Sapu Enau, Sapu Ijuk
Sapu enau, sapu ijuk
dari balik pintu tempat bergantung
berkelana engkau
sepenuh ruang. Jelajahi
sudut demi sudut, dari bilik ke bilik
ada yang telanjang
engkau saksi diam tiap kejadian.
Engkau temukan benda-benda lama
jauh tersuruk
dan hanya seusai bersin atau batuk
si tuan rumah, benda-benda itu kembali baru
dan bernama, jadi pajangan dan kenangan.
Engkau tetap bernama setia
dalam debu dan sampah terbuang.
Ah, sapu enau, sapu ijuk
Siapa engkau, jangan merajuk!
Yogya, 2007
*
Jalan-jalan di Bumi
: teringat SS (1924-1995)
jalan-jalan di bumi tidak membawa kita pergi
dari bumi, hanya menghantar ke dunia
sunyi dan kata-kata, di mana terlantar
ia yang tak berdaya dan tak pasti makna berita:
bumi atau duniakah yang kita cinta?
bumi dan dunia apalah bedanya!
bagai seorang sirkus peniti tali
tak tahu, jatuh ke kanan atau ke kiri
lebam di bumi, dan terluka
dunia mempermaknya kembali
maka ada barangkali: bumi ibu sejati,
menerima segala dengan kasih. dan dunia
adalah sabda yang senantiasa meminta
engkau tabu menyerah,
bangkit dan bangkit lagi
dalam adonan sepotong roti tawar
diterbangkan angin sakal waktu malam
tercelup sungai tohor dan kali dangkal.
jalan-jalan melingkar ke pusat dunia
jalan-jalan bercabang mengkhianati dunia
jalan-jalan di bumi kabut di peta
sejak itu, bukan oksigen atau ozon
menyelimuti bumi kita
tapi kata-kata
di mana terlontar firman pertama
dan bangkit ia yang menderita: bumi atau duniakah
yang bakal lebih dulu musnah?
Yogya, 2007
*
Catatan di Pesawat
di langit jauh
semua terasa diam
tak bergerak
hanya awan berarak
jadi pertanda
saya melaju
ke tubir waktu
yang tak nampak.
2007
*
Kabar dari Jawa
jalan-jalan di jawa, adik
bagus-bagus keadaannya
pun jembatannya
panjang dan lebar
bikin hati selalu berdebar
menempuhnya:
sebab, adik, yang sengsara
tetap sengsara jua
yang kuat tegak
di mana saja.
bagus-bagus keadaannya
pun jembatannya
panjang dan lebar
bikin hati selalu berdebar
menempuhnya:
sebab, adik, yang sengsara
tetap sengsara jua
yang kuat tegak
di mana saja.
Yogya, 2007
*
Lagu Pingitan
Kau pandang gunung, gunung yang tinggi
hatimu murung, murung sekali
sebab menduga: hanya yang tegak mungkin didaki
Kupandang langit, langit yang jauh
hatiku ragu, ragu terlalu
sebab mengira: hanya yang dekat mungkin disentuh
maka kau pandanglah gunung
kupandangi langit
yang sama biru
dalam renung rindu
cinta dipingit.
Yogya, 2007
*
Gantosori
-dari sebuah pantun lama
cincin bernama gantosori
sesuai sahaja dengan kelingking
hilang adik ke mana abang cari
lautan iklan sekeliling.
Yogya, 2007
Kroya
jalan bersilang di sini
jalanan rel dari besi
kereta waktu
datang dan pergi
menyeret sunyi
dan nestapa dunia
di pelintasan kekal
cinta kita
2007
Bukan Pepatah
ini tak ada dalam pepatah:
yang menderita akan tetap menderita,
benih asal mustahil diubah
ini tak ada dalam berita:
yang bahagia akan tetap bahagia,
benih sesal hanya percuma
bukan pepatah, bukan berita
ini kehidupan sehari-hari
bangsa besar yang mengingkari
amsal puisi!
Yogya, 2007
0 comments:
Post a Comment