TANAH AIRKU
Dorothea Rosa Herliany
Kurindukan kepompong, pertapaan sekian
Abad menunjam tanah tak subur lagi bagi taman
Bunga bangkai. Kurindukan daun. Ulatulat.
Memangkasnya. Kupukupu tak terbang karena tanggal
Sayapsayapnya. Kurindukan kepompong.
Tanahairku Lumpur dan bebatuan. Padang.
Amat luas. Cakrawala dan alangalang. Tak ada.
Rumah buat ulatulat dan kupukupu. Tapi selembar hatiku
Masih basah. Masih kuat aku mengalirkan darah.
Tanahairku Lumpur dan bebatuan, tanah airku
Lumutlumut dan selembar hati. Bertapalah!
NIKAH PISAU
aku sampai entah dimana. berputarputar
dalam labirin. perjalanan terpanjang
tanpapeta. dan inilah warna gelap paling
sempurna. kuraba gang di antara sungai
dan jurang.
ada jerit, serupa nyanyi. mungkin dari
mulutku sendiri. kudengar erangan, serupa
senandung. mungkin dari mulutku sendiri.
tapi inilah daratan dengan keasingan paling
sempurna: tubuhmu yang bertaburan ulatulat,
kuabaikan. sampai kurampungkan kenikmatan
sanggama. sebelum merampungkankanmu juga; menikam
jantung dan merobek zakarmu, dalam segala
ngilu.
1992
unduh? klik di sini
0 comments:
Post a Comment