AKU TULIS PAMPLET INI
Aku tulis pamplet ini
Karena lembaga pendapat umum
ditutupi jarring labah-labah
orang-orang bicara dalam kasak-kusuk,
dan ungkapan diri ditekan
menjadi peng-IYA-an
apa yang terpegang hari ini
bias luput besok pagi
ketidakpastian merajalela
di luar kekuasaan kehidupan menjadi teka-teki,
menjadi marabahaya,
menjadi isi kebon binatang
apabila kritik hanya boleh lewat saluran resmi
Maka hidup akan menjadi sayur tanpa garam
lembaga pendapat umum tidak mengandung pertanyaan
tidak mengandung perdebatan
dan akhirnya menjadi monopoli kekuasaan
aku tulis pamplet ini
karena pamplet bukan tabu bagi penyair
aku inginkan merpati pos
aku ingin memainkan bendera-bendera semaphore di tanganku
aku ingin membuat isyarat asap kaum indian
aku tidak melihat alasan
kenapa harus diam tertekan dan termangu
aku ingin secara wajar kita bertukar kabar
duduk berdebat menyatakan setuju atau tidak setuju
kenapa ketakutan menjadi tabir pikiran?
Kekhawatiran telah mencemarkan kehidupan
ketegangan telah mengganti pergaulan pikiran yang merdeka
matahari menyinari airmata yang berderai menjadi api
rembulan memberi mimpi pada dendam
gelombang angina menyingkapkan keluh kesah
yang teronggok bagai sampah kegamangan
kecurigaan
ketakutan
kelesuan
aku tulis pamplet ini
karena kawan dan lawan adalah saudara
di dalam alam masih ada cahaya
matahari yang tenggelam diganti rembulan
lalu besok pagi pasti terbit kembali
dan di dalam air lumpur kehidupan
aku melihat bagai terkaca :
ternyata kita, toh, manusia !
0 comments:
Post a Comment