Tuesday, August 30, 2011

3 Sajak KAMAR MANDI Joko Pinurbo

ANTAR AKU KE KAMAR MANDI

Tengah malam ia tiba-tiba terjaga, kemudian membangunkan
Seseorang yang sedang mendengkur di sampingnya.
Antar aku ke kamar mandi.

Ia takut sendirian ke kamar mandi
sebab jalan menuju kamar mandi sangat gelap dan sunyi.
Jangan-jangan tubuhku nanti tak utuh lagi.

Maka Kuantar kau ziarah ke kamar mandi
dengan tubuh tercantik yang masih kaumiliki.
Kau menunggu di luar saia. Ada yang harus kuselesaikan sendiri.

Kamar mandi gelap gulita. Kauraba-raba peta tubuhmu
dan kaudengar suara: Mengapa tak iuga kautemukan Aku?

Menjelang pagi ia keluar dari karnar mandi
dan Seseorang yang tadi mengantarnya sudah tak ada lagi.
Dengan wajah berseri-seri ia pulang ke ranjang;
ia dapatkan Seseorang sedang mendengkur nyaring sekali.

Jangan-jangan dengkurMu yang bikin aku takut ke kamar mandi.

(2001)

DI TENGAH PERJALANAN

Di tengah perjalanan antara kamar tidur dan kamar mandi
kami bertemu setelah sekian lama saling menunggu.
la pulang dari mandi, aku sedang berangkat menuju mandi.
Langkahnya mendadak terhenti, pandangnya ragu
dan aku tertegun antara gugup dan rindu.

"Hai, apa kabar?" kami sama-sama menyeru.
Kami bertubrukan, berpelukan di bawah cahaya temaram.
Ketika itu tengah malam. Rumah seperti kuburan.
Lolong aniing bersahutan. Jam dinding menggigil ketakutan.

"Jangan ke kamar mandi. Di sana tubuhmu akan dikuliti.
lkutlah aku pulang ke kamar tidur. Sakitmu akan kuhabisi."
“Tapi kamar tidur sudah hancur. Di sana kau akan dimusnahkan.
Mari ikut aku pesiar ke kamar mandi. Sakitmu akan kuhabiskan."

Kami bersitegang seperti seteru ingin saling mengalahkan.
“Kau memang bangsat. Sekian lama aku menunggu di kamar tidur,
kau enak-enak bertapa di kamar mandi."
“Kau sangat keparat. Sekian lama aku menanti di kamar mandi,
kau enak-enak mengeram di kamar mimpi."

"Bagaimana kalau kita gelut di kamar tidur?"
"Ah, lebih seru berkelahi di kamar mandi"'

Di tengah perjalanan antara kamar tidur dan kamar mandi
kami tak tahu siapa akan mampus lebih dulu.

(2001)


ATAU

Ketika saya akan masuk ke kamar mandi, dari balik pintu
tiba-tiba muncul perempuan cantik bergaun putih
menodongkan pisau ke leher saya.
"Pilih cinta atau nyawa?" ia mengancam.

"Beri saya kesempatan mandi dulu, Perempuan,"
saya menghiba, "supaya saya bersih dari dosa.
Setelah itu, perkosalah saya."

Selesai saya mandi, perempuan itu menghilang
entah ke mana. Saya pun pulang dengan perasaan waswas:
jangan-jangan ia akan menghadang saya di jalan.

Apa dosa saya? Saya tidak pernah menyakiti perempuan
kecuali saat saya dilahirkan.

