajat yang diagungkan 

* Mei 2009

Sumber: Suara Karya, Sabtu, 16 Juni 2012

No comments:

Post a Comment