Orang-orang Biadab
Karya Christopher Hampton
Penerjemah Asrul Sani
Pelaku
• West
• Ny. West
• Crawshaw
• Carlos
• Penyelidik
• Pereira
• Jenderal
• Jaksa Agung
• Mayor Briggs
• Lidah Amerika
Panggung kosong, di tengah-tengah kelihatan lima –enam obor menyala, tegak condong kea rah masing-masing, hingga membentuk sebuah piramida dengan puncak sebuah obor menyala. Seluruh teater diterangi oleh nyala obor ini. Music Indian, seruling, gendang, nyanyian, sosok-sosok sebagai baying-bayang, tidak lama kemudian West muncul, sementara dia bicara, orang-orang Indian masuk, seorang demi seorang. Dari samping, melewati Auditorium . masing-masing mengambil obor lalu kembali lagi ke tempat darimana mereka datang.
SATU
West
Asal api. Dahulu kala manusia makan daging mentah dan tidak kenal api. Mereka juga tak kenal senjata dan membunuh buruan mereka dengan tangan.
Pada suatu hari seorang anak laki-laki pergi berburu bersama iparnya, mereka melihat sarang burung di atas tebing. Mereka membuat tangga lalu anak itu naik ke atas. Dalam sarang itu ada dua butir telur. Anak itu mengambil telur lalu melemparkannya pada iparnya.
Tapi waktu masih di udara telur itu berubah jadi batu berigi. Hingga tangan si ipar luka waktu itu ia menyambutnya. Ia marah sekali. Ia mengira anak itu berniat membunuhnya, tangga itu ia ambil dan dipatahkan, lalu ia pergi. Anak itu berhari bermalam tinggal di tebing itu. ia mati perlahan. karena lapar, ia makan kotorannya sendiri,
Hingga satu hari lewat macan tutul membawa busur dan panah. Ia melihat sebuah baying-bayang jatuh di tanah, ia menengadah lalu melihat anak itu. macan tutul itu memperbaiki tangga itu kembali hingga anak itu isa turun. Anak itu ia ajak ke rumahnya, dan ia hidupkan kembali dengan memberikan daging yang sudah dimasak kepadanya.
Macan tutul itu sayang pada anak itu dan memperlakukannya sebagai anaknya sendiri dan menyebut ia anak pungut. Tapi istri macan tutul itu cemburu dan kalau macan tutul itu sedang tidak ada, ia tak pernah melewatkan kesempatan untuk menggaruk dan memukul anak itu sampai roboh. Anak itu mengadu pada macan tutul, bahwa ia selalu ketakutan, hingga macan tutul itu memberikan busur dan panah padanya dan mengajarkan padanya bagaimana mempergunakan senjata itu. waktu istri macan tutul itu menyerang dia maka ia tembakkan panahnya lalu istri macan tutul itu mati.
Penerjemah Asrul Sani
Pelaku
• West
• Ny. West
• Crawshaw
• Carlos
• Penyelidik
• Pereira
• Jenderal
• Jaksa Agung
• Mayor Briggs
• Lidah Amerika
Panggung kosong, di tengah-tengah kelihatan lima –enam obor menyala, tegak condong kea rah masing-masing, hingga membentuk sebuah piramida dengan puncak sebuah obor menyala. Seluruh teater diterangi oleh nyala obor ini. Music Indian, seruling, gendang, nyanyian, sosok-sosok sebagai baying-bayang, tidak lama kemudian West muncul, sementara dia bicara, orang-orang Indian masuk, seorang demi seorang. Dari samping, melewati Auditorium . masing-masing mengambil obor lalu kembali lagi ke tempat darimana mereka datang.
SATU
West
Asal api. Dahulu kala manusia makan daging mentah dan tidak kenal api. Mereka juga tak kenal senjata dan membunuh buruan mereka dengan tangan.
Pada suatu hari seorang anak laki-laki pergi berburu bersama iparnya, mereka melihat sarang burung di atas tebing. Mereka membuat tangga lalu anak itu naik ke atas. Dalam sarang itu ada dua butir telur. Anak itu mengambil telur lalu melemparkannya pada iparnya.
Tapi waktu masih di udara telur itu berubah jadi batu berigi. Hingga tangan si ipar luka waktu itu ia menyambutnya. Ia marah sekali. Ia mengira anak itu berniat membunuhnya, tangga itu ia ambil dan dipatahkan, lalu ia pergi. Anak itu berhari bermalam tinggal di tebing itu. ia mati perlahan. karena lapar, ia makan kotorannya sendiri,
Hingga satu hari lewat macan tutul membawa busur dan panah. Ia melihat sebuah baying-bayang jatuh di tanah, ia menengadah lalu melihat anak itu. macan tutul itu memperbaiki tangga itu kembali hingga anak itu isa turun. Anak itu ia ajak ke rumahnya, dan ia hidupkan kembali dengan memberikan daging yang sudah dimasak kepadanya.
Macan tutul itu sayang pada anak itu dan memperlakukannya sebagai anaknya sendiri dan menyebut ia anak pungut. Tapi istri macan tutul itu cemburu dan kalau macan tutul itu sedang tidak ada, ia tak pernah melewatkan kesempatan untuk menggaruk dan memukul anak itu sampai roboh. Anak itu mengadu pada macan tutul, bahwa ia selalu ketakutan, hingga macan tutul itu memberikan busur dan panah padanya dan mengajarkan padanya bagaimana mempergunakan senjata itu. waktu istri macan tutul itu menyerang dia maka ia tembakkan panahnya lalu istri macan tutul itu mati.
Anak itu ketakutan melihat akibat perbuatannya. Ia ambil panah dan busurnya dan sebongkah daging yang sudah di masak, lalu ia melarikan diri ke dalam hutan. Setelah berkelana berhari-hari ia sampai ke kampungnya sendiri dan ia menceritakan pada orang kampong apa yang sudah terjadi pada dirinya.
Sambil memperlihatkan daging dan busur itu, orang kampong tergugah sekali karena penemuan itu. lalu mereka mengadakan penjarahan ke rumah macan tutul untuk mencuri senjatanya untuk mencuri apinya.
Apa yang kita ambil dari orang, tak akan ditemu orang itu lagi. Kini macan tutul tidak lagi punya senjata kecuali rasa dendamnya pada manusia. Ia tidak lagi makan daging di masak. Tapi menelan mentah daging korbannya. Dan hanya pantulan dan kenangan api di matanya.
(Diam. Obor terakhir sudah lenyap. Bara api. Pekikan aneh dalam gelap)
DUA
(sebuah kamar tidur yang bagus dan sebuah ranjang. Tuan dan Nyonya West sedang mengenakan pakaian malam. Nyonya West sudah siap dan menunggu, sedangkan tuan West bergumul dengan dasinya)
West
Ya Tuhan, aku tidak pernah bisa memasang dasi ini
Ny. West
Kau kan sudah cukup berpengalaman
West
Ya, aku tahu. Kenapa jadi begini. Aku setiap kali berniat emmasang karet di ujungnya. Nah (ia membuat perbaikan terakhir, lalu memandanginya di depan kaca) Oh, buruk sekali.
Ny. West (menarik napas)
Mulai lagi. Pusatkan pikiranmu (west melakukannya)
West
Apa perlu kita pergi kesana? (Ny. West berpaling tanpa memedulikan dia) Apa perlu?
Ny. West
Aku tidak mengerti kenapa kau selalu berkata begitu. kau sendiri tahu kita harus kesana. Aku sebetulnya tidak ingin. Tapi kau harus. Itu makanya kau ke sana, karena terpaksa. Jadi kenapa kau selalu berkata begitu. aku tidak mengerti.
West
Baik. Baik. Aku hanya bertanya (diam) Siapa tahu barangkali ada sesuatu yang menarik dan menyenangkan di sana. Biarpun aku bukan seorang optimis. Nah, begini lebih baik (Ia meneliti dirinya dalam kaca) Ah, sama saja.
Ny. West
Cukup baik
West
Tidak
Ny. West
Nanti kita terlambat
West
Maksudmu kita datang tidak cukup pagi. Aku tidak mengerti kenapa kau begitu ingin untuk hadir terlebih dahulu di sana. Satu-satunya yang terjadi di sana, kita mendengar nama kita begitu sering disebut orang hingga kita mengira diri kita ada enam orang. Lalu kita melaksanakan tugas untuk omong-omong kecil, sebelum sup disajikan. Aku segera selesai. (Ia membuka dasinya kembali lalu menghadap ke kaca. Waktu ia melakukan itu, pintu terbuka lalu tiga orang pemuda masuk. Mereka semua mengenakan topeng karet Walt Disney. Dua diantaranya emnodongkan senapan semi otomatis. Sedang yang seorang lagi, Carlos menggenggam pistol yang sudah diberi alat peredam suara)
Carlos
Tuan West?
West
Oh, kukira bukan. Kenapa? (Carlos melihat ke sesuatu yang ada di tangannya lalu melihat kembali pada West)
Carlos
Aku tahu, tuan adalah tuan West. Angkat tangan.
West
(mengangkat tangan)
Oh
Carlos
Nyonya West
Ny. West
Ya
Carlos
Saya minta nyonya menelungkup di lantai. Letakkan tangan di punggung
(Ny. West menurut. Carlos member isyarat dan salah seorang dari temannya meletakkan senjatanya lalu mengeluarkan tali dan mengikat serta menyumbat mulut nyonya West)
West
Ada apa?
Carlos
Pekan keributan
(West tidak senang dengan jawaban itu. tangannya yang satu mengutik-utik dasinya)
Jangan bergerak
(Diam)
Apa tuan bersenjata?
West
tentu saja tidak
Carlos
Baik. Sekarang ikut kami. Mobil kami diparkir depan pintu. Tuan jalan di depan, disebelah kiri, seolah-olah bergandengan tangan. Kalau tuan membuat rebut aku akan menembak tuan persis di jantung tuan. Jalan. Benahkan dasi tuan (West mengutik-utik dasinya)
West
Itu sulit
Carlos
Kerjakan
(West mencoba. Waktu berlalu)
West
Sebentar lagi
Lampu padam
TIGA
Sebuah kamar tidur yang gelap dan kumal. West terbaring di atasnya, diikatkan pada bingkai besi tempat tidur itu, sedangkan kepalanya ditutup oleh sebuah singkup kanvas hitam. Waktu Carlos masuk ia duduk dengan tiba-tiba – sebisanya, Carlos memgang sehelai kertas.
Carlos
Bagaimana keadaan tuan?
West
Sangat tidak menyenangkan
Carlos
Ya, aku menyesal sekali atas keadaan ini. Moga-moga sebelum hari ini berakhir kami dapat menyediakan hal yang lebih menyenangkan. Belenggu.
West
Kedengarannya menyenangkan.
Carlos
Tapi sekarang ini kami sibuk.
West
Itu bukan urusanku
Carlos
Aku datang untuk menjelaskan kenapa kejadian ini menimpa diri tuan
West
Apa peru?
Carlos
Maaf.
West
Kenapa?
Carlos
Buat kami perlu. Dan kukira dalam keadaan sekarang buat tuan juga perlu.(diam) kami adalah anggota MRB; Movimento Revolusioner Brasiliero. Dan tuan kami culik untuk kepentingan politik. Kami minta supaya dua puluh lima tahunan politik dibebaskan….
West
Dua puluh lima?
Carlos
Ya.
West
Cuma itu?
Carlos
Ya.
West
Tapi untuk orang Jerman kalian minta empat puluh
Carlos
Betul. Tapi pangkatnya duta besar….
West
Dan tujuh puluh lima untuk duta besar Swiss…
Carlos
Jadi menurut tuan permintaan kami tidak cukup banyak?
West
Tentu saja tidak. Aku yakin pemerintahan Sri Ratu akan merasa terhina.
Carlos
Oh….
West
Mungkin mereka akan menganggapnya sebagai sesuatu….
Carlos
Apa?
West
Mereka mungkin sekali marah karena bukan duta besar yang kalian culik….
Carlos
Kepala keamanan negara….
West
Dan aku marah kalian tidak menculik duta besar.
Carlos
Pengaturan keamanan akhir-akhir ini lebih rapi
West
Yang kau maksud bukan di kedutaan besar Inggris kan? (Diam)
Carlos
Seperti tadi kukatakan, kami sudah minta supaya dua puluh lima tawanan politik terkemuka dibebaskan tambah jaminan dan fasilitas. Untuk menerbangkan mereka ke Kuba dengan aman. Di samping itu kami minta uang 100.000 dollar. Tapi ini Cuma sekedar formalitas, sekedar alat untuk tawar menawar , karena seperti tuan tahu mereka lebih suka menyerahkan ibu mereka berpisah dengan uang tunai sebanyak itu. akhirnya kami minta…itu penting buat kami, supaya manifesto kami. (Ia menunjuk ke kertas yang ia pegang) disiarkan melalui radio dan televise dan dimuat dalam surat-surat kabar nasional asing. Aku akan bacakan untuk tuan.
West
Jangan
Carlos
Jangan?
West
Ya. Jangan
Carlos
Kami beranggapan tuan perlu tahu dan mengerti kenapa penculikan ini lakukan terhadap diri tuan. Ini bukan perbuatan yang ingin kami lakuakn pada siapapun jua. Baik tuan tahu. (Ia membaca sebagian dari manifesto itu untuk dirinya sendiri) Hm…hm…ya. Aku akan langkahi bagian pertama. Ini bagian terpenting kiraku. “Kami ingin menarik perhatian dunia pada kenyataan bahwa dengan diterimanya undang-undang Institusional 15 Desemebr 1960, maka kediktatoran militer telah merobah diri menjadi pemerintah yang paling menindas dan kejam di seluruh dunia…”
West
Betul?.
