Saturday, October 31, 2009

Sajak-Sajak Skylashtar Maryam

SEBUAH PERCAKAPAN TENTANG CINTA "Ibu tak suka puisi cinta yang kamu tulis. Gantilah!" kata guruku Aku heran lalu mengambil carikan kertas yang ia berikan. "Kenapa?" tanyaku penasaran "Suram," gumamnya. "Tak cocok untuk gadis seumuranmu." "Tapi cinta memang pekat, legam, dan gelap, Ibu." "Tidak, anakku. Cinta itu merah muda." "Lalu sejak kapan cinta memiliki warna?" Ibu guru tercenung "Tapi Ibu tidak suka dengan apa yang kau tulis." "Karena apa?" "Cinta legam tak cocok untuk gadis seusiamu." "Memangnya cinta bertanya dahulu'berapa umurmu?' sebelum ia mengoyak hatiku?" "Dengarlah, cinta itu indah....

Thursday, October 29, 2009

Sonet 5-13 Sapardi Djoko Damono

Sajak-Sajak Sapardi Djoko Damono Sonet 5 Malam tak menegurmu, bergeser agak ke samping ketika kau menuangkan air mendidih ke poci; ada yang sudah entah sejak kapan tergantung di dinding bergegas meluncur di pinggang gelas-waktu ini. Dingin menggeser malam sedikit ke sudut ruangan; kautahan getar tanganmu ketika menaruh tutup poci itu, dan luput; ada yang ingin kaukibaskan. Kenapa mesti kaukatakan aku tampak begitu gugup? Udara bergoyang, pelahan saja, mengurai malam yang melingkar, mengusir gerat-gerit dingin yang tak hendak beku, berloncatan di lekuk-lekuk angka jam. Malam tidak menegurku....

Tuesday, October 27, 2009

Bau Air Mata di Bantal Afrizal Malna

Sajak-Sajak Afrizal MalnaBau Air Mata di Bantal Tidurmu Pagi-pagi sekali hutan telah bangun dan berjalan ke kamar hotelmu. Hutan yang berjalan, bayangannya seperti jubah matahari. Disel telah mati. TV telah mati. Ada musang mengambil kepala ayam. Anak-anak babi berebut tetek ibunya. Aku menari, tubuhku terbuat dari oli dan obat tidur. Pagi-pagi sekali. Pagi-pagi sekali batang-batang pohon berjatuhan dari perutku. Gelondongan-gelondongan kayu, pagi-pagi sekali, gelondongan-gelondongan kayu mengapung di sungai Mahakam, diseret oleh ribuan kapal yang seperti menyeret tubuh ibumu pagi-pagi sekali....

Sunday, October 25, 2009

Afrizal Mengepel Lantai dengan Korek Api

Aku Baru Saja Mengepel Lantai Puisi-puisi Afrizal MalnaAku baru saja mengepel lantai. Aku berjalan dengan ujung jari-jari kakiku, agar lantai yang baru dipel tidak kotor lagi oleh telapak kakiku. Di dalam kamar, aku lihat tubuhmu telah menjadi genangan air yang dasarnya tak bisa kulihat lagi. Bagaimana aku bisa memelukmu kalau tubuhmu telah menjadi air? Bagaimana aku bisa menciummu kalau keningmu telah menjadi air? Aku pikir aku harus menjadi ikan agar bisa berenang di dalamnya. Tapi aku bukan ikan. Ikan juga berpikir dirinya bukan diriku. Ikan tidak bisa mengepel lantai dan berjalan dengan ujung...

Friday, October 23, 2009

Guru, Murid, dan Sekolah Yang Terbakar Afrizal

Guru dan Murid Dilarang Masuk ke Dalam Sekolah yang Terbakar Puisi Afrizal MalnaSebuah truk mengangkut bayangan, lebih banyak lagi bayangan dari sebuah jalan dari sebuah truk. Bayangan itu seperti mengenalmu dan berusaha mengenalmu, seperti ada tulisan yang tak bisa dihapus pada keningmu yang demam.Manusia dilarang masuk dilarang berdiri di situ, dilarang memberi rantai di leher anjing dan memasang perangkap tikus. Dan kau mulai mengerti kenapa harus mengucapkan assalamualaikum untuk masuk ke negeri ini. Sebuah truk seperti anakmu masuk sebagai pegawai Bank Dunia, dan seorang tentara keningnya...

