Sunday, November 23, 2008

Naskah Monolog Toga Nainggolan

Para Penjilat

Naskah Monolog Toga Nainggolan

Aku : perkenalkan saya, hmmm…siapa ya???(dengan wajah pura-pura tahu). Sebut saja saya Robert, atau Michael. Ya hanya nama itu yang bisa mencerminkan betapa kayanya saya.

( berjalan-jalan mengelilingi stage, sambil berpikir lagi )

Aku : aku memang kaya, tapi maaf saya bukan maksud hati untuk sombong atau congkak, tapi buat apa minta maaf, iya khan?(dengan wajah sinis)

( duduk dikursi sambil mengangkat kaki satu keatasnya )

Aku :kalian tahu, sebenarnya saya ini ramah, sudah kaya pula. Tapi kenapa kalian-kalian memaksa ku menjadi begini?(dengan nada marah)

( berdiri dan naik keatas kursi )

Aku : apa? Apa kau lihat-lihat? mau nantangin? Apa? Menyuruhku minta maaf? Gara-gara aku tak sopan? Pintar sekali kau. Enyah (semakin marah)

( kembali duduk di kursi )

Aku : baiklah, baik saya akan beri tahu kenapa saya seperti ini dan kenapa saya sangat enggan meminta maaf. (dengan ekspresi jengkel).

( membuka jas dan memutari kursi )

Aku : mama, aku sudah pulang kerja Mama? Ma? Masih di salon ya? (sambil melihat jam tangan)

Aku : papa? Oh iya, papa masih di amrik ya? Ck, bisa-bisanya aku lupa. Sudah lah.

Aku : rumah segede ini yang tinggal Cuma aku? Payah. Benar-benar payah jadi orang kaya, sangat kesepian, dengan tetangga saja tak kenal, bukannya aku tak mau tapi pasti mereka juga tak mau. Maklum, pasti sibuk alasannya. Alasan klasik yang manjur juga untuk menolak sesuatu.

( kembali berdiri dan mengelilingi stage )

Aku : mana bisa tahan kalau hidup ditengah-tengah orang yang hidupnya hanya memikirkan harta dan kekayaan saja.

Aku : pengen rasanya aku hidup sederhana, atau miskin sekalian. Yang penting dapat merasakan suasana kekeluargaan yang bahagia, yang dimana tak ada yang bersifat individualis dan hanya mencari uang tanpa peduli dengan keluarga dan anaknya sendiri.

( ke backstage mengganti pakaian )

Aku : pagi ibu, saya Michael. Boleh tidak saya tinggal beberapa waktu?(dengan wajah tersenyum).

Aku : boleh? Bener nich? Terima kasih ya bu.

( duduk di lantai )

Aku : kalo ibu kerjanya apa? Adik-adik, masih pada sekolah khan? Bapak kerjanya apa?

Aku : oh begitu(dengan wajah sedih). Jadi bapak tak kerja lagi ya? Jadi adik-adik ini sudah tak sekolah lagi ya? Oh, adik-adik masih sekolah tapi sudah tak punya uang lagi ya untuk melanjutkan sekolah?

Aku : adik kalau sekolah di jemput ya bu? Enggak? Tapi khan adik masih terlalu kecil kalau jalan sendiri. (merasa kasihan dan cemas)

Aku : ibu punya HP? Saya ingin menelfon ke rumah agar mereka tahu bahwa saya baik-baik saja. Tidak punya ya? Maaf ya bu(dengan tampang menyesal )

Aku : ya bu? Ibu butuh uang? Untuk beli dan bayar uang sekolah adik-adik? Oh ya, ini bu. Adik-adik juga?ini buat jajan ya(dengan perasaan senang)

(keesokan harinya )

Aku : pagi pak, duduk-duduk saja nich? Ah, bapak jangan seperti itu, saya tidak kaya hanya saja memiliki harta yang cukup.

Aku : apa? Bapak ingin motor? Iya, iya ntar saya usahakan.( dengan rasa sedikit jengkel)

Aku : bapak, saya izin keluar dulu ya? Sebentar saja kok.

( kemudian si Michael memutuskan untuk pergi dari rumah miskin itu selamanya )

Aku : semuanya sama saja. Keparat. Tak ada yang bermoral baik, yang kaya egois. Yang miskin pemeras. Semua sama, enyah saja( dengan nada marah dan berteriak)

( kembali ke belakang stage dan mengganti baju )

Aku : sekarang sudah tahu kenapa saya enggan minta maaf? Dasar para penjilat.

Download naskah ini:
silakan KLIK di sini

Wednesday, November 19, 2008

Esai Sastra: Sastra Jendra

Salah Eja Sastra Jendra


YA, barangkali Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu sebuah bentuk kekalahan para dewa. Konon, ketika Dewi Sukesi menceritakan mimpinya tentang ajaran (?) itu, tiba-tiba bumi berguncang. Kayangan, dunia para dewa itu, seolah runtuh. Dewa-dewa marah, cemas.

Di depan putrinya, Prabu Sumali bahkan bersimpuh agar Sukesi mengurungkan keinginan menjadikan ajaran itu sebagai prasyarat pernikahan. Tapi putri Alengka itu bergeming. ''Aku tak akan pernah menikah sampai ada orang yang mengupas ajaran itu,'' jawabnya.

Negeri Alengka bergetar. Hujan tangis seolah turun dari kayangan. Sindhunata, dalam Anak Bajang Menggiring Angin, menggambarkan betapa gelap menutupi negeri leluhur Rahwana.