Carlos
- Diantara tindakan yang telah ia lakukan terdapat penghapusan semua hak-hak politik dan melarang semua partai politik kecuali partai oposisi resmi yang terjadi dari antek-antek sewaan.
- Mengadakan sensor dan membungkam semua Koran oposisi (dengan jalan institusional dan pencabutan iklan
- Menciptakan sebuah undang-undang dimana “ketidak sepahaman” yang tidak dijelaskan dimanapun jua, dianggap sebagai suatu kejahatan terhadap Negara
- Pemecatan seperempat dari Korps Perwira
- Penunjukan antek-antek pemerintah sebagai pemimpin buruh dan ketentuan bahwa hanya calon yang sudah disetujui oleh polisi politik yang boleh mencalonkan diri dalam pemilihan serikat buruh
- Reorganisasi mahkamah agung dan pemecatan hakim-hakim yang menyatakan pendapat yang berbeda. Penghapusan Habeas Corpus
- Sifat pengecut dan sinisme kediktatoran militer ini jelas dari perincian-perincian yang paling kecil dan konyol. Mulai dari penghentian ahli sejarah senat…
West
Mereka melakukan itu?
Carlos
Ya betul
West
Ya Tuhan
Carlos
- Penggantian ahli sejarah senat yang resmi sampai kebiadaban yang paling kejam dan tidak masuk akal, yaitu dengan memberlakukan kembali pada bulan September 1969. Setelah ditiadakan selama tujuh puluh lima tahun, hokum mati untuk memberikan legalitas pada pembunuh-pembunuh Carlos Marighela, Mario Alves, Joaquim Camara Ferreiro dan banyak lagi kawan-kawan lain dan pejuang melawan fasisme
- Kediktatoran militer telah mempertebal kantongnya dengan jalan menjual negeri kita pada kepentingan kapitalisme Amerika Serikat. Mereka telah mengijinkan Amerika Serikat menggarap sumber-sumebr bumi kita dan mencuri tanah, sementara rakyat kita kelaparan dan menderita segala macam siksaan yang disebabkan oleh kemiskinan dan pengangguran. Sementara itu, siapa saja yang menyatakan keberatan akan memikul resiko menyertai nasib 12.000 orang tawanan politik, diantara mana terdapat guru-guru besar, doker-dokter, pengarang, mahasiswa, pendeta dan biarawati, yang sekarangpun di tahan dan mengalami siksaan yang bengis dalam penjara-penjara pemerintah dan di kamp-kamp konsentrasi.
Mereka yang sangsi, silakahkan mengunjungi kementrian ketertiban Politik dan Sosial, di mana terdapat gang-gang busuk menyebarkan baud aging terbakar, atau berhdapan dengan pembunuh-pembunuh dari pasukan algojo yang tangannya merah karena darah-darah orang tak berdosa.
Inilah yang kami tentang, kawan-kawan dan kalau perlu kami akan berjuang sampai mati
Hancurlah Imperialisme Amerika!
Hancurlah kediktatoran militer!
Sekian.
West
Cukup kiraku
Carlos
Bagaimana pendapat tuan?
West
Aku bisa meragukan analisa ekonomiku
Carlos
Ini bukan analisa. Ini adalah pernyataan kebenaran yang bersahaja
West
Ya. Kukirapernyataan itu bisa dinilai begitu.
Carlos
Ya, memang begitu yang kami nilai
West
Jadi apa yang harus kukatakan? Pernyataan itu mungkin benar, mungkin tidak. Kalau benar aku merasa kasihan, tapi dengan diriku tak ada sangkut pautnya.
Carlos
Kini ada.
West
Sudahlah. Pergilah dari sini.
Carlos
Pertama-tama aku harus menyampaikan pada tuan bahwa kami sudah mengajukan supaya syarat-syarat kami dipenuhi sebelum pukul enam senja hari kami. Kami katakan, kalau syarat-syarat kami tidak dipenuhi maka tuan akan kami tembak.
West
Oh.
Carlos
Yang ingin kusampaikan pada tuan ialah bahwa kami sama sekali tidak yakin persyaratan kami itu akan mereka penuhi pada waktunya.
West
Apa?
Carlos
Dari dulu tidak pernah. Tanggal ini Cuma tanggal yang kami pilih secara begitu saja. Kadang-kadang pemerintah memerlukan waktu yang untuk menyetujui permintaan kami. Jadi tuan tidak usah khawatir kalau ahri kamis belum ada apa-apa yang terjadi.
West
Kau baik sekali, tapi terus terang aku tidak tahu hari apa sekarang ini, tapi biar pu aku tahu, dalam keadaan begini aku tidak bisa melihat arlojiku, ya kan?
Carlos
Betul tuan West. Aku hanya ingin menegaskan pada tuan bahwa tuan tidak berada dalam keadaan bahaya. Kami tidak bermaksud menyakiti tuan dan sebagian besar kami tidak percaya akan perlunya menyerang orang-orang sipil warganegara asing biar kepentingan apa pun yang mereka wakili. Dan pemerintah pasti memenuhi permintaan kami sebelum tuan menderita apa-apa. Mereka mungkin tidak peduli pada rakyat mereka sendiri, tapi mereka sayang sekali pada penanam modal asing mereka.
Jadi tuan tidak usah terlalu khawatir, aku tahu buat tuan tidak terlalu menyenangkan, tapi kalau nanti tuan sudah kami bebaskan, semua orang akan baik pada tuan dan tuan dapat kembali ke Inggris dan menjual kisah tuan pada surat-suart kabar seharga beberapa ribu pound. Tuan akan termashyur nantinya.
West
Rupanya hari ini hari ulang tahunku
Carlos
Nanti aka nada orang datang kemari, hanya dengan cara itu kami sanggup membuat keadaan tuan menyenangkan dan menyediakan makanan. Tuan pasti lapar.
West
Kenapa justru aku yang kau pilih?
Carlos
Karena sebab-sebab puitis
West
Apa maksudmu?
Carlos
Kami senang nama tuan.
(Ia pergi dengan tenang, tanpa didengar oleh West. West diam beberapa saat, lalu ia mencoba meneggakkan badannya)
West
Aku ingin mengajukan protes resmi atas nama pemerintahan Sri ratu atas serangan biadab yang telah dilakukan terhadap seorang wakil mahkota suatu perbuatan kekerasan yang direncanakan dan bertentangan dengan semua…..
Gelap.
EMPAT
Panggung kosong. Bunyi hentakkan kaki yang ritmis, dua orang Indian masuk sambil menari, berbunyi dan memainkan dekak-dekak, di belakang mereka berjalan tiga orang Indian yang memikul tiang-tiang penguburan di atas bahu mereka , lalu menanam tiang-tiang itu dibelakang dengan penuh upacara setelah kepala mereka member tanda. Taing-tiang ini kemudian lambat laun akan dihiasi dengan hiasan kepala dari bulu-bulu, ikat pinggang dari Lokan dan sebagainya. Hingga akhirnya, tiang-tiang ini mirip dengan kepala suku yang sudah mati yang mereka lambangkan.
West muncul.
West
Asal bintang. Anak-anak selalu merasa lapar. Orang tua mereka berkata “Kami sudah memeberikan segala yang dapat kami berikan, kenapa kalian masih mengeluh . tapi anak-anak itu hanya menangis dan berkata bahwa mereka lapar. Di tengah abu api itu Ibu mereka menemui tulang rahang seekor tapir. Lalu tulang itu ia lemparkan pada mereka. Daging yang masih tinggal di situ mereka ambil lalu mereka bagi-bagikan pada yang paling kecil. Waktu mereka melihat tidak ada lagi yang tersisa, mereka tahu bahwa mereka harus pergi. Mereka berpegangan tangan, menyanyikan sebuah lagu lalu naik perlahan-lahan ke langit . ibu mereka berkata “Kembali, kembali kami akan carikan makanan buat kalian. Maafkan kami.” Lalu anak-anak itu menjawab “tidak ada yang perlu dimaafkan. Kami tahu kalian sudah berusaha sekuat-kuatnya. Kami tidak marah pada siapa-siapa.” Mereka berkata “ Kami lebih baik pergi. Di sini kami dapat membantu kalian. Di sini kami bisa membebaskan kalian dari kegelapan” lalu mereka jadi bintang.
(Diam, gadis-gadis Indian berjalan ke tiang-tiang itu, lalu mulai mengecetnya. Waktu cahaya makin suram dan akhirnya gelap. Terdengar bunyi sebuah pesawat terbang ringan)
LIMA
Rumah West. West, nyonya West dan Miles Crawshaw; seorang ahli antropologi.
Mereka sedang minum kopi.
West
Tentu saja aku mendengarnya untuk pertama kali dari Nyonya Hardcastle
Crawshaw
Siapa itu?
West
Apa belum pernah aku bercerita tentang Ny. Hardcastle padamu?
Crawshaw
Kukira belum
Ny. West
Kau yakin?
Crawshaw
Ya
West
Ny. Hardcastle untuk pertama kali menulis surat ke kedutaan kira-kira dua tiga tahun yang lalu. Dari Bognor Regis.
Katanya ia seorang janda yang punya sedikit kelebihan simpanan yang dapat ia tanamkan dalam sesuatu usaha yang menarik, dan bahwa sebuah iklim dalam kolom pribadi harian The Time yang menawarkan tanah untuk dijual di Brasilia, telah menarik perhatiannya. Jadi, karena ia tidak suka menegrjakan pekerjaan separuh-separuh, seperti ia sendiri berkata, ia telah membeli sebagian dari Nato Groso, sebidang tanah yang menurut perkiraannya sedikit lebih luas dari Sussex Barat.
Perusahaan, kepada siapa telah ia serahkan uang simpanannya itu telah memberikan jaminan bagaimana bagusnya jalan ke tanahnya itu, yang rupa-rupanya rata-rata terdiri dari tanah garapan, calon lading minyak dan tambang-tambang emas dan intan yang luar biasa. Apa ada air mengalir? Demikian nyonya itu bertanya dengan tuntas… apa di sana tersedia kebutuhan-kebutuhan untuk kesehatan? Tentu saja, jawab perusahaan itu, justru dalam hal ini terletak nilai dari transaksi tersebut. Lalu aku minta dengan hormat untuk meneliti kebenaran itu. apa yang bisa aku katakan?.
Yang telah mereka jual pada nyonya Hardcastle dan tak sangsi lagi juga pada pelawak-pelawak yang tak tahu apa-apa yang terdapat di sepanjang kepulauan Inggris, amerika Serikat dan Republik Jerman Barat, adalah sepotong tanah gersang yang tak bisa dimasuki dan didiami di bumi ini.
Aku menulis surat pada nyonya Hardcastle, keadaan tidak dapat dikatakan manis bagai susu dan madu, Nyonya Hardcastle, demikian kataku. Dan kalau Anda ingin mengunjungi wilayah Hardcastalia, maka saya anjurkan supaya nyonya segera belajar untuk terjun paying lalu orang mulai rebut. Dan karena perusahaan itu tidak bisa dihubungi maka semua keributan itu menimpa kepalaku. Udara jadi kelabu karena keluhan-keluhan nyonya Hardcastle.
Lalu waktu aku menerima banyak pertanyaan mengenai itu, maka aku memutuskan untuk mengadakan penelitian sedikit. Yang kutemi ialah, bahwa tanah yang dijual pada penanam-penanam modal sebetulnya Cuma punya satu segi saja yang menarik perhatian – tanah ini adalah tanah yang di masa dulu diserhakan pada pelbagai suku Indian. Perusahan yang menjual tanah ini tentu saja tahu hal itu – dan karena mereka adalah orang-orang yang sangat teliti dan karena mereka sendiri juga tuan-tuan tanah, maka soal pelanggaran terhadap hak milik bagi mereka adalah soal yang serius sekali. Untunglah tidak lama kemudian datang seorang dengan pikiran yang sangat bersahaja tapi efisien untuk melindungi orang Indian dari perampok-perampok tanah; yaitu dengan jalan membunuh semua orang Indian itu.
Memang itulah yang terjadi. Orang-orang Indian di bom, ditembaki dengan senapan mesin, diracuni dan citulari penyakit. Pokoknya tidak ada usaha yang tidak dilakukan. Tentu saja semua itu tidak penting buat nyonya Hardcastle. Oleh karenanya aku tidak menyusahkannya dengan pelbagai detail.
Aku hanya menjelaskan padanya, bahwa biar pun apa yang dikemukankan dalam iklan itu agak terlalu berlebih-lebihan, perusahaan pun yang mengurusnya, kini lagi berusaha keras untuk memperbaiki tanah itu.
(Diam)
Sampai kini kami masih punya hubungan surat menyurat. Tapi dia tidak lagi begitu bersemangat. Ia berhasil dalam usahanya di Nigeria.
Crawshaw
Apa kau sendiri tidak melakukan apa-apa?
West
Apa?
Crawshaw
Waktu kau tahu apa yang terjadi
West
Aku tidak bisa berbuat banyak. Aku menyampaikannya pada beberapa orang. Tapi aku tidak bisa berbuat sesuatu kecuali apa yang terjadi itu merusak kepentingan rakyat Inggris. Dan nyatanya tidak begitu. bahkan sebaliknya
(Diam)
Kukira orang seperti kau bisa berbuat sesuatu.