Wednesday, October 21, 2009

Telur di Punggung dan Ketukan Kecil di Dengkul Afrizal

Puisi-puisi Afrizal Malna:Sebutir Telur di Belakang Punggungku Kau telah menjadi air ketika melihat semua kejadian yang berlangsung di belakang punggungmu. Kita menginap di sebuah hotel murah, dekat bandara. Hari ini kau berulang tahun. Aku bergegas membersihkan kamar. Kau sibuk membeli coklat, roti, jeruk dan minuman kaleng. Kau bilang kau sedang ngobrol dengan ayahmu tentang seorang perempuan yang matanya terbuat dari sebuah pantai. Tapi ayahmu bilang kau sedang tak di rumah.Di kotamu aku seperti bisa melihat mataku sendiri dengan mataku. Hati-hati berjalan di situ. Ada kepiting yang sedang...

Tuesday, October 20, 2009

Para Pemburu Agus Noor

Para Pemburu Oleh: Agus Noor Purnama mengapung di telaga, sesekali meleleh oleh arus gelombang. Kami memandanginya dengan gamang. Angin bergegas pergi oleh kedatangan kami. Seperti juga semua makhluk yang ketakutan mendengar gemuruh kaki kami. Hingga kami merasa benar-benar sendiri, ditangkup sunyi daun-daun yang mandi cahaya. Kami beristirahat di pinggir telaga itu, hanyut oleh pikiran kami. Meletakkan semua senjata yang selama ini kami jinjing dan gendong. Sebagian dari kami langsung merebahkan tubuh atau bersandaran pada batang pohon dan gundukan batu. Sebagian lagi menyempatkan diri membersihkan...

Monday, October 19, 2009

Hikayat Ahmad Muhammad

SERANGGA BAYU DAN PUTRI BUNGSU DI PULAU BIRAM DEWADua orang anak muda bersaudara, Ahmad dan Muhammad, mempunyai seekor burung. Seorang saudagar mengetahui khasiat burung itu, yakni barang siapa memakan kepalanya akan menjadi raja dan barang siapa memakan hatinya, akan menjadi menteri. Ketika ayah Ahmad dan Muhammad pergi ke negeri lain berniaga, saudagar itu dapat membujuk ibu mereka itu, supaya burung itu disembelih dan dimasak. Ahmad dan Muhammad pulang dari bermain-main. Ahmad memakan kepala burung itu dan Muhammad memakan hatinya. Setelah saudagar itu mengetahui hal itu kemudian, disuruhnya...

Kamar yang Terbuat dari Laut Afrizal

Sajak Afrizal Malna :Kamar yang Terbuat dari Laut Masa kanak-kanakmu terbuat dari sebuah pulau, Ram, di Tomia, Buton. Setiap malam, di antara suara batukku, demam yang tinggi, aku mendengar nafas laut. Laut yang tak punya listrik. Laut yang menyimpan masa kanak-kanakmu. Sebuah kamar yang dihuni orang-orang Bajau. Mereka, laut, kamar dan orang-orang Bajau itu, bercerita tentang …Lidahku jatuh dekat ujung sepatuku. Laut memiliki sebuah kamar di atas bukit Kahiyanga. Ikan-ikan dan batu karang juga punya sebuah kamar di situ. Aku harus menggunakan lidahku sendiri untuk membukanya. Dan suara batuk,...