Apa sebenarnya Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu, sehingga ketika keberadaannya yang baru dalam tataran mimpi sudah begitu menggelisahkan Prabu Sumali, juga para dewa?


Sarasehan Rebo Legen di Sanggar Paramesthi, ''Sastra Jendra: Sastra (Ora) Cetha'', Selasa (1/10) malam lalu, pun tak memberikan penjelasan yang selesai, selain menawarkan banyak penafsiran tentang babak yang menjadi cikal bakal kelahiran Rahwana, Kumbakarna, Sarpakenaka, dan Gunawan Wibisana itu.

Ya, semuanya masih dalam bentuk penafsiran. Sudiyatmono, misalnya, menduga Sastra Jendra berasal dari Sastra Kajita Indera yang tertulis dalam Serat Sumawur, yakni sebuah ajaran tentang penguasaan pancaindera.

''Jadi, hidup itu pada akhirnya bagaimana manusia mengendalikan hawa nafsu yang dianalogikan lewat pancaindera.''

Melewati Tahap

Adapun Prof Soedjarwo memandang Sastra Jendra merupakan satu dari pengajaran dalam Lokapala (Sindusastra). Dua yang lain adalah Sastra Cetha dan Hasta Brata.

Dia justru mempertanyakan, kenapa Dewi Sukesi hanya berhasil meruwat Gunawan Wibisana, bukan tiga saudaranya yang lain.

Sayuti Anggoro berpendapat, sebenarnya Dewi Sukesi tak meruwat anak-anaknya karena keburu mati. Empat anak Wisrawa-Sukesi menjadi simbol sifat dasar manusia, yakni angkara (Rahwana), penyesalan (Kumbakarna), nafsu seks (Sarpakenaka), dan kebijaksanaan serta cinta (Gunawan Wibisana).

Lantas kenapa jika Sastra Jendra sebagai ajaran kasunyatan, ilmu kesempurnaan, sangkan paran, dan pembebas petaka, justru Bathara Guru dan seisi kayangan gempar?

Menurut pendapat Gunawan Budi Susanto, bisa jadi Sastra Jendra menyimpan rahasia ''kebobrokan'' para dewa. Dia juga melihat ''kitab'' itu memuat ajaran tentang bagaimana menjadi manusia sempurna.

Jika hal itu terjadi, maka kewibawaan para dewa akan terongrong. Mereka barangkali akan bertanya, jika derajat manusia naik setingkat dewa, lalu apa arti dewa-dewa?

Gunawan melihat komposisi yang sama dalam Syekh Siti Jenar yang mengabarkan ajaran manunggaling kawula Gusti. Maka Sastra Jendra menjadi sesuatu yang mencemaskan karena sebelum mencapai kesempurnaan, manusia harus melewati tahap syariat, tarikat, hakikat, dan makrifat.

''Dalam pandangan para wali, Siti Jenar harus disingkirkan. Sama seperti ketika akhirnya Danaraja mengusir ayahnya sendiri, Wisrawa, dan Dewi Sukesi.''

Tapi, tentu saja itu hanya satu dari banyak penafsiran. Jadi sah-sah saja ketika Sucipto Hadi Purnomo melihat bahwa Sastra Jendra sebagai kesalahan Yasadipura dalam mengeja dan menafsir.

Entahlah. Tapi apa pun sarasehan bulanan di Joglo Paramesthi itu sungguh gayeng. Sebelumnya, penggurit Sendang Mulyana, Sudiyatmono, Bowo Kajangan, Gunawan, dan Arsita tampil dalam ''Gurit Telek Lencung''.

(Ganug Nugroho Adi-75, Harian Umum Suara Merdeka, Kamis, 3 Oktober 2002)

Download tulisan ini? Klik di sini

Download Novel Sastra
Ronggeng Dukuh Paruk (Ahmad Tohari) - Lintang Kemukus Dini Hari (Ahmad Tohari) - Jentera Bianglala (Ahmad Tohari) - Kubah (Ahmad Tohari) - Di Kaki Bukit Cibalak (Ahmad Tohari) - Bekisar Merah (Ahmad Tohari) - Siti Nurbaya (Marah Rusli) - Di Bawah Lindungan Kabah (Hamka) - Azab dan Sengsara (Merari Siregar) - Harimau-Harimau (Mochtar Lubis) - Supernova (akar - Dee) - Supernova (petir - Dee) - - Sengsara Membawa Nikmat (Tulis Sutan Sati) - Mantra Penjinak Ular (Kuntowijoyo) - Mangir (Pramoedya Ananta Toer) - Arok-Dedes (Pramoedya Ananta Toer) - Perburuan (Pramoedya Ananta Toer) - Kasih Tak Terlerai (Suman Hs) - Gadis Pantai (Pramoedya Ananta Toer) - Atheis (Achdiat Kartamiharja)


goesprih.blogspot.com Overview

goesprih.blogspot.com has 1.444.907 traffic rank in world by alexa. goesprih.blogspot.com is getting 761 pageviews per day and making USD 3.70 daily. goesprih.blogspot.com has 210 backlinks according to yahoo and currently not listed in Dmoz directory. goesprih.blogspot.com is hosted in United States at Google data center. goesprih.blogspot.com is most populer in INDONESIA. Estimeted worth of goesprih.blogspot.com is USD 2701 according to websiteoutlook