Crawshaw
Kau sebagai ahli Antropologi tidak diharapkan membuat pernyataan mengenai soal-soal politik. Bahkan sebetulnya mereka tidak diharapkan membuat pernyataan yang terlalu banyak tentang apa saja. Mereka diminta untuk melupakan bahwa orang-orang yang mereka pelajari adalah manusia dan harus memperlakukan mereka seolah-olah mereka adalah sebuah monument kuno.
Atau sebuah batu bersurat atau sebuah formasi geologis. Itu yang kami sebut ilmu pengetahuan . sekiranya aku menulis sebuah tesis tentang adat kebiasaan perkawinan antara suku Bororo, misalnya. Lalu aku bosan untuk menulis tentang cara-cara perkawinan exogami lalu berkata bahwa sebetulnya tidak menjadi soal dengan siapa mereka kawin karena berdasarkan perkembangan yang ada kini mereka tokh akan punah sama sekali dalam masa sepuluh tahu mendatang. Maka orang akan berkata, bahwa itu bukan anthropolgi tapi jurnalisme.
West
Oh, begitu.
Crawshaw
Jadi, yang akan terjadi adalah, aku akan menyelesaikan tesisku yang begitu membosankan, penuh segala macam jargon teknis hingga mereka akan asyik sekali. Lalu aku akan memperoleh ijazahku dan mulai merintis jalan ke atas untuk karirnya setelah tiga puluh tahun berlalu. Aku berhasil menyorong badanku yang telah layu ini ke atas sebuah kursi kuliah antropologi yang sudah lapuk.
Sementara itu orang-orang yang lebih praktis dari aku dan punya tujuan yang lebih bersahaja akan datang mengunjungi suku yang telah memberikan reputasi padaku, dan tanpa memedulikan masalah struktur keluarga, orang itu akan memberikan beberapa karung gula yang sudah dicampur racun. Atau beberapa liter Cahchacha atau sejangkit penyakit cacar.
Lalu aku akan berkata pada mahasiswa-mahasiswaku bahwa susunan masyarakat mereka sama sulitnya seperti masyarakat kita, artinya waktu mereka masih hidup, bahwa cara hidup mereka sangat disesuaikan dengan keadaan keliling. Artinya semasa mereka masih hidup, dan bahwa mereka lebih berbahagia dari kita, artinya semasa hidup mereka masih hidup.
Ny. West
Oh ayolah Miles, keadaan kan tidak seburuk itu?
Crawshaw
Kenapa tidak? Aku benci pada ahli-ahli antropologi
West
Kukira sekarang keadaan sudah lebih baik
Crawshaw
Kenapa kau mengira begitu?
West
Semenjak kejadian itu diungkapkan dalam tahun…tahun berapa rasanya, 68 kiraku. Setelah pejabat jawatan perlindungan suku Indian dihadapkan ke pengadilan.
Crawshaw
Ah, betul
(lampu menggelap di tempat West dan ny. West. Dan nyala di sebuah kantor pemerintah, Jenderal memakai seragam dan kaca mata hitam duduk di belakang sebuah meja besar. Satu-satunya hiasan yang ada di atas meja itu adalah sebuah salib dari pualam. Jaksa agung yang mengenakan pakaian yang lebih bersahaja duduk di samping. Ia agak gelisah. Cahaya temaram masih menyorot Crawshaw)
Jenderal
Senhor, karena menteri sudah berkenan untuk mengungkapkan pada pers sebagian dari perincian yang menyangkut korupsi yang terjadi di jawatan perlindungan suku Indian, maka kami sudah memutuskan untuk mengangkat tuan jadi kepala suatu penelitian hokum mengenai ini.
Jaksa Agung
Ya Jenderal
Jenderal
Aku ingin supaya tuan mengorek persoalan ini sedalam-dalamnya. Senhor, karena aku ingin supaya pers dunia mengetahui bagaimana sungguh-sungguhnya kita memikul tanggung jawab kita dalam soal ini di Brasilia
Jaksa Agung
Ya jenderal
Crawshaw
Beberapa bulan kemudian
Jenderal
Senhor, bagaimana hasil penyelidikan tuan
Jaksa Agung
Kami telah memperoleh hasil yang luar biasa sekali jenderal. Kami berhasil mengumpulkan bukti begitu banyak hingga kami sampai kewalahan. Maksudku, kami bingung dimana bukti-bukti itu harus disimpan
(Ia ketawa)
Jenderal
Dan kesimpulan umum tuan bagaimana?
Jaksa Agung
Kesimpulan umum saya Jenderal, seperti yang telah tuan utarakan dengan tepat. Jawatan perlindungan suku Indian adalah gudang kejahatan. Hanya sedikit diantara mereka akan bebas.
Di samping pembunuhan, kami menaksir dalam sepuluh tahun terakhir ini tanah yang dicuri dari orang Indian berharga lebih dari 62 juta dollar. Terhadap kepalanya, mayor itu saja sudah ada 42 tuduhan. Termasuk dalamnya penggelapan uang sebanyak 300.000 dollar.
Jenderal
Bagus, bagus senhor
Jaksa Agung
Terima kasih banyak, jenderal.
Tapi bukan itu saja, kami menemui bahwa jawatan perlindungan suku Indian sebetulnya tidak memainkan peranan yang terlalu penting dalam seluruh perkara ini. Mereka hanya tari. Orang-orang yang betul-betul bertanggung jawab dan lebih berkuasa. Mereka adalah tengkulak-tengkulak tanah dan pemilik-pemilik tanah, sejumlah besar perusahaan Brasilia dan bahkan beberapa perusahaan asing…
Jenderal
Oh, begitu
Jaksa Agung
Selanjutnya….
Jenderal
Terima kasih senhor, untuk sekarang cukup sekian. Kecuali mengenai satu hal. Kebetulan aku tahu di sayap kanan kementrian pertanian ada ruangan kosong. Jadi kalau tuan kesulitan dalam soal ruangan, kirimkan saja dokumen-dokumen tuan itu ke sana.
Jaksa Agung
Ya, jenderal
Crawshaw
Kemudian hari lagi
Jenderal
Ada kabar baik tuan, senhor
Kami sudah membubarkan jawatan perlindungan suku Indian dan menggantinya dengansebuah badan baru, fundacao Nacional do Indio, FUNAI. Badan baru ini akan merupakan badan yang diberi bentuk baru dan akan efisien sekali.
Sebagai tuan tahu, memperoleh tenaga untuk jabatan yang berat dan terus terang dimana gaji tidak begitu memadai, tidaklah mudah.
Tapi dalam hal ini kami berhasil untuk memecahkan masalah kekurangan petugas ini dengan jalan menempatkan sebagian besar dari bekas-bekas petugas jawatan perlindungan suku Indian.
Jaksa Agung
Tapi jenderal….
Jenderal
Mereka sudah bertekad untuk memulai lembaran baru sama sekali, senhor
Jaksa Agung
Mayor itu juga?
Jenderal
Mayor itu kini sudah diangkat jadi kolonel dan dipindahkan ke kementrian penerbangan.
Kepala baru dari Funai ini adalah seorang yang cakap, seorang sahabat pribadiku, seorang jenderal.
Jaksa Agung
Tapi jenderal, bagaimana dengan semua bukti yang telah kita kumpulkan?
Jenderal
Ah, betul juga, senhor. Saya lupa memberitahukan oleh karena kehendak nasib yang aneh, maka di kemnetrian pertanian tadi malam sudah terjadi kebakaran. Sayap kanan habis menjadi abu sama sekali.
Jaksa Agung
Tapi jenderal. Apa yang harus aku katakan pada menteri?
Jenderal
Berdasarkan alasan yang cuma ia sendiri tahu, menteri telah berkenan unutk mengajukan permintaan berhenti. Sekarang, saya lagi menungu kedatangan tamu dari kedutaan besar Amerika Serikat. Selamat pagi.
(lampu padam di tempat Jenderal dan jaksa Agung, lalu menyala ditempat West dan ny. West. Diam. Crawshaw duduk, tersenyum)
West
(tersenyum)
Aku yakin kejadiannya tidak seperti itu
Crawshaw
Lebih kurang. Tapi tidak jadi soalkan, bagaimana cara kejadian itu?
West
Ya. Kukira kau benar (diam) kau ingin Brandy atau minuman lain?
Crawshaw
Terima kasih
West
Kau bagaimana, sayang?
Ny. West
Tidak, terima kasih
(kepada Crawshaw, sementara west menuangkan dua gelas brandy)
Aku tidak bisa tidur karenanya
Crawshaw
(berpaling dari Ny. West untuk bicara pada West)
Tidak. Sebenarnya cukup banyak orangorang muda yang penuh idealism yang masuk FUNAI. Tapi mereka tidak dapat berbuat apa-apa, mereka tidak punya sumber, gaji mereka berbulan-bulan tidak dibayar, istri mereka meninggalkan mereka. Mereka diserang malaria dan semuanya dikendalikan oleh tentara.
Satu-satunya yang mereka bisa lakukan ialah mengikuti garis pemerintah, yaitu jangan membunuh tapi berintegrasi.
West
Setidak-tidaknya itu kedengarannya seperti semacam perbaikan
Crawshaw
Tidak. Sama saja.
Hanya berlangsung lebih lambat
Ny. West
Tentu saja mereka lambat laun harus diintegrasikan. Mereka tidak bisa hidup terus dalam zaman batu.
Crawshaw
Integrasi adalah sebuah kata yang ramah sekali. Tidak ada yang sadar bahwa jika suatu suku diintegrasikan, itu berarti mereka diintegrasikan dengan lapisan paling bawah.
Dan di Brasilia ini berarti diintegrasikan dengan kaum proletar kota, yang jumlahnya telah terlalu banyak, yang tidak bisa mendapat pekerjaan cukup dan putus asa.
Atau mereka diintegrasikan dengan golongan petani, yang dibanyak tempat di negeri itu tak putus-putusnya kelaparan.
Integrasikan mereka, beri mereka kesempatan untuk menikmati kemajuan, kata pemerintah. Mereka tidak mengatakan, bahwa dua kenikmatan pertama yang akan diberikan oleh kemajuan pada orang-orang Indian itu adalah minuman keras dan penyakit. Kalau mereka mengatakan bahwa suku-suku Indian itu harus berintegrasi yang mereka maksud adalah bahwa orang-orang Indian harus menyerahkan tanah mereka dan cara hidup yang harmonis dan mencukupi, untuk kemudian menjadi budak daripada budak.
West
Ini mungkin saja terjadi Miles, tapi aku yakin pemerintah tidak bermaksud begitu.
Crawshaw
Kalau begitu bagaimana dengan BR-80?
Ny. West
Apa itu?
West
Jalan
Crawshaw
Jalan raya transmazon. Satu-satunya tempat di Brasilia dimana suku-suku Indian dilindungi, diurus dan dibiarkan hidup menurut cara mereka sendiri adalah di taman Indian Xingu.
Dalam rencana jalan itu mestinya lewat di sebelah utara taman ini. Tapi sekarang diputuskan dengan segala susah payah, bahwa jalan itu harus lewat di tengah-tengah taman itu.
Menurutmu, kenapa hal itu mereka lakukan?
West
Apa mereka tidak memberikan tanah lain untuk tanah yang mereka ambil itu?
Crawshaw
Tanah yang berada di sebelah selatan tidak ada yang bisa didiami orang. Soalnya, mereka meniadakan taman itu. bukan rahasia lagi, dalam pidato-pidato mereka, mereka sudah membayangkan bahwa mereka mau meniadakannya.
Belum selang berapa lama kepala FUNAI, menteri urusan Indian mengatakan: “Kita harus menyingkirkan bisul-bisul etnis dari wajah Brasilia” itu buka kartu namanya.
West
Yang kuketahui, tak sebanyak yang kau ketahui. Seperti yang sudah ku katakan, aku hanya mendengar secara tidak langsung lewat Nyonya Hardcastle. Yang menarik perhatianku hanya dongeng-dongeng mereka.
Crawshaw
Dongeng-dongeng?
West
Ya, aku telah menulis beberapa buah buku tipis yang berisi sajak-sajak, puisi. Bukan sesuatu yang besar. Cuma sebuah penerbitan kecil yang merdeka….
Ny. West
Badan penerbit Thrust
West
Ya, aku bermaksud menyusun sebuanh kumpulan dongeng-dongeng Indian. Menurut hematku, dongeng-dongeng itu indah sekali. Jadi aku berusaha untuk mengumpulkannya.
Crawshaw
O, begitu.
West
Kau kedengarannya meragukan
Crawshaw
Terus terang, iya. Aku tidak setuju jika orang menyajikan mitos-mitos Indian itu secara tersendiri seperti sekumpulan cerita anak-anak yang manis, tanpa memperlihatkan bahwa mitos-mitos itu adalah sekedar aspek dari suatu masyarakat yang beragam dan banyak tali temalinya. Perbuatan ini justru memperbesar prasangka orang.
West
Aku mencoba memahaminya… maksudku, dongeng-dongeng ini bagiku tak ubahnya dongeng-dongeng Yunani atau…. Ya kira-kira begitu.
Crawshaw
Maaf, kukira tidak pantas aku menilainya dengan begitu keras tanpa membacanya terlebih dahulu. Aku hanya….
West
Ya, aku….
(Diam. Crawshaw tiba-tiba berdiri)
Crawshaw
Maaf, sebentar…
(Ia keluar cepat. Diam)
Ny. West
Dia berbeda sekali dari James
West
Sekiranya kita punya anak. Aku kira anak kita tidak akan mirip dengan kita.
Ny. West
Apa maksudmu?