Saturday, October 17, 2009

Angin Dari Gunung AA Navis

Angin Dari GunungCerpen AA NavisSejauh mataku memandang, sejauh aku memikir, tak sebuah jua pun mengada. Semuanya mengabur, seperti semua tak pernah ada. Tapi angin dari gunung itu berembus juga. Dan seperti angin itu juga semuanya lewat tiada berkesan. Dan aku merasa diriku tiada. Dan dia berkata lagi. Lebih lemah kini, "Kau punya istri sekarang, anak juga. Kau berbahagia tentu.""Aku sendiri sedang bertanya.""Tentu. Karena tiap orang tak tahu kebahagiaannya. Orang cuma tahu kesukarannya saja."Dan dia diam lagi. Kami diam. Angin dari gunung datang lagi menerpa mukaku. Dan kemudian dia berkata...

Thursday, October 15, 2009

Sajak-sajak Den Sastro Tujuh s/d Delapanbelas : Puisi Sapardi Djoko Damono

Sajak Tujuh sampai DelapanbelasSajak-sajak Sapardi Djoko Damono(Den Sastro meninggal juga, akhirnya. Di sebuah laci di lemari kamar tidurnya ditemukan berkas-berkas kertas yang bertulisan tangan, sejumlah sajak yang semuanya tanpa judul. Mungkin-kata mereka-sajak-sajak itu ada kaitannya dengan seorang perempuan yang bernama Rahayu, tokoh rekaan yang ada dalam benak lelaki tua itu.)Sajak Tujuh Cinta itu sebilah pisauyang baru selesai diasah,sekaligus sebutir limauyang di atas pinggan terbelah.Sajak Delapan "Apa yang memantul di permukaan air itu?" tanyamu, pelahan.Sisa siang, sisa genangan sehabis...

Tuesday, October 13, 2009

Lakon Patung Kekasih

Patung Kekasih Karya : Simon Hate 1 Studio seorang pematung. Sesuatu pemandang yang tak selesai: beberapa peralatan disebuah pojok, beberapa patung jadi dan beberapa patung lainnya yang terbengkalai, tata warna kusam – namun siap untuk menggalami perubahan setiap saat. Menuju keremangannya, dari arah depan lurus panggung, muncul perlahan-lahan Wanita Pertiwi. ( entrance ) Kostumnya, rambutnya yang panjang bergerai, matahari wajahnya dan ruh yang menjadi rahasia matanya, serta keseluruhannya — memancarkan alam. Pada sebuah kursi, di pusat panggung, ia berhenti dan duduk menghadap punggung...

Page 1 of 19412345Next
Download Novel Sastra
Ronggeng Dukuh Paruk (Ahmad Tohari) - Lintang Kemukus Dini Hari (Ahmad Tohari) - Jentera Bianglala (Ahmad Tohari) - Kubah (Ahmad Tohari) - Di Kaki Bukit Cibalak (Ahmad Tohari) - Bekisar Merah (Ahmad Tohari) - Siti Nurbaya (Marah Rusli) - Di Bawah Lindungan Kabah (Hamka) - Azab dan Sengsara (Merari Siregar) - Harimau-Harimau (Mochtar Lubis) - Supernova (akar - Dee) - Supernova (petir - Dee) - - Sengsara Membawa Nikmat (Tulis Sutan Sati) - Mantra Penjinak Ular (Kuntowijoyo) - Mangir (Pramoedya Ananta Toer) - Arok-Dedes (Pramoedya Ananta Toer) - Perburuan (Pramoedya Ananta Toer) - Kasih Tak Terlerai (Suman Hs) - Gadis Pantai (Pramoedya Ananta Toer) - Atheis (Achdiat Kartamiharja)


goesprih.blogspot.com Overview

goesprih.blogspot.com has 1.444.907 traffic rank in world by alexa. goesprih.blogspot.com is getting 761 pageviews per day and making USD 3.70 daily. goesprih.blogspot.com has 210 backlinks according to yahoo and currently not listed in Dmoz directory. goesprih.blogspot.com is hosted in United States at Google data center. goesprih.blogspot.com is most populer in INDONESIA. Estimeted worth of goesprih.blogspot.com is USD 2701 according to websiteoutlook