KELELAWAR
Silau oleh sinar lampu lalulintas
Aku menunduk memandang sepatuku.
Aku gentayangan bagai kelelawar.
Tidak gembira, tidak sedih.
Terapung dalam waktu.
Ma, aku melihatmu di setiap ujung jalan.
Sungguh tidak menyangka
Begitu penuh kamu mengisi buku alamat batinku.
Sekarang aku kembali berjalan.
Apakah aku akan menelefon teman?
Apakah aku akan makan udang gapit di restoran?
Aku sebel terhadap cendikiawan yang menolak menjadi saksi.
Masalah sosial dipoles gincu menjadi metafizika.
Sikap jiwa dianggap maya dibanding mobil berlapis baja.
Hanya kamu yang enak diajak bicara.
Kakiku melangkah melewati sampah-sampah.
Akan menulis sajak-sajak lagi.
Rasa berdaya tidak bisa mati begitu saja.
Ke sini, Ma, masuklah ke dalam saku bajuku.
Daya hidup menjadi kamu, menjadi harapan.
Monday, July 20, 2009
Rendra: Sajak Kelelawar
5. Wajah Dunia Yang Pertama
6. SAJAK CINTA (1) : a. Bunga Gugur b. Serenada Biru
c. Surat Cinta d. Serenada Merjan e. Serenada Merah Padam
f. Nyanyian Pengantin g. Hutan Bogor
7. SAJAK CINTA (2) : a. Nyanyian Dunia b. Kepada ME
c. Di Bawah Bulan d. Sajak Joki Tobing Untuk Widuri
e. Sajak Widuri Untuk Joki Tobing f. Wanitaku-wanitaku
g. Kangen h. Sawojajar 5 Yogya i. Sajak Seorang Tua untuk Istrinya
1. Aku merindukanMu oh... Muhammadku
2. Aku tak lagi bisa menyanyi 3. Di Basrah
4. Bila kutitipkan 5. Buah mata 6. Dzikir malam
7. Gelombang Gelap 8. Kau ini bagaimana 9. Lirboyo 10. Nasihat Ramadhan 11. Q.S. Asy-Syu-ara'
12. Selamat idul Fitri 13. Tadarus
14. Wanita di Multazam
1. Untuk Bangsa Yang Terkeping-keping
1.Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi
13. Come and Go (Samuel Beckett)
14. Bencana (Samuel Beckett)
15. Bara (Samuel Beckett)
16. Malam dan Mimpi-mimpinya (Samuel Beckett)
17. Lawan Catur (Kenneth Sawyer Goodman -terj. WS Rendra)
18. Tanda Silang (Eugene O'Neill- Terj. WS Rendra)
19. Pagi Bening (Serafin & Joaquin A. - Terj. Sapardi DD.)
20. Kereta Kencana (Eugene Ionesco - Terj. WS Rendra)
22. Pesta Terakhir (Ratna Sarumpaet)
23. Cermin (Monolog Riantiarno)
0 comments:
Post a Comment