West
Tidak apa-apa
(Ia menuangkan Brandy kembali)
Ny. West
Pendapatnya tentang puisimu tidak begitu manis
West
Pendapatmu juga tidak begitu manis tentang puisiku
Ny. West
Aku tidak pernah bicara tentang puisimu
West
Justru karena itu
(Diam. West mencicipi brandynya)
Ny. West
Ada yang mau aku katakan. Kita harus memecat Maria
West
Kenapa?
Ny. West
Masakannya memualkan. Aku sudah mengajarkan padanya bagaimana cara memasak pudding nasi. Aku sudah berkali-kali. Malam ini pudding yang dia buat begitu dingin dan menggumpal-gumpal hingga mirip bubur yang dibagikan di sekolah-sekolah.
West
Dia tidak dapat kupecat hanya karena tidak bisa memasak nasi.
Ny. West
Kenapa tidak? Dia digaji untuk itu kan, dan gaji yang kau berikan cukup banyak.
West
Gajinya tidak berarti apa-apa
Ny. West
1 dollar itu sudah cukup banyak
(West menarik napas panjang, Crawshaw kembali lalu duduk)
Crawshaw
Waktu aku berada ditoilet tadi, aku ingat sesuatu yang terjadi beberapa malam yang lalu. Aku hadi di sebuah jamuan makan dan di sana ada seorang wanita yang lagi menyampaikan sebuah kisah yang hamper-hampir tidak bisa ia sampaikan karena ia terus menerus tertawa. Rupa-rupanya ia punya pembantu orang Indian, yang bodoh sekali. Boleh dikatakan masih biadab. Begitu katanya kalau aku tidak salah ingat. Orang itu baik dan patuh. Singkatnya, pada suatu hari orang itu ia suruh memesan kertas toilet di kamar mandinya. Sejam kemudian ia mau menyuruh orang itu mengerjakan sesuatu tapi ia tidak bisa menemuinya. Akhirnya orang itu ia temui di kamar mandi. Ia sedang asyik menggulung kertas toilet yang baru, perlahan-lahan dan hati-hati sekali ke gulungan kertas yang lama.
Ia tidak tahu bagaimana cara memasangnya dengan cara lain, kata perempuan itu. dan pada saat itu ia tertawa begitu keras hingga aku mengira giginya akan berjatuhan. Perempuan itu berkata, orang Indian itu kelihatannya lucu sekali. Ia membungkuk dengan penuh perhatian sedangkan lidahnya terjulur.
(ia menggelengkan kepalanya)
Cerita yang luar biasa, pikirku. Semuanya rupanya juga sependapat bahwa ini lucu sekali.
(Diam. Nynoya West tertawa tiba-tiba)
Ny. West
Harus diakui, memang lucu
(Gelap)
ENAM
Tempat persembunyian kaum gerilya, tangan west dibelenggu dengan sebuah rantai. Rupa-rupanya buatan dalam negeri ke salah satu tiang tempat tidur, hingga dia bisa gerak lebih bebas. Ia berbaring dengan sikap yang seenak mungkin baginya sambil memandang nanar ke depan dengan mata kosong, pintu terbuka dan Carlos masuk.
West melihat sekilas padanya lalu memalingkan mukanya tiba-tiba ke dinding.
Carlos
Baik tuan West. Tuan tidak perlu khawatir
(West memandang pada Carlos)
West
Apa?
Carlos
Sekarang tidak apa lagi tuan mengenali aku. Pemimpinku sudah memutuskan supaya aku menyertai kawan-kawan lain ke Kuba dan melanjutkan pekerjaanku di sana.
West
Jadi kau rupanya keparat itu?
Carlos
Apa?. Ya, akulah keparat itu
West
Aku tidak akan melupakan kau
Carlos
Aku juga tidak akan lupa pada tuan
West
Kenapa kau mereka kirim ke Kuba. Apa kau tidak cukup baik?
Carlos
Itu bukan urusan tuan, tuan West.
(Diam)
Aku datang untuk menyampaikan pada tuan bahwa kami sudah mendapat kemajuan dalam perundingan kami dengan pemerintah dictator.
West
Oh?
Carlos
Ya. Kali ini semuanya berlangsung tidak begitu lancar seperti dulu. Tapi kelihatannya semua akan beres. Kami berharap akan dapat membebaskan tuan dalam waktu kurang lebih satu minggu.
West
Itu kabar yang menyenangkan
Carlos
(tersenyum)
Sabarlah
(diam)
West
Begini, aku tahu tidak ada gunanya kalau kukatakan padamu,tapi aku betul-betul tidak yakin cara kalian ini cara yang paling baik. Maksudku aku maklum bahwa keadaan kalian sangat tidak baik sekarang ini, tapi cara-cara yang kalian pergunakan ini tidak akan menghasilkan apa-apa.
Semua ini hanya akan membuat orang ngeri. Maksudku, kalau kalian biarkan untuk sementara, maka di masa depan keadaan pasti bertambah baik.
Carlos
Masa depan adalah satu-satunya macam hak milik yang mau diserahkan para penguasa pada budaknya. Camus.
West
Oh, begitu (diam)
Carlos
Aku mau menanyakan apa ada sesuatu yang tuan inginkan. Pokoknya kami bisa membuat keadaan tuan lebih menyenangkan.
West
Ya.
(Ia berpikir sebentar)
Aku ingin kau mengusahakan sedikit bacaan ringan
(ia menunjuk ke tumpukan buku yang berada di samping tempat tidur)
Semua bacaan yang kau sediakan untukku itu memang menarik. Memang bukan bacaan yang sering kubaca, tapi segala macam statistic yang ada di dalamnya agak melelahkan.
Carlos
Nanti kutanyakan pada kawan-kawan, barangkali kami dapat mengusahakan sesuatu
West
Terima kasih. Oh, ada satu hal lagi.
Carlos
Apa?
West
Apa aku boleh minta kertas dan pena?
Carlos (Ragu-ragu)
Buat apa?
West
Aku ingin menulis sajak. Bahkan sampai kini aku sudah menerbitkan beberapa buah, buku-buku tipis.
Carlos
(masih ragu)
Oh, betul?
West
Hingga waktu kau mengatakan aku kau culik karena alas an puitis, aku sesaat mengira karena kau keberatan terhadap sajak-sajakku. Aku berpikir, penculik-penculik zaman sekarang ini betul-betul terpelajar
(Ia ketawa, Carlos mengerutkan keningnya. Ia tidak peduli)
Carlos
Kukira bisa
West
(senang)
Oh.
Carlos
Tapi tuan, harus menulis dalam bahasa portugis.
West
Portugis?
Carlos
Ya. Tuan tentu tidak mengira supaya kami mengijinkan tuan menulis dalam bahasa Inggris. Tuan boleh saja menulis apa saja yang tuan inginkan, lagipula bahasa portugis tuan baik.
Buat tuan, ini bisa merupakan latihan yang baik, sedangkan bagi kami ia akan merupakan hal yang menarik.
West
Baiklah kalau begitu
(carlos berjalan ke pintu)
Kau tidak akan bisa bebas begitu saja
(Carlos berhenti dan tertawa)
Carlos
Ayolah…
West (tersinggung)
Ya begitulah
Carlos
Tuan pandai main catur?
West
Ya, kenapa?
Carlos
Bagaimana?
West
Aku senang main catur
Carlos
Baik. Kalau begitu kita akan main (diam) Barangkali kami tidak bisa luput dari hukuman, tapi tidak apa. Masih banyak yang lain yang bisa melanjutkan pekerjaan ini.
Mereka berusaha keras, tapi tidak ada orang yang bisa menutup matahari dengan satu jari, Carlos Marighela.
(diam. west mengangkat tangannya yang dibelenggu)
West
Manusia dilahirkan bebas, tapi terbelenggu di mana-mana Rousseau.
(Carlos tertawa lalu pergi, West tinggal sendiri. tersenyum)
Gelap
TUJUH
Sebuah kantor. Sebuah meja penuh kertas dan buku-buku. Sebagian dari buku-buku dan kertas ini dikaiskan ke samping untuk tempat sebuah tape recorder. Di belakang meja seorang penyelidik maerika, sambil menghadap micropon dengan gelisah. Attaide Pereira yang mengenakan kemeja bacak dan celana longgar, duduk menyamping ke meja. Di lingkungannya terletak sebuah topi yang sudah kotor karena keringat.
Penyelidik
Dekat sedikit
(Pereira mendekat)
Kau tahu bahwa semua yang kau katakan di sini adalah demi kehormatan. Tak ubahnya seperti kalau kau berada di pengadilan dan harus bicara atas sumpah.
Pereira
Ya, tuan. Ya. Aku mengerti
(penyelidik itu memutar kenop recorder)
Penyelidik
Pertama-tama bagaimana kau sampai terlibat dengan segala ini?
Pereira
Bahkan setelah pemboman mereka masih menimbulkan kesulitan. Oleh karena itu perusahaan minta senhor de Brito menyewa orang untuk sebuah ekspedisi. Aku adalah salah seorang dari mereka yang disewa itu.
Penyelidik
Bagaimana pendapatmu tentang tugasmu itu?
Pereira
Baik, aku senang.
Kita harus melihtanya dengan begini. Orang-orang Indian itu menempati tanah yang berharga tanpa menggarapnya.
Dan kadang-kadang mereka memperlihatkan sikap bermusuhan. Tidak ada jalan lain memindahkan mereka. Jadi apa yang harus diperbuat. Terus terang, aku bahkan sangat menanti-nantikannya. Untuk mengadakan perubahan. Di samping itu kita bisa dapat uang. Aku tahu, buat tuan-tuan perbuatan ini tidak baik, tapi bagi kami hal ini sama saja dengan pergi berburu.
Soalnya, kami diajar untuk menganggap mereka tidak lebih dari binatang. Pokoknya, begitulah majikan selalu menyebut mereka. Binatang. Ia menyuruh kami menyebut beberapa orang dari mereka. Katanya, ia ingin memberikan pada mereka perlakuan seorang dokter gigi. Buka mulut lebar-lebar katanya. Lalu ia masukan laras pistol ke mulut mereka dan otak mereka ledakkan sampai bertaburan.
(diam)
Aku sendiri penembak yang pandai. Karena itu aku dipilih.
Penyelidik
Berapa jumlah kalian waktu itu?
Pereira
Enam orang. Termasuk Chico. Ia yang jadi pemimpin.
Hal ini tidak menyenangkan bagi kami. Buat Chico memnggal kepala orang sama mudahnya seperti mengucapkan selamat pagi.
Penyelidik
Coba ceritakan tentang ekspedisi itu
Pereira
Perjalanan itu tidak sama dengan piknik. Itu tuan boleh percaya. Mula-mula selama beberapa hari kami melayari sungai menuju ke hulu. Lalu kami meninggalkan perahu dan naik ke darat. Chico punya sebuah kompas buatan Jepang. Tapi kami masih tetap saja sesat. Kami berkelanan kemana-mana selama beberapa hari dan waktu kami sampai di suatu tempat, ternyata makanan sudah habis.
Untunglah pesawat terbang datang lalu menjatuhkan makanan. Tapi tidak lama makanan itu juga habis. Akhirnya kami menemui sebuah kampong
Penyelidik
Lalu apa yang terjadi?
Pereira
Tidak ada apa-apa. Yang ada hanya mayat di mana-mana dan bau bangkai. Tapi kami berhasil juga mendapat makanan di sana. Seperti amoniak misalnya. Lalu kami meneruskan perjalanan. Waktu itu kami agak gelisah, kami sudah berada di daerah tempat mencari intan, dan tuan tahu bagaimana mereka.
Tembak dulu baru bertanya, lagipula hujan mulai turun. Tiap hari kami basah kuyup, dan serangga-serangga yang baru saja keluar dari telurnya melepah kami hidup-hidup. Chico kesal sekali. Kami semua juga begitu.
Penyelidik
Terus…
Pereira
Kami sangat hati-hati. tutup mulut, tidak merokok. Dan kami berjalan beriringan dengan jarak beberapa meter.
Akhirnya setelah beberapa lama, maka pada suatu malam kami melihat kampong mereka di sela-sela pohon.
Gelap
DELAPAN
Sebuah piring hitam tua yang sudah rusak -berukuran 78 Rpm-memperdengarkan lagu ciptaan Gilbert &Sullivan “Pilihan dari Pembajak dari Penzance” atau lagu yang sebangsa dengan itu.
West duduk di beranda sebuah Bungalow gaya colonial sambil minum bersama pemiliknya, mayor Briggs yang mengenakan kemeja kaki , celana pendek dan kaus tinggi yang diikat dengan pita. Matahari turun.
Briggs
Enak juga sekali-kali dapat teman
West
Ya
Briggs
Bagiku, saat-saat seperti ini adalah saat-saat yang paling kusenangi. Duduk-duduk sambil minum. Tentu saja tidak bisa lama-lama. Sebelum kita sadar di mana kita berada, hari sudah gelap. Istriku sering marah. Saat untuk minum katanya. Lalu aku berkata, sebentar, aku sedang ada tamu dulu. Aku segera datang. Tapi tentu saja aku datang semuanya sudah tengah malam, lalu sepanjang malam kami berdua kesal.
(diam)
Bagaimana pendapatmu, apa ada baiknya kalau aku pulang?
West
Pulang ke Inggris?
Briggs
Ya
West
Entahlah, kukira kau akan menemui keadaan yang sudah berubah….
Briggs
O, itu aku tahu. Aku berangkat pada saat pemogokan umum. Aku selalu mengingatnya sebagai sesuatu yang kuperhitungkan, tapi sebetulnya itu hanya kebetulan.
