Atheis
(sinopsis novel Achdiat Karta Mihardja)
Roman psikologis karya Achdiat Karta Mihardja ini bercerita tentang seorang pemuda bernama Hasan. Hasan adalah pemuda desa yang sangat taat pada agama. Perilaku yang lugu dan sangat hormat pada orang tuanya adalah keistimewaan pemuda ini. Dibesarkan dalam keluarga Sunda yang sangat taat, jadilah Hasan sebagai sosok pemuda yang taat memegang nilai-nilai agama dan sangat lugu.
Hasan melanjutkan sekolahnya di Bandung. Ia bersekolah di MULO. Di kota itu, Hasan menjalin cinta dengan teman sekolahnya bernama Rukmini. Rukmini, gadis cantik itu suatu ketika dipanggil pulang orang tuanya di Jakarta untuk dijodohkan dengan seorang saudagar kaya. Hasan frustasi. Hatinya hancur. Benih-benih cinta yang mulai bersemi kandas di tengah jalan. Untuk mencari penghiburan, Hasan mengikuti jejak orang tuanya menganut aliran tarekat Agama di desanya, Penyeredan. Meski Hasan dilanda frustasi berat, namun Ia tidak lari dari kehidupan agamnya. Ia semakin soleh dan taat beragama.
Hingga suatu ketika Hasan bertemu dengan seseorang bernama Rusli. Rusli adalah temannya semasa kecil. Suatu hari, Rusli datang menemui Hasan bersama dengan seorang janda muda, cantik, dan modern bernama Kartini.Sesuai dengan pandangan hidup modernnya, Kartini menganut pergaulan bebas. Sementara, Rusli, sahabatnya sejak kecil menganut aliran materialisme, paham yang mementingkan kebendaan. Karena kemampaun berbicara Rusli yang berpengetahuan luas itu, Rusli mulai terpengaruh. Namun ddikan agama dari orang tuanya yang sangat ketat, Hasan ingin menyadarkan sahabat-sahabatnya itu untuk kembali ke kaidah dan norma agama.
Usaha Hasan selalu gagal karena ia berhadapan dengan orang-orang yang sangat luas pengetahuannya. Usahnya menjadi tidak ada artinya ketika Hasan juga berkenalan dengan teman Rusli yang lain yang bernama Anwar. Anwar adalah seorang atheis, tidak percaya kepada Tuhan. Karena kepandaian Anwar mempengaruhi Hasan, akhirnya Hasan mulai terpengaruh. Kesalehan yang selama ini melekat di dalam dirinya perlahan-lahan luntur. Ia mulai meragukan keberadaan Tuhan dan mulai tidak taat beribadah.
Ketidaktaatan beribadah itu mencapai puncaknya ketika Hasan mulai jatuh hati pada Kartini. Di mata Hasan, sosok Kartini sangat mirip dengan Rukmini, kekasihnya yang sudah dijodohkan oleh orang tuanya. Perasaan cinta Hasan kepada Kartini semakin menjadi-jadi. Hingga akhirnya mereka menikah. Tentu saja pernikahan ini tidak direstui oleh orang tua Hasan. Namun tekad Hasan sudah bulat. Ia tetap akan menikahi Kartini meskipun orang tuanya tidak merestui bahkan mengusirnya dan tidak lagi menganggap Hasan sebagai anaknya. Pernikahan dipahAmi Hasan sebagai perasaan suka sama suka. Maka pernikahan itu tidak dilakukan di depan saksi-saksi dan penghulu.
Namun pernikahan Hasan dengan Kartini akhirnya kandas. Kehidupan rumah tangga mereka diwarnai oleh pertengkaran. Kartini sebagai penganut faham kebebasan tidak berusaha mengubah sifatnya sekalipun sudah menikah. Hal inilah yang membuat Hasan cemburu. Puncaknya, Hasan sangat cemburu dengan Anwar. Karena persoalan-persoalan inilah Hasan kembali membutuhkan kekuatan Tuhan. Kesadaran inilah yang membuat Hasan merasa berdosa tidak hanya kepada orangtuanya tetapi juga kepada Allah. Ia menyesal telah meninggalkan nilai-nilai keagamaan dalam dirinya.
Dengan kesadaran penuh kemudian Hasan menceraikan Kartini. Ia pulang ke kampung halamannya. Rasanya ia ingin bersujud dan meminta maaf kepada orang tuanya. Ketika Hasan tiba, ayahnya ternyata sedang sakit parah. Hasan mencium kaki ayahnya sambil memohon ampun atas apa yang telah dibuatnya selama ini. Namun hingga ayahnya menghembuskan nafas yang terakhir, Hasan merasa belum mendapat ampunan dari ayahnya.
Semakin hancurlah hati Hasan. Dengan amarah yang penuh dendam, ia mencari Anwar. Hasan menganggap bahwa semua ini adalah gara-gara Anwar. Ia ingin segera membuat perhitungan dengan Anwar. Hasan tidak mempedulikan bahwa saat itu sedang berlaku jam malam. Hanya satu niat dalam hatinya: membuat perhitungan dengan Anwar. Tapi apa mau dikata, Hasan tertembak dan peluru menembus punggungnya. Dendam tiada mengurungkan tekad hatinya meski saat itu adalah jam malam. Hasan tewas di tempat kejadiaan dengan rasa sesal yang mendalam.***
Unduh sinopsis ini KLIK di sini
kasian banget si hasan >.> sebagai orang beragama seharusny dia gk dedam yah .. tpi gtu lah manusia ~~_~~
ReplyDeletethanks review atheisnya (y) sangat membantu hehehe
ReplyDelete