Ketika saya akan masuk ke kamar tidur, dari balik pintu
tiba-tiba muncul perempuan gundul bergaun putih
menodongkan pisau ke leher saya.
"Pilih perkosa atau nyawa?" ia mengancam.
Saya panik, saya jawab sembarangan: "Saya pilih atau!"

la mengakak. "Kau pintar," katanya. Kemudian
ia mencium leher saya dan berkata:”Tidurlah tenang
dukacintaku. Aku akan kembali ke dalam mimpi-mimpimu."
(2001)

Download puisi ini KLIK di sini

Friday, August 26, 2011

Puisi Mawar dan Jembatan Burung

MAWAR
Karya : Ihung (Dian Nendi)

Seikat mawar
Dijual penyamun
Di jalanan

Di bawah lampu merah
Diantara simpang-siur kemacetan
Adu-tawar dan perdebatan
Menjadi warna
Peradaban

Dari mulut ke mulut
Dari hari ke hari
Harum mawar laksana topan
Memporak-porandakan kedamaian
Terang bulan diatas klopak trotoar

Seikat mawar
Yang dijual penyamun di jalanan
Tak lebih dari sepasir janji
Yang butirnya
membuat matamu buta
Dan kau
Tak bisa lagi meraba
di mana
Keadilan itu bertahta

JEMBATAN BURUNG-BURUNG
Karya : Ihung (Dian Nendi)

Burung-burung terbang ke tenggara
Meninggalkan sarang dan sanak saudara
Meninggalkan sempurna luka; hutan yang terbakar
Gemuruh batang tumbang
Derak ranting dan kabut tebal
Mengantar hingga batas kota

Di atas tiang jembatan
Dilumpuhkannya kebahagiaan itu
Dikenangnya pula batasan hening dan air mata

Lalu mereka lintasi sungai-sungai kering
Batu-batu hitam yang diterkam kerontang
Lumpur terik dan keriting
Menunjuk arah muasal bising
Tempat segala pekik melebihi deru angin

Tak ada suara menyertai perjalanan
Paruh-paruh terkatup
Diliput basah lumut yang tinggal lamunan
Dililit kembang akar yang tinggal sejarah
Hanya hati yang melesat mendahului pergi
Menjumpai antrian panjang kendaraan

Lalu-lalang orang di lantai atas gedung pertokoan
Segala poster dan juga spanduk-spanduk iklan
Yang mereka tanyakan
Kenapa mesti hutan yang dijadikan ajang pertempuran
Kenapa mesti mereka yang kemudian harus mencatat kecemasan

Lalu sepenggal getir mengisahkan kepiluan
Ketika langit membangun mendung dari jutaan burung-burung
Ketika cakar demi cakar
menggambar darah
Dikibar jantungmu yang lambat tengadah

"burung ababil menyerang kota
Burung ababil menyerang kita!"

Download Novel Sastra
Ronggeng Dukuh Paruk (Ahmad Tohari) - Lintang Kemukus Dini Hari (Ahmad Tohari) - Jentera Bianglala (Ahmad Tohari) - Kubah (Ahmad Tohari) - Di Kaki Bukit Cibalak (Ahmad Tohari) - Bekisar Merah (Ahmad Tohari) - Siti Nurbaya (Marah Rusli) - Di Bawah Lindungan Kabah (Hamka) - Azab dan Sengsara (Merari Siregar) - Harimau-Harimau (Mochtar Lubis) - Supernova (akar - Dee) - Supernova (petir - Dee) - - Sengsara Membawa Nikmat (Tulis Sutan Sati) - Mantra Penjinak Ular (Kuntowijoyo) - Mangir (Pramoedya Ananta Toer) - Arok-Dedes (Pramoedya Ananta Toer) - Perburuan (Pramoedya Ananta Toer) - Kasih Tak Terlerai (Suman Hs) - Gadis Pantai (Pramoedya Ananta Toer) - Atheis (Achdiat Kartamiharja)


goesprih.blogspot.com Overview

goesprih.blogspot.com has 1.444.907 traffic rank in world by alexa. goesprih.blogspot.com is getting 761 pageviews per day and making USD 3.70 daily. goesprih.blogspot.com has 210 backlinks according to yahoo and currently not listed in Dmoz directory. goesprih.blogspot.com is hosted in United States at Google data center. goesprih.blogspot.com is most populer in INDONESIA. Estimeted worth of goesprih.blogspot.com is USD 2701 according to websiteoutlook