Tentu saja sewaktu perang aku ada di sana dan aku sudah ebberapa kali pulang cuti, tapi tentu saja kesan-kesan yang kita peroleh tidak banyak. Lagipula aku tidak bisa lagi menyediakan uang.
West
Sekarang semuanya sudah mahal sekali.
Briggs
Ya. Dan aku tidak pernah mau membayar barang-barang hasil pengicapan mereka hingga aku tidak bisa dapat pension. Aku tidak tahu kenapa aku ingin pulang, mungkin semacam naluri saja.
(diam piring hitam itu selesai. Briggs berdiri)
Kau tidak suka Gilbert & Sullivan?
West
Oh… aku tidak tahu banyak tentang mereka
Briggs
Pasangan yang menarik
(Ia mendekati gramopon, membuka pernya lalu membalik piringan hitam itu)
Jarum untuk gramopon ini susah sekali diperoleh
(ia memandang penuh harapan pada West, tapi West pura-pura tidak mengerti)
West
Ya, tentu.
(Diam. Briggs duduk kembali lalu music itu terdengar lagi)
Briggs
Kau jangan mengira bahwa semua yang akan kau ceritakan padaku ini adalah hal baru. Sepanjang ingatanku orang-orang Indian itu sudah dari dulu mereka bunuhi, bahkan mereka sudah membunuh para pengemis malang ini mulai di zaman Shakespeare. Bukan kejadian baru. Tapi setidak-tidaknya kami berusaha untuk melindungi mereka, waktu aku dulu masuk jawatan perlindungan suku Indian.
Menurut hematku, kalau kau ingin menghentikan itu, kau harus hubungi jawatan ini.
West
Di sana rupanya banyak korupsi….
Briggs
Korupsi? Mungkin.
Barangkali mereka sudah menyerah karena putus asa, pokoknya aku dulu menyerah. Tidak ada uang, tidak ada alat, kekuasaan. Tapi setidak-tidaknya waktu aku masuk jawatan itu sesudah perang, kita lebih kurang tahu apa yang harus kita hadapi dan kita dapat mengusahakan sesuatu.
Tapi setelah aku keluar semuanya semua sudah diindustrialisasikan, sudah jadi begitu efisien, hingga tak ada lagi yang bisa dikerjakan. Dan kukira semua mereka berpendirian. Kalau kita tidak bisa mengalahkan mereka, ya temani mereka.
West
Apa maksudmu, diindustrialisasikan?
Briggs
Aku masih ingat, kalau tidak salah tahun ’47. Aku bertengger di atas sebatang pohon di aripuana, karena kami tahu bahwa ada orang yang mau membunuh orang-orang Indian supaya bisa memperoleh intan atau barang-barang lain.
Memang benar. Belum berapa lama aku berada di atas pohon itu, maka munculah dua orang naik perahu. Di masa itu cara-cara pembunuhan paling galib , ialah dengan jalan mengambil selimut-selimut dari barak-barak orang berpenyakit cacar di rumah sakit lalu membagibagikannya pada orang Indian. Dengan cara begini, dengan bantuan nasib baik, mereka dapat emnyapu bersih semua anggota sebuah suku Indian.
Memang, perahu itu penuh dengan selimut. Lalu aku ebrteriak pada mereka dan memerintahkan supaya berdiri dan menyerah.
West
Lalu apa yang mereka lakukan?
Briggs
Mereka tidak peduli sama sekali
West
Lalu apa yang kau lakukan?
Briggs
Mereka kutembak
West
oh
Briggs
Kutembak sampai mati.
Oh, ya ini yang kumaksud kalau kau mengatakan bahwa dulu kita masih bisa berbuat sesuatu bertindak langsung. Tapi kini, mereka menggunakan bom, senapan mesin dan entah apa lagi.
Kita boleh saja duduk di atas Aripuana sampai kita jadi busuk, hasilnya tidak ada.
Tambah minum?
West
(mencicipi gelasnya yang masih setengah penuh)
Sebentar
Briggs
Baik, baik
(diam)
West
Ya
(diam)
Kau tahu aku pernah melihat sesuatu yang aneh sekali.
Briggs
Apa?
West
Aku menemui mayat di hutan. Mayat itu boleh dikatakan sudah tinggal tulang waktu kutemui. Semua barang-barnagnya, pisau dan lainnya sudah dicuri orang. Tapi jelas sekali ia orang Inggris.
Briggs
Bagaimana kau tahu?
West
Begini. Sebelum ia mati ia sudah menorehkan sebuah pesan di pohon Jatoba.
Cuma satu kata ‘IMAGINEUS’ dan di bawahnya ditorehkan sebuah peta.
Briggs
Lalu apa yang kau perbuat?
West
Tidak ada. Aku tidak memdulikan peta itu. itu yang selalu jadi pokok pangkal bala. Lihat bagaimana nasib Fawcett. Tapi ppesan itu benar-benar menggugah. Imagineus. Apa yang dimaksud dengan itu? bertahun-tahun aku dirasuki orang itu.
Briggs
Apa kau pernah menemui artinya?
West
Ya. Akhirnya aku memutuskan bahwa ia tidak begitu tahu mengeja kata-kata, dan bahwa sebetulnya yang ingin ia katakan dengan semangat penuh kegetiran ejekan; suatu kalimat Inggirs “I’m a Genius’—aku seorang jenius—
(West ketawa memandang ke padanya, lalu tersenyum)
Boleh ditambah minumnya?
Briggs
Ya.
(Briggs bertepuk tangan di atas kepalanya. Sesaat kemudian masuk seorang Indian yang sudah tua. Menegnakan baju putih yang tidak pas. Ia mengambil gelas-gelas itu lalu masuk kembali ke dalam Bungalow)
West
Apa aku sudah ceritakan padamu, bahwa Indian tadi adalah anggota suku satu-satunya yang masih hidup?
Briggs
Sudah. Siapa namanya?
West
Oh. Aku tidak tahu. Namanya panjang dan susah untuk diucapkan. Karena itu ia dipanggil Bert saja sesuai dengan nama almarhum kakakku
Briggs
Anggota sukunya yang lain mati karena epidemi influenza. Dapat dari aku. Ini salah satu kegagalan kami. Dia sudah dua puluh tahun ikut aku, dan kukira dialah yang jadi sebab makanya aku tidak pulang-pulang.
West
Apa mungkin dia masih ingat dongeng-dongeng sukunya. Kalau tidak salah aku sudah menceritakannya padamu, bahwa aku gemar mengumpulkan dongeng-dongeng
(Indian itu muncul kembali membawa minuman)
Briggs
Oh, kukira tidak ada gunanya hal-hal seperti itu ditanyakan padanya. Antara kedua telinga penegmis malang itu ku kira tidak ada apa-apa.
(Orang Indian itu pergi. Diam)
Enak juga sesekali dapat teman.
(diam)
Tahu kau, satu hal yang sampai saat ini tidak bisa kuterima adalah kebiasaan mereka untuk tidak berpakaian. Aku tahu pendirianku itu edan sekali, tapi apa boleh buat, aku masih saja tidak bisa menerima. Kebiasaan yang betul-betul biadab, kalau kau ingin tahu pendapatku.
West
Oh, aku tidak tahu.
Briggs
Buat mereka tidak ada harapan. Tidak ada harapan. Sedikit pun tidak. Tidak apa kalau kita sedikit bersikap filosofis dalam hal-hal ini.
Kadang-kadang aku berpendapat, barangkali lebih baik buat mereka, kalau semua ini bisa diselesaikan dengan cepat. Mari kita putar lagi gramoponnya.
(Ia berdiri lalu meletakkkan piringan hitam yang lain, musik riang tahun 20 an.
Ia duduk lagi)
Selamat.
West
Selamat.
(Diam. Yang terdengar hanya bunyi piringan hitam)
Briggs
Music modern ini enak juga
(Diam)
West
Imagineus – imagine us – bayangkan kalau kita.
Gelap
SEMBILAN
West
Asal music, seorang budak asing datang ke kampong kami, katanya ia datang dari rumah matahari. Katanya ia datang untuk memberikan hadiah besar. Lalu ia bernyanyi untuk kami dan untuk pertama kalinya kami merasakan keindahan music.
Tapi tidak lama kemudian rakyat kami bermatian. Kami melihat bahwa lelaki yang datang dari sungai dan makan ikan serta mendengarkan lagunya mati di malam hari.
Lalu kami jelmakan pada anak itu bahwa ia terpaksa kami bunuh. Ia minta diperabukan.
Sebelum ia mati dalam api ia menyanyikan lagunya yang paling indah. Lalu dari abunya tumbuh pohon paxiuba. Kini kami membuat seruling dari kayu itu. kadang-kadang di waktu malam kami main music aneh dan indah bagi anak yang datang dari rumah matahari itu, dan sendu bagi kematiannya.
(bunyi seruling. Orang Indian menghiasi tiang-tiang penguburan)
Gelap
SEPULUH
Tempat persembunyian gerilya. West, yang masih dibelenggu bermain catur dengan Carlos. Ia memerhatikan papan catur, mengangkat bahunya lalu menggerakkan raja dengan tangannya yang bebas. Ia melihat pada Carlos, tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.
Carlos
Aku sudah katakan, aku pandai main catur
West
Ya, memang. Kau cukup baik
(carlos tersenyum, membungkuk, berdiri lalu berjalan sambil meregang diri)
Carlos
Main lagi?
West
Jangan sekarang. Nanti saja
Carlos
Tuan merasa bosan?
West
Kukira begitu
Carlos
Semuanya berlangsung terlalu lambat. Aku juga bosan.
West
Moga-moga kau tidak mengharapkan simpatikku.
Carlos
(tersenyum)
Tidak
(diam)
West
Coba ceritakan apa pendirian kalian, aku telah membacanya dalam bacaan yang kau berikan padaku. Apa sikap kalian terhadap suku-suku Indian?
Carlos
Indian?
West
Ya
Carlos
Indian mana?
West
Indian Brasilia
Carlos
Sikap kami adalah untuk melindungi mereka dari segala macam eksploitasi seperti kami juga ingin melindungi buruh dan petani
West
Soalnya, mereka bukan di eksploitir. Mereka di bunuh.
Carlos
Ya, ya. Itu kamu tentu tahu. Perbuatan itu juga harus kami hentikan.
West
Tidak akan mudah
Carlos
Memang tidak. Tapi hal-hal lain juga tidak mudah. Tapi, kalau dibandingkan dengan hal-hal lain yang kami ahrus hadapi, buat kami satu masalah pinggiran. Kenapa tuan tanyakan?
West
Aku tertarik, hanya itu. dan aku banyak tahu tentang itu.
Carlos
Kami juga
West
Mmm…. (diam)
Carlos
Tuan ada menulis sajak?
West
Tidak.
Carlos
Sayang sekali. Kenapa tidak, aku ingin sekali membacanya.
West
Entahlah. Aku tidak merasa begitu lega. Entah apa sebabnya.
(ia emnunjukkan belenggunya)
Lagi pula aku kidal
Carlos
Oh, kalau begitu memang susah. Aku bisa mengerti.
Tapi kalau tuan mau, tuan bisa mendiktekannya padaku.
West
Di samping itu, aku merasa terganggu kalau aku harus menulis dalam bahasa Portugis.
Carlos
Tuliskan garis besarnya dalam bahasa Inggris, lalu terjemahkan dalam bahasa Portugis. Lalu yang bahasa Inggris tuan serahkan pada kami, supaya dapat kami musnahkan.
Yang bahasa Portugis boleh tuan simpan dan nantii kalau tuan sudah bebas bisa tuan terjemahkan kembali.
West
Aku mengerti
Carlos
Begini. Kemarin aku menulis sajak, aku mau tuan membacakannya untuk tuan. Lalu kalau nanti tuan menulis sajak, tuan boleh bacakan untukku. Kita bisa mendiskusikannya. Kukira menarik. Setuju?
(ia mengeluarkan secarik kertas dari dalam kantongnya)
West
Setuju
Carlos
Judulnya ‘Keindahan Baru’
(ia memerhatikan kertas itu sebentar)
‘keindahan-keindahan baru’
Terpujilah semua perusahaan.
Karena mereka adalah kerajaan dunia
Terpujilah orang-orang puas;
Karena mereka tidak akan berduka cita
Terpujilah orang-orang yang garang;
Karena mereka sudha mewarisi bumi
Terpujilah mereka yang lapar dan dahaga akan kebenaran;
Karena mereka bisa dipuaskan dengan mudah.
Terpujilah mereka yang tak kenal amoun;
Karena mereka akan memperoleh kekuasaan
Terpujilah mereka yang berdarah murni;
Karena mereka bisa melihat diri mereka sebagai Tuhan
Terpujilah angkatan bersenjata;
Karena mereka bisa menyebut diri anak-anak revolusi
Terpujilah mereka yang menghukum orang demi keadilan;
Karena kerajaan dunia adalah milik mereka.
Terpujilah kau bila orang menghina kau dan memfitnah kau demi kepentingan mereka yang melarat dan lapar.
Panggil sensor dan polisi rahasia.
Bergembiralah dan bersukacitalah
Lapuri elektroda dan asah pisau
Kau memliki garam bumi;
Tapi kalau garam sudah kehilangan harga pasarannya
Silahkan menanam modal di tanah
(ia memasukan kertas itu ke dalam kantongnya, lalu memandang pada West dengan penuh harap)
West
Hmm….
Carlos
Tuan suka?
