Memahami Mahabarata
Cerita Mahabharata merupakan sebuah epos atau sering disebut juga dengan wiracarita, yaitu cerita yang bersifat kepahlawanan. Umumnya orang berpendapat bahwa Mahabarata adalah karya seorang pengarang Indina bernama Wiyasa. Tapi ada sementara pendapat yang mengatakan bahwa Wiyasa hanya penyusun saja. Wiyasa hanya menyusun dari bahan yang sudah ada. Dua alasan yang sering dikemukakan oleh orang-orang tersebut, yaitu (1) Perkembangan cerita ini meliputi masa 800 tahun, yaitu dari 400 tahun sebelum Masehi sampai 400 tahun sesudah Masehi, sementara ceritanya tersusun atas 100.000 seloka. Jadi sangat panjang. (2) Gaya bahasa dalam cerita Mahabarata bermacam-macam, sehingga tidak menunjukkan dikarang oleh seseorang.
Cerita Mahabharata mula-mula dituturkan oleh Rsi Waisampayana dalam upacara kurban yang diadakan oleh raja Janamejaya (cucu Abimanyu). Upacara itu dihadiri para Brahmana, di antaranya Brahmana Ugraisrawa. Brahmana inilah yang meneruskan cerita ini kepada para Rsi dan para pendeta yang berhimpun di hutan Naimisa.
Isi Mahabharata tidak saja merupakan wiracarita, tetapi juga bersifat keagamaan. Beberapa bukti yang menunjukkan hal ini ialah (a) Mahabarata menceritakan pertempuran para ksatria, yakni antara keluarga Pandawa dengan keluarga Korawa, (b) Mahabarata lebih merupakan puisi keagamaan yang isinya memuja kasta Brahmana.
Cerita Mahabharata terdiri atas 18 bagian. Bagian-bagian itu disebut parwa. Selain itu ada lagi tambahannya yang disebut harvamsyah. Kedelapan belas parwa tersebut adalah sebagai berikut.
- Adiparwa : ini adalah bagian yang pertama dari keseluruhan cerita Mahabarata.
- Sabhaparwa : bagian ini berisi cerita tentang perjudian Yudhistira.
- Wanaparwa: bagian ini bercerita tentang kehidupan kelima Pandawa dalam hutan selama 12 tahun.
- Wiratparwa : bagian ini bercerita tentang kelima Pandawa di istana Wirata.
- Udyogaparwa : bercerita tentang perundingan Kresna dengan Korawa.
- Bhismaparwa : cerita tentang pertempuran selama 10 hari. Dalam pertempuran ini, Bhisma sebagai panglima perang gugur.
- Dronaparwa : berisi tentang peperangan hari ke-11 sampai hari ke-15.
- Karnaparwa : bagian ini berkisah tentang gugurnya Karna (anak Dewa Surya) oleh panah Arjuna.
- Salyaparwa : berisi cerita tentang pertempuran hari terakhir (hari ke-18)
- Sauptikaparwa: bercerita tentang serangan malam terhadap Pandawa. Dalam bagian ini kKeluarga Pandawa terbunuh, kecuali kelima Pandawa, Kresna, dan Dropadi.
- Striparwa : berisi kisah tentang ratap tangis kaum wanita pada waktu malapetaka terjadi.
- Santiparwa{ berisi cerita sisipan, tak ada hubungannya dengan cerita sebelumnya.
- Anusasanaparwa : berisi cerita sisipan dari buku kaum Brahmana.
- Aswamedhikaparwa : berisi lanjutan cerita ke-11, Yudhistira mengadakan kurban kuda setelah selesai pertempuran.
- Asramawasikaparwa : berisi tentang Destarastra mengundurkan diri dan bertapa di hutan, karena kecewa.
- Mausalaparwa : bercerita tentang binasanya keluarga Kresna dan kembalinya Kresna sebagai Wisnu.
- Mahaprastanikaparwa: bercerita tentang Yudhistira dan Pandawa lainnya masuk ke surga.
- Swagarohanaparwa : bercerita terakhir tentang Pandawa di Surgaloka.
Di Indonesia cerita Mahabharata mendapat perhatian penuh pada zaman kerajaan Hindu. Pada tahun 1000 raja DarmawangsB menyuruh salin cerita ini ke dalam bahasa Jawa Kuno. Pada pertengahan abad ke-12 terbit buku Bratayuda dalam bahasa Jawa Kuno disusun oleh Mpu Sedah dan Mpu Panuluh. Isinya menceritakan tentang perang besar di Kuru Ksetra.
Pada zaman kerajaan Airlangga Mpu Kanwa menyusun kakawin Arjuna Wiwaha (1019-1042). Kakawin ini dikenal pula deng&n nama Lakon Mintaraga. Buky ini diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda oleh Prof. Dr. Poerbatjaraka, dan ke dalam bahasa Indonesia oleh Sanusi Pane.
Isi cerita Gatotkacasraya juga mengambil bahan dari cerita Mahabharata. Cerita-cerita tersebut menjadi hasil kesusastraan Jawa Kuno dan kemudian masuk dan menjadi sastra Indonesia. Dalam kesusastraan Indonesia kita kenal berbagai judul yang mengandung cerita Mahabharata, yaitu: (1) Hikayat Pandawa Lima, (2) Hikayat Pandawa Jaya, (3) Hikayat Sang Boma, (4) Maharaja Boma, (5) Hikayat Perang Pandawa Jaya, dan 6) Lang-lang Buana
Disarikan dari beberapa sumber
Download postingan ini
1 comments:
kenapa gak bisa di donlod atau di blok?? padahal isinya bagus lho ngebantu bnget :(
Post a Comment