“DARAH ITU MERAH, JENDERAL”Cerpen Seno Gumira Ajidarma SEORANG jenderal pensiunan mengenang masa lalunya yang gemilang. Ia meluruskan kakinya di kursi malas di tepi kolam renang yang biru. Air masih menetes-netes dari tubuhnya yang tegap. Diraihnya segelas fruit punch dari meja berpayung itu, ditenggaknya sampai tandas, dipasangnya kacamata hitam sang jenderal berbaring diterpa cahaya matahari.“Sekarang aku tidak perlu takut ditembak,” katanya dalam hati, kepada dirinya sendiri.Memang tidak ada alasan untuk takut ditembak. Ia berada di rumahnya sendiri. Sebuah rumah yang besar dan luas dengan...