West
(ragu-ragu)
Ya. Tapi rasanya agak terlalu langsung dan lebih kasar dari sajak-sajak yang biasa kukenal
Carlos
Ya, soalnya kami tidak punya waktu untuk kehalusan-kehalusan borjuis Eropa tuan.
West
Aku tidak tahu apa-apa…
Carlos
Kalau aku, aku merasa ini masih terlalu literer, tidak cukup langsung.
West
Oh…
Carlos
Memahami sebuah sajak tidak boleh merupakan sekedar kemajuan intelektuil, tapi juga kemajuam politik. Fanon. Dia juga mengatakan bahwa kebudayaan nasional sebuah Negara berkembang harus berlangsung di tengah-tengah perjuangan untuk kemerdekaan.
Ia mengatakan, bahwa di tahap revolusioner banyak orang yang dalam keadaan biasa tidak pernah berangan-angan untuk menghasilkan karya sastra, punya kewajiban sebagai penggugah rakyat banyak.
West
Kukira itu tergantung dari…
Carlos
Tuan lihat bagaimana menariknya diskusi kita ini….
(Diam)
West
Apa kalian menentang agama yang terorganisir?
Carlos
Tidak. Tuan, kenapa tuan tanyakan?
West
Sajak itu….
Carlos
Oh, bukan…tidak.
Sebagian besar puteri di Brasilia, terlebih yang muda-muda di pihak kami. Dan ini baik sekali, karena mereka tahu bagaimana caranya bicara pada rakyat.
Tentu saja banyak juga paderi-paderi yang berpendirian lain dan kini banyak paderi-paderi yang didatangkan dari Spanyol karena mereka pandai sekali menjelaskan bahwa para dictator adalah orang-orang yang paling disayangi “Tuhan” dan bahwa yang bisa masuk surga hanya orang miskin, ditambah dengan anggota-anggota kelas penguasa yang tidak lupa emmebrikan derma mereka.
West
Apa paderi itu juga mengajarkan untuk menyerahkan pipi sebelah kiri?
Carlos
Ya, berulang-ulang kali. Apa tuan seorang yang fanatik pada agama tuan West?
West
Tidak.
Carlos
Bagus.
Barangkali aku bisa mengusahakan minuman untuk tuan
GELAP. CARLOS BERJALAN KE PINTU
SEBELAS
Ruang utama Bungalow pendeta Elmer Penn yang bersih. Semuanya teratur dan berada di tempatnya. Di antara peralatan yang penting kelihatan sebuah meja, lemari map, sebuah unit Deep-Freeze dan sebuah harmonium. Penn masuk, diikuti oleh West yang kelihatan agak kesal dan tegang. Bunyi alat AC.
Penn
Enak di sini kan?
Aku tidak tahu bagaimana rasanya kalau tidak ada AC. Kau tentu ingin minum.
(ia membuka tutup unit Deep Freeze)
Di sini kami tidak menyimpan alcohol; karena kami tidak mengijinkan orang-orang Indian untuk minum alcohol. Tamu-tamu kami juga terpaksa untuk tidak minum alcohol.
Kami sediakan Coca-Cola, 7up, macam-macam minuman tanpa alcohol.
(ia mengambil sebotol Coca-Cola lalu dia buka, kemudian ia ambil sedotan lalu memandang pada West dengan mata bertanya)
West
Tidak, terima kasih.
Penn
Tidak?
(Ia duduk di meja sambil menunjuk ke kursi yang lebih enak pada West)
Silahkan duduk.
(West duduk)
Bagaimana?
West
Menegsankan sekali.
Penn
Terima kasih. Terus terang kami sendiri juga bangga. Pekerjaan ini bukan pekerjaan yang mudah. Saya memerlukan waktu lima tahun untuk mencapai semua ini.
Dan kadang-kadang berkali-kali aku mau meninggalkan segala-galanya dan kembali saja pulang. Berkali-kali. Tapi aku berkata pada diriku, maaf Allan, aku betul-betul berkata begitu pada diriku.
Musa bekerja sebagai gembala Selama empat puluh tahun, dan Isa sendiri bertahun-tahun bekerja menggergaji kayu di kedai seorang tukang kayu. Menolong juga. Seperti kataku, masalah yang kami hadapi banyak.
(Diam)
West
Kenapa…kenapa di keliling desa ini dipasang kawat berduri?
Penn
Aku sudah mengira kau akan menanyakan itu, Allan. Kebanyakan tamu kami memang bertanya. Aku melihat betapa herannya ketika kamu datang.
Semua ini kulakukan untuk melidnungi mereka. Kau harus mengerti, waktu kami datang ke tempat ini lima tahun yang lewat – Maybell dan aku – semuanya terasa begitu aneh, begitu primitive, tak ubahnya bagai sesuatu yang kita jumpai dalam lembaran-lembaran majalah National geographic Magazine.
Jadi kami merasa bahwa perlu sekali dibuat pemisahan yang jelas yang dapat dipahami oleh orang Indian, antara apa yang mereka miliki di masa silam dan apa yang kami tawarkan di masa depan. Nah, sehabis langkah pertama, di mana satu-satunya hal yang kita perlukan adalah sedikit keberanian dan kenekadan – percayalah yang paling mudah dipahami, baik oleh seorang biadab yang hidup dalam zaman batu sekalipun, ialah ketabahan –
West
Aku mengerti.
Penn
Banyak yang punya pandangan yang romantic terhadap orang Indian. Misalnya ini, soal pakaian. Orang mengatakan orang Indian tidak suka pakaian, tidak menginginkan pakaian, mereka lebih suka telanjang bulat.
Ini tidak benar. Sekiranya kau melihat bagaiamana mereka bergulat dan bertengkar waktu mereka kami beri kaus oblong. Tentu saja mereka tidak tahu bagaimana memakainya. Betul-betul lucu. Mereka bergulat dengan baju kaus itu dan coba memasukan kepala mereka lewat lobang tangan – oh, kami tertawa sejadi-jadinya –
West
Tapi tuan Penn…
Penn
Elmer. Elmer.
West
Elmer, apa menurutmu kau baik, maksudku berubah cara hidup mereka dengan begitu?
Penn
Tidak ada jalan lain Allan. Biarpun kau kesampingkan dulu segi keagamaan dari tugas kami, mereka harus diintegrasikan dengan masyarakat.
Mereka harus kita bawa ke dalam dunia kita, Allan. Ke dalam duniamu dan duniaku. Kalau tidak, mereka tidak akan bisa hidup terus. Aku tidak perlu ceritakan padamu, berapa banyak kejadian-kejadian yang harus disesalkan yang terjadi dalam tahun-tahun terakhir ini karena orang Indian tidak mengerti dunia ini.
Pemerintah sadar akan hal ini – itu makanya mereka mngikuti suatu kebijaksanaan integrasi. Tahu kau, waktu aku dalam tahun empat puluhan ke amrika latin mereka sama sekali tidak diizinkan misionaris asing masuk Brasilia.
Syukurlah pemerintah yang sekarang mengerti manfat dari semua yang kami lakukan. Hingga mereka mengambil sikap yang lebih membantu. Misalnya, baru-baru ini mereka memasukan lebih kurang delapan puluh orang Indian ke dalam Bello Horizonte lalu menjadikan mereka pasukan polisi penggempur.
Satu hal yang tidak bisa dimengerti banyak orang. Orang Indian sendiri menginginkan ini. Mereka ingin kemajuan.
West
Biar pun untuk ini mereka harus kehilangan tanah mereka?
Penn
Allan, di negeri ini terdapat Sembilan puluh juta penduduk. Kan masuk akal kalau mereka menggali sumber alam mereka. Kalau bukan begitu bagaimana mereka harus membuat negeri ini makmur? Mereka harus dapat memanfaatkan tanah.
West
Sayang sekali banyak tuan tanah benar yang tidak mengerti hal ini.
Penn
Allan, aku tidak akan bicara politik dengan kau. Yang aku tahu, sekarang ini pemerintah mungkin menghadapi berbagai masalah besar. Tapi ia kerjasama dengan pemerintah Amerika Serikat. Aku yakin, bersama-sama masalah ini dapat di atasi.
(Diam)
West
Rasanya aku kini ingin minum Coca-Cola.
Penn
Segera, segera.
(Ia menyerahkan sebotol Coca-Cola dengan sedotan pada West)
Kita harus melakukan apa yang sanggup kita lakukan.
(Diam. Ia memerhatikan arlojinya)
Oh, sudah waktu latihan paduan suara.
West
Oh, aku….
Penn
Jangan, jangan. Aku ingin kau melihat, Allan
(Ia berjalan ke meja lalu menekan tombo. Kedengaran bunyi lonceng gereja listrik)
Aku lagi menyiapkan sesuatu untuk Maybell kalau dia sudah kembali dari Amerika Serikat. Sebentar lagi kau akan tahu apa. Kau kini akan kupertemukan dengan Kumai, orang yang kuceritakan tadi.
West
Bagus, bagus.
Penn
Sebagai seorang anak Indian dia pintar sekali. Pikirannya cepat dan ia punya bakat seni. Nakal tapi menimbulkan rasa sayang. Aku berhasil mengajar dia beberapa patah bahasa Inggris. Setahun yang lalu kami banyak sekali beroleh kesulitan dalam menghadapi dia, tapi sekarang semuanya itu sudah berlalu.
West
Kesulitan apa?
Penn
Allan, di samping semua masalah yang tadi kuceritakan padamu, salah satu yang paling sulit dipahami seorang biadab, tapi yang harus dia mengerti, adalah soal moral, maksudku moralitas seks. Sebelum kami datang, mereka punya kebiasaan untuk punya istri, tapi di samping itu sejumlah gundik.
Pendeknya seluruh suku ini hidup hantam kromo dalam soal seks, dan secara terbuka. Kami menjelaskan pendirian kami dalam hal ini dengan tegas dan berusaha sekuat mungkin untuk menghentikan kebiasaan itu.
Lalu beberapa saat kemudian Kumai datang lalu menyampaikan padaku, bahwa ia ingin beristri. Aku berpendapat bahwa gadis calon istrinya itu tidak begitu cocok buatnya; terus terang gadis itu agak bodoh tapi ia memaksa hingga akhirnya aku setuju untuk menikahkan mereka. Selama beberapa lama semuanya berjalan dengan baik, lalu aku melihat sikapnya terhadap kami berubah. Ia murung dan kasar dan kelihatannya ia seolah-olah merasa berdosa.
Lalu kuteliti, betul saja. Ia makin lama makin kurang perhatian pada istrinya, dan ia terlibat dalam hubungan dengan seorang gadis yang kerjanya semenjak kami datang hanya menyusahkan saja.
Kami tidak tahu pasti apa yang harus kami lakukan, kami berpikir, kami pertimbangkan dan akhirnya kami sadar bahwa anak itu harus kami disiplin . buat kami tidak ada pilihan lain. Yang membuat hal ini dua kali lebih sulit ialah, kami mengerti sekali dia sudah salah. Dan cara ia menerima hukumannya hamper-hampir saja membuat hati kami hancur luluh.
West
Bagaimana cara ia?
Penn
Mereka berdua kami usir. Beberapa bulan kemudian ia kembali. Keadaannya buruk sekali. Ia memintaku untuk menerimanya kembali, tentu saja bagi kami adalah suatu kegembiraan untuk memaafkan dia dan menerima dia kembali.
West
Lalu apa yang terjadi dengan gadis itu?
Penn
Aku tidak menanyakannya padanya. Buatku, dia sudah dimaafkan dan kejadian itu sudah selesai. Aku tidak pernah menyebut-nyebutnya lagi.
(Diam)
Mestinya mereka sudah ada di sini, tahu kau, sebagian dari rekan-rekanku yang punya pendirian kuno, tidak mengizinkan orang Indian masuk ke kediaman mereka.
Kukira itu picik sekali. Menurut hematku bagaimana kita bisa merebut kepercayaan seseorang, kalau masuk rumah kita bahkan ia tidak diperbolehkan?
(Ketukan di pintuu, Penn membuka pintu lalu membirakan selusin orang Indian masuk. Dibandingkan dengan Indian-indain yang kita lihat di adegan lain, Indian-indian ini kuyu dan tak bersemangat, menegnakan kaus oblong yang sudah sobek-robek dan celana pendek. Sikap mereka sangat tidak pasti.
Penn memgang salah seorang dari mereka lalu mendorongnya ke hadapan West. Yang lain berkumpul di dekat harmonium)
Ini Kumai. O senhor e ingles, Kumai.
West
Halo, Kumai.
Penn
Apa ada barangkali sesuatu yang bisa kau hadiahkan pada mereka?
West
Oh….
(Ia mencari ke dalam kantongnya lalu mengeluarkan segenggam mata uang)
Ini bagaimana?
Penn
Bisa
(Ia mengambil uang lalu memberikan beberapa buah pada Kumai, sedangkan yang selebihnya, ia membagi-bagi antara orang Indian itu)
Kumai
Ingiss…
West
Hmm…
Kumai
Ingiss..
West
Ya, betul, Inggris
Kumai
Suba
West
Apa?
Kumai
Suba?
(Ia membuatk gerakan menendang)
West
Aku…
Penn
Maksudnya Football. Mereka tidak pandai mengucapkan F.
West
Oh.
Penn
Dia mengejutkan kita dengan hal-hal yang tidak kita sangka-sangka. Di mana semua itu dia pelajari aku tidak tahu.
(Ia ketawa sambil Kumai ke Harmonium, lalu duduk depannya)
West
Ya, Tuhan.
(Penn member isyarat pada Kumai, lalu Kumai mulai main)
Penn
(menyanyi)
Hari….
