
Cerpen Saroni Asikin
SEGALANYA bermula Jumat malam itu. AC di kamar apartemen Eva mendadak mati. Udara yang memang gerah malam itu membuat kamar serupa pendiangan penuh bara menyala. Eva baru menyadari itu ketika dari dahinya berleleran keringat dan jatuh menetes ke bagian bawah dasternya. Begitu juga, tubuhnya mendadak serasa terbakar.Dia mengumpat-umpat dalam bahasa jorok dan segera menghentikan keasyikannya berchatting dengan seseorang yang menyebut dirinyaCreeper. Dengan jengkel, dia membawa...