(Ia berhenti)
Tunggu, tunggu sebentar lagi
(Ia kembali member isyarat, Kumai mulai Penn menyanyi,
orang-orang Indian itu mengikuti dengan samar-samar)
Hari yang kau berikan sudah berakhir, Ya Tuhan.
Malam telah turun atas kehendakmu,
Untukmu pujian kami pujikan
Kebesaranmu akan menenangkan istirahat kami.
Matahari yang menyuruh kami istirahat
Membayangkan saudara-saudara kami di bawah langit Barat
Dan dari jam ke jam bibir baru
Akan mengucapkan pujian terhadapmu.
Demikianlah, ya Tuhanku, kerajaanmu tidak akan pernah punah bagi
Kerajaan dunia yang angkuh;
kerajaanMu kukuh dan makin kuat,
sampai semua mahlukmu memiliki bimbinganMu.
(West menyeruput Coca-colanya)
Gelap
DUA BELAS
Waktu kedengaran teriakan panjang dan melankolis untuk mengundang para pegulat dari suku-suku yang datang berkunjung untuk memulai pertandingan gulat, layar diangkat.
Sekarang tiang-tiang penguburan itu sudah dihiasiselengkapnya dan orang-orang Indian mengecat diri mereka. Seorang Indian melingkari punggung, member hormat pada kepala suku lalu member isyarat pada lawan pilihannya.
Mereka berkitar-kitar, kemudian berlutut berhadap-hadapan, memukul tangan masing-masing lalu mulai bergulat.
Pertandingan gulat ini tegang dan berlangsung sampai salah seornag pegulat itu berhasil menyentuh bagian belakang paha lawannya. Sesudah itu mereka berpelukan lalu berjalan ke bagian belakang panggung, berkepitan tangan, sedangkan kepala suku memanggil pasangan lain untuk menghentikan mereka.
Setelah pergulatan kedua berakhir, kepala suku mengucapkan selamat pada kedua pegulat lalu mereka bergerak ke kelompoknya. Lalu mulai membicarakan pertandingan itu.
West muncul.
West
Kedatangan maut. Pencipta ingin supaya anak-anaknya abadi. Ia menyuruh mereka menunggu dekat sungai.
“Tunggu kano ketiga” katanya
“Karena dalam kano pertama dan kano kedua akan ikut maut”
Tidak lama kemudian kano pertama lewat. Dalamnya ada sebuah keranjang berisi daging busuk. Orang-orang itu mendekati perahu lalu mencium daging itu.
“Ini pasti maut” kata mereka. Dan kano itu mereka biarkan lewat. Waktu berlalu, pada suatu hari munculah kano kedua. Ia asing dan aneh, tapi ia melambaikan tangannya pada mereka sebagai seorang saudara.
Kano itu mereka hela ke tepi sungai. Orang asing itu mereka peluk, lalu mereka tanyai siapa dia. Dia adalah maut. Waktu pencipta datang naik kano ketiga ia pu tahu tidak ada lagi yang dapat ia lakukan buat mereka. Pepohonan menunggu dia, dan karena itu mereka tidak akan mati. Batu-batu menunggu dia mereka akan hidup selama-lamanya. Ular menunggu dia.
Kalau mereka sudah tua, mereka berganti kulit lalu mereka jadi muda kembali.
Tapi manusia telah menyambut maut sebagai saudara yang telah lama tak pulang.
Dan maut memeluk mereka seorang demi seorang.
(West pergiOrang-orang Indian itu minum-minum, ketawa dan bersenang-senang. Sedangkan para wanita menyiapkan makanan)
GELAP
TIGA BELAS
Tempat persembunyian gerilya. West sendiri. ia masih dibelenggu dan ia lagi membaca terjemahan Portugis dari buku “The Godfather”. Carlos masuk membawa dua panic sup dan roti.
Carlos
Selamat malam
West
Halo, kau keliahtannya gembira
Carlos
Ya, hari ini hari yang berhasil. Operasi kami berhasil.
West
Betul?
Carlos
Ya, aku tadi pagi menelpon polisi lalu melaporkan pada mereka bahwa Kedutaan besar Amerika lagi diserang oleh sekawanan pembunuh yang menyamar sebagai satuan tentara. Sesudah itu aku menelpon markas tentara lalu menyampaikan pada mereka, bahwa kedutaan besar Amerika diserang oleh sekawanan pembunuh yang mengenakan seragam polisi. Sudah itu aku pergi menonton dari jauh. Sangat memuaskan.
West
Maksudmu, caramu itu berhasil?
Carlos
Tiga mati, kira-kira selusin luka-luka dan sejumlah alat rusak
(Diam)
West
Menyenangkan sekali untukmu
Carlos
Ya, memang
West
Kenapa kalian selalu menyalahkan orang Amerika buat segala-galanya?
Carlos
Seperti aku, tuan juga tahu, bahwa dibelakang perbuatan kekuasaan ’64 berada orang Amerika. Dan mereka menyokong perebutan kekuasaan ini karena kepentingan mereka terancam. Dan kini golongan berkuasa sudah mereka suap supaya kepentingan mereka tidak lagi terancam. Rakyat Amerika tahu bahwa pemerintah mereka memberikan bantuan pada Negara-negara terbelakang, keculai negara itu negara komunis. Kalau Negara itu komunis, mereka lebih suka mengirinkan berton-ton bom napalm. Tapi yang tidak diketahui rakyat Amerika adalah bahwa bantuan itu bersifat mengikat dan bahwa keuntungan yang diperoleh dari bantuan itu dua kali lebih banyak.
Kenapa perusahaan-perusahaan besar itu menurut perkiraan tuan bisa memperoleh keuntungan di Amerika Latin, dua, tiga sampai sepuluh kali dibandingkan dengan pasaran dalam negeri mereka sendiri?
Barangkali tuan berpendirian bahwa dalam soal cinta dan dagang semuanya boleh, tapi kami merasa tersinggung sekali kalau anak-anak kami harus mati kelaparan hanya supaya ada seseorang di Detroit atau Pitssburg dapat membeli mobil yang ketiga buat dirinya sendiri.
West
Cara kau mengemukakannya terlalu dipermudah.
Carlos
Mati kelaparan juga adalah suatu kejadian yang dipermudah dengan cara yang konol sekali. Kota tidak emndapat makanan yang cukup. Lalu berkat proses alam yang sangat dipermudah kita mati.
Dan rasanya menjengkelkan sekali jika kita pikirkan bahwa kelebihan keuntungan yang mestinya dikembalikan dan ditanam di negeri kita kembali hingga kita punya kesempatan untuk dapat makanan, sebaliknya ditanam dalam pesawat telex demi kepentingan efisiensi dagang. Hal ini merupakan suatu kemunduran besar bagi pengertian kita tentang persaudaraan internasional.
West
Semuanya ini berjalan dengan perlahan-lahan…
Carlos
Kami tidak punya waktu untuk perlahan-lahan, kami memerlukannya dengan cepat.
West
Tapi banyak sekali hal yang tidak bisa dilakukan dengan cepat.
Carlos
Oh, malahan tidak bisa sama sekali dilakukan . selama orang Amrika masih membenamkan taringnya di leher kami.
Jangan kira aku begitu bodoh, hingga aku benci pada mereka hanya karena mereka orang Amerika. Kalau bukan mereka pasti ada orang lain. Cuma saat ini mereka yang paling berkuasa. Sebelum mereka tuan.
West
Aku?
Carlos
Tuan. Inggris. Selama abad ke tujuh belas dan delapan belas kalian sudah menghisap darah kami. Atau tepatnya Portugis menghisap darah kami lalu kalian menghirup darah Portugis.
West
Kukira, portugis adalah kawan serikat kami yang tertua.
Carlos
Tentu. Kalau leher tuan tercekik sampai tubuh tuan kering sama sekali selama seratus tahun, maka tuan adalah serikatku yang tertua.
West
Ini bukan salahku.
Carlos
Justru itu. apapun juga bukan salah siapa-siapa, berjuta-juta dollar mengalir dengan secara spontan keluar negeri ini. Semua orang terpaku melihatnya. Berkat keanehan statistic, sebagian besar kekayaan Negara terbelakang dikuasai oleh tiga persen dari seluruh penduduk dan mereka bingung melihat kekayaan itu menyelinap melalui jari-jari mereka yang tak punya syaraf dan mendarat di sejumlah rekening bank di Swiss.
Mana mungkin ada yang salah?
West
Pokoknya tidak ada yang mendarat di rekening Bank ku
Carlos
Tuan tidak tahu apa yang sudah luput dari pegangan tuan.
Ayahku punya tiga rekening
West
Itu menarik sekali
Carlos
Buat tuan, mungkin. Buatku tidak. Hubunganku dengan ayahku tidak begitu baik. Dia lebih mirip seorang Caligula. Kecuali kemenangan menghitung-hitung uang, maka dia Cuma punya dua kesukaan lain; klab bola Vasco de Gama dan regu penembak.
West
Apa pendapatnya tentang kau?
Carlos
Menurut dia, pandanganku sama dengan pandangannya
(Diam)
West
Seseorang yang kukenal belum selang berapa lama setelah dibunuh oleh regu penembak.
Carlos
Oh, oh.
West
Begitulah cerita orang. Ia bukan seorang kawan akrab, kawan dari seorang kawan di Inggris. Kami pernah ketemu dia dua tiga kali. Dia seorang homoseksual, hingga waktu Bank menempatkannya di Rio, dia mengira diberi kesempatan untuk berulang tahun.
Mereka mendobrak rumahnya pada waktu malam.
Ia dibawa ke suatu tempat lalu ditembak. Menurut cerita orang, karena ia seorang homoseksual.
Carlos
Oh ya, regu penembak tidak setuju dengan segala macam immoralitas.
West
Kalau begitu, menurut hematku, kefanatikan mereka moral agak rusak sedikit. Karena mereka telah memerkosanya secara seksuil sebelum ditembak.
Carlos
Cerita yang tragis
West
Ya, aku juga berpendapat begitu.
Carlos
Tapi setelah begitu banyak hal-hal yang dilakukan terhadap kawan-kawanku dalam masa setahun dua akhir-akhir ini, kuminta tuan memaafkan aku kalau aku tidak mengucurkan airmata mendengar cerita dibuat-buat tentang orang asing yang jadi korban.
West
Oh.
Carlos
Begini, aku tidak akan menceritakan detilnya…. Tidak, tidak, aku justeru menceritakan apa yang terjadi pada seorang sahabatku, seorang gadis berumur tujuh belas tahun bernama Maria, seorang mahasiswi ilmu Filsafat, yang punya hubungan jauh sekali dengan kami.
Dia seorang gadis pendiam dan suka berpikir dan tinggal bersama neneknya di Urca. Bulan September lalu mereka datang tengah malam. Dan karena ia dicurigai punya kegiatan politik, mereka tentu saja memulai memperkosa dia depan neneknya itu.
Sudah itu ia diseret untuk beberapa hari ke Ilha dan Flores. Dan di sana dia diberi ganjaran biasa, diperkosa lagi, di shock dengan listrik, digantung dengan kepala ke bawah dipukuli dan sebagainya. Ia tidak lagi bisa sembuh dari akibat perlakuan itu – kukira kapan pun juga tidak, kini dia masih dalam pengobatan.
Ia mengirimkan pesan pada kami bahwa ia tidak ingin bertemu kami lagi. Buat kami tidak ada gunanya mengunjungi dia, karena mereka tentu saja akan memebrikan ganjaran yang biasa lagi. Yang mereka sebut telepon, artinya gadis itu digantung dengan kepala kebawah lalu telinganya ditunju berkali-kali. Sampai selaput gendang telinganya pecah. Kini ia sudah tuli.
West
Oh, mengerikan.
Carlos
Negara-negara seperti Negara kami mempunyai pengertian sendiri tentang Negara sejahtera. Dari padang membasirkan begitu banyak uang untuk merawat dan mengobatu orang-orang yang sakit jiwa, maniak-maniak seks, penjahat sadis, kami lebih suka memebri mereka pakaian seragam dan gaji yang lumayan dan member julukan-julukan seperti regu penembak atau C.C.C atau metro atau CRS dan menyuruh mereka mempergunakan kepintaran mereka untuk kepentingan masyarakat.
(Ia melihat wajah West menggambarkan keraguan)
Tuan boleh percaya, di setiap Negara beratus-ratus orang yang bersedia mempergunakan kesempatan untuk memasuki organisasi-organisasi seperti itu. yang senang menghabiskan waktu-waktu malamnya dengan melemparkan pengemis-pengemis ke dalam sungai atau menikam leher botol yang dipatahkan ke tubuh seorang gadis golongan menengah yang punya cita-cita samar untuk memperbaiki nasib kaum proletar.
Dan tuan boleh percaya, cukup banyak orang dinegara mana pun yang dapat tidur dengan lebih pulas biarpun mereka tahu apa yang terjadi. Alangkah besarnya persatuan mereka, persatuan yang dilahirkan kebencian, tingkat pemikiran mereka yang bersahaja.
Sedangkan kami, kami kaum intelektual yang malang. Kadang-kadang aku merasa kami sudah menghabiskan kekuatan dan energy untuk berdebat tentang soal-soal doktrin seperti sekelompok biarawati-biarawati tua yang membincangkan masalah perawan suci disebuah rumah pelacuran.
West
Aku tidak yakin kalian akan berhasil mencapai apa-apa.
Carlos
Lama-lama kami akan berhasil
West
Hanya keajaiban yang bisa membantu
Carlos
Apa saja mungkin terjadi, misalkan ada peperangan nuklir antara Amerika dan Rusia. Barangkali tuan tidak tahu, Tapi berkat perubahan angin perdagangan atau yang lain. Brasilia akan mengalami kesulitan yang jauh lebih ringan dibandingkan dengan Negara-negara lain di dunia ini. Maka kami akan dapat kesempatan untuk memperoleh kemajuan, seperti di kala perang dunia pertama, tatkala kaum Imperialis turun dari panggung kami.
Bahkan bukan mustahil kami akan jadi super-power yang selalu disebut-sebut para jenderal. Tuan lihat, kami selalu optimis, kami tidak seperti Inggris, tenggelam dengan tenang ke bawah ombak dan tanpa buru-buru mengganti pemerintah reaksioner yang satu dengan pemerintah yang lain yang lebih reaksioner lagi.
Negara kami begitu luas, hingga macam-macam kejadian yang mengerikan bisa terjadi tanpa diketahui orang – tapi dia juga cukup muda untuk merebah diri dengan cara yang paling radikal dan tidak disangka-sangka –
(Diam)
West
Aku ingat, sekali aku berada di sebuah kota kecil di pinggir Aragusia, lagi duduk di pinggir kali menunggu kapal yang seperti biasa datang terlambat beberapa jam.
Aku sedang mengamati anak-anak yang berjalan pulang-balik berkelompok, dua-dua dari sungai ke darat. Mereka sibuk sekali.
Mula-mula aku tidak bisa melihat apa yang mereka lakukan, tetapi setelah beberapa saat aku sadar bahwa mereka sedang berburu apa saja yang hidup di tepi sungai itu, binatang-binatang kecil, reptile dan serangga.
Pokoknya apa saja yang mereka temui, lalu mereka siksa sampai mati. Tentu saja aku jadi pusat perhatian mereka. Dan mereka tak putus-putusnya mengantarkan sesuatu padaku, seperti misalnya cacing yang sudah dibelah enam atau sebangsa cicak hijau yang semua kakinya sudah di renggutkan.
Mereka banyak sekali. Dan selama berjam-jam hanya itu yang mereka kerjakan.
(Ia berhenti berpikir. Diam)
Carlos
Apa lagi yang bisa mereka kerjakan kalau bukan itu, kawan?
Gelap
EMPAT BELAS
Keadaan panggung seperti adegan tujuh
Penyelidik
Dan waktu kalian sampai di kampong itu, kalian langsung menyerang?
Pereira
Tidak. Tidak langsung. Kami tinggal di tempat sampai malam turun. Kami merangkak ke pinggir kampong menunggu hari pagi.
Karena aku penembak yang ulung, maka aku bertugas untuk memulai serangan dengan menembak kepala sukunya.
Di waktu pagi mereka mengerjakan pekerjaan yang biasa mereka kerjakan, mendirikan pondok-pondok. Lebih kurang dengan langsung kubidik kepala kampong itu. semua laki-laki tinggi yang lagi bersandar ke sebuah batu, tidak menegrjakan apa-apa. Dia kutembak lalu chico menembak dengan senapan mesin dan kami semua menyerang. Dalam waktu lima menit semuanya selesai. Begitu lagi kami harus menjelajah hutan. Tapi dalam waktu lima menit semuanya selesai.
Penyelidik
Selesai?
Pereira
Tidak seluruhnya. Tidak seluruhnya.
Penyelidik
Apa maskudmu?
Pereira
Sekarang kita sampai pada bagian yang kejam yang tidak ada sangkut pautnya dengan aku. Aku telah mencoba untuk menghalanginya.
Penyelidik
Apa? Apa yang coba kau halangi?
Pereira
Ada seorang gadis. Gadis muda. Kami mengira kami sudah berhasil membunuh semua lalu kami mendengar suara tangisan dan teriakan. Kami menemui seorang anak berumur lima tahun bersama gadis itu.
Gadis itu mencoba mendiamkannya. Chico senang sekali, mereka ia bawa ke tengah kampong. Mari, katanya. Aku bertanya, sebaiknya mereka kita bawa pulang. Ia menggelengkan kepala. Tidak, katanya. Kita harus bunuh mereka semua, binatang ini. Lalu anak kecil itu ia renggut dari pangkuan gadis itu lalu ia banting ke tanah dan sesudah itu ia tembak kepalanya.
Gadis itu berdiri terpaku membisu telanjang bulat, cantik juga dia. Baik katanya. Katanya, Pedor kemarikan parangmu. Begini, kataku. Dia jangan dibunuh. Maksudku kita semua sudah enam minggu tidak ketemu perempuan. Silakan cari perempuan yang kau inginkan katanya. Ia kelihatan lucu. Gadis itu ia bawa ke dekat pohon lalu Pedro ia suruh membantu untuk menggantung gadis itu dengan kepala ke bawah dan kaki terkangkang.
Kemudian gadis itu ia parang belah dua. Sudah itu ia berkata, kalau kau mau kau boleh ambil.
(Diam)
Penyelidik
Lalu kalian pergi?
Pereira
Ya. Semua mayat itu kami buang ke dalam sungai lalu kami meninggalkan tempat itu secepat mungkin.
Penyelidik
Dan kalian selamat sampai?
Pereira
Ya, tentu saja.
Tapi justru pada saat itu mulai kesulitan yang sudah kuceritakan pada tuan.
Penyelidik
Coba ceritakan lagi.
Pereira
Waktu kami kembali, mereka marah sekali karena tugas itu terlalu lama baru bisa kami selesaikan. Dan mereka tidak mau membayar kami. Kata mereka, mereka tidak akan menyia-nyiakan waktu mereka lagi dengan kami.
Mereka akan kembali mempergunakan cara-cara lama yang lebih baik. Seperti misalnya kembang gula diracuni dan mengirimkan selimut-selimut yang sudah ditulari penyakit. Kataku, itu penipuan. Tapi ia mengatakan itu sudah keputusan perusahaan dan dia tidak bisa merubahnya. Sekarang kutanya pada tuan dengan jujur, perbuatan mereka itu tidak pantas bukan? Sesudah memeras keringat dan kerja keras tidak dapat apa-apa. Kukira kami akan diberi persenan tapi bahkan yang mereka janjikan pun tidak mau membayar.
Penyelidik
Berapa yang mereka janjikan?
Pereira
Lima belas dollar.
Gelap
LIMA BELAS
Kepala suku duduk sendiri di atas bangku depan tonggak tengah. Busurnya terletak di lututnya. West muncul.
West
Kehidupan sesudah mati. Dulu, kalau ada seorang anak laki-laki yang jatuh cinta pada sebuah bintang. Bintang itu setiap malam ia seru dan ia menyatakan mintanya, hingga pada suatu malam bintang itu menjawab dan mengundang ia untuk menyertainya dengan memanjat sebatang pohon palma.
Anak itu memanjat pohon itu hingga sampai ke padang surga yang sunyi. Selama beberapa minggu ia bahagia. Tapi kadang-kadang kalau ia lagi berbaring dengan kekasihnya ia merasa terganggu oleh suara-suara aneh, gemuruh suara orang berpesta.
Bintang itu minta supaya ia jangan peduli tapi lama-lama rasa ingin tahunya mengalahkan rasa cintanya dan ia pergi sendiri menyebrangi padang kea rah dari mana suara seruling-seruling datang,
Yang ia dengar ialah tarian maut yang tiada akhirnya. Yang ia lihat ialah suku-suku orang mati yang banyak. Mayat-mayat baru, tubuh-tubuh yang sudah busuk, kerangka-kerangka menari menurut music kejam kematian.
Anak itu melarikan diri dari padang maut penuh ketakutan. Lari dari pandangan elang besar yang lagi bertengger di tulang mati sebuah pohon mati sambil mengawasi tawanan-tawanannya dan makan daging mereka yang sudah busuk.
Anak itu berlari ke pohon palma lalu turun ke bumi, tapi bintang melihat dia lalu memanggil; “Kau tak bisa lari, kau akan segera kembali” dan beberapa lama kemudian anak itu mati dan tubuhnya kembali ke tempat tarian itu.
Sebelum mati, ia menceritakan pengalamannya pada manusia. Dan kini orang sudah tahu kalau pun bintang tersenyum dan bicara tentang keindahan surga, di padang kematian tidak ada ketenangan dan kebahagiaan.
(West pergi. Music.orang-orang Indian masuk lalu menempati kiri kanan panggung menghadap ke tengah. Lalu masuk seorang Indian membawa sebuah busur. Membimbing seorang gadis yang berjalan dengan tangan kanan berpegang ke bahu Indian itu. gadis yang dikeluarkan dari pingitan, menghiasi rambutnya dengan bulu-bulu, manic-manik dan kain diikatkan di bagian atas betisnya.
Rambutnya terurai hingga menutupi wajahnya. Di tangan kirinya ia membawa sebuah labu berisi kacang. Indian yang membimbing gadis itu berhenti waktu yang terakhir itu sudah berada di hadapan kepala suku.
Tanpa melepaskan dari pegangannya dari bahu Indian yang berdiri di samping, ia membungkuk ke belakang sejauh mungkin dengan gerakan yang bagus sekali, lalu menumpahkan kacang itu ke tanah depan kepala suku.
Mereka melangkah beberapa depa, lalu berhenti lagi. Seorang Indian datang mendekat lalu mengambil bulu-bulu dari rambutnya, manic dan kain hitam yang diikatkan ke kakinya.
Indian-indian lain melingkar sekitar kepala suku lalu mulai memakani kacang-kacang itu, sedangkan lampu makin lama makin guram)
Gelap
ENAM BELAS
Tempat persembunyian gerilya. West yang masih dibelenggu berlutut membelakangi penonton, sedangkan Carlos memotong rambutnya dengan gunting kuku.
Carlos
Nah, bagus.
Sayang sekali kita tidak punya kaca ganda. Jadi tuan terpaksa menyerah pada penilaianku
(West membalik lalu duduk di atas tempat tidur menghadap Carlos)
West
Terima kasih
Carlos
Ya, kami tidak bisa membebaskan tuan, mirip seorang gelandangan. Pers borjuis akan mengatakan, kami tidak tahu bagaimana bertindak bagai orang-orang sopan.
West
Kini aku ingin mandi
Carlos
Ah, kalau itu agak susah diatur. Kalau tuan tidak mandi juga tidak apa. Nanti tuan kusiram dengan after shave lotion kapitalisku
West
Terima kasih
(Carlos mengibaskan rambut sedikit dari bahu West)
Carlos
Terus terang aku puas dengan hasil pekerjaanku. Siapa yang mengatakan kaum intelek tidak bisa kerja dengan tangan mereka?!
West
Ya, kalau kesulitan di Kuba, kau masih bisa minta pekerjaan seperti tukang pangkas janggut Fidel.
(Carlos mengerutkan keningnya)
Maaf.
(Carlos mengangkat bahu. Diam)
Apa kau ingin sekali pergi ke Kuba?
Carlos
Ya, tentu saja.
(Diam)
Tidak mudah meninggalkan negeri sendiri sedangkan kita tidak tahu apa kita masih bisa kembali. Tapi kiraku enak rasanya bangun pagi-pagi dan tak usah takut apa kita bisa melewati hari tanpa ditangkap, disiksa atau di dibunuh.
West
Sebetulnya kenapa kau pergi?
Kalau bukan….
Carlos
Aku tidak bisa bicarakan itu dengan tuan
West
Baik.
Carlos
Aku…. Sebenarnya aku bukan gerilaywan yang baik. Pertama, aku tidak pintar menembak. Kami berlatih di tempat0tempat hiburan. Tapi tidak ada gunanya. Mereka semua berkata aku tidak akan bisa mengenai seekor gajah biar pun dia duduk di atas lututku.
Dan kami kadang-kadang berselisih faham mengenai hal-hal yang prinsipil. Perbedaan pendapat tertentu.
West
Dalam hal apa?
Carlos
Soal prinsip, taktik.
(Diam)
Sebagian kami yakin, bahwa kekerasa terror yang berlebihan akan memberikan akibat yang bertentangan. Misalnya, tuan ingat, waktu Mc. Namara berkunjung kemari. Kami meledakan sebuah bom di luar toko Sears Roebuck di Sao Paolo. Perbuatan itu salah.
Maksudku, siapa yang tahu kecuali kami bahwa Mc. Namara memiliki saham di Sears Roebuck?
Yang orang tahu ialah bahwa toko di mana mereka bisa berbelanja dengan murah ditutup selama dua minggu. Dan mereka marah sekali. Kami harus hati-hati jangan sampai mempergunakan cara-cara musuh memakai kekerasan tapi kami ahrus tahu betul, bahwa setiap tindakan kekerasan harus jelas…dan maju.
West
Kukira kalian tidak segan-segan melakukan penculikan
Carlos
Tidak. Memang, tindakan ini tidak baik, tapi apa ada jalan lain untuk mengeluarkan kawan-kawan kami dari kamar siksaan?
West
Ya, aku bisa mengerti, bahwa buat kalian berat sekali.
Carlos
Tapi semua ini tak ada gunanya kita bicarakan. Tuan seorang cendekiawan, aku tahu tuan mengerti
(Diam)
West
Jadi kau disuruh pergi untuk berpikir.
Carlos
Kami sering berbantah, maksudku berdiskusi dan akhirnya mereka berkata “Carlos kau adalah seorang yang tidak bisa menembak sebuah dinding batu yang erada tiga langkah di depanmu.
Bagaimana kalau semua pikiranmu itu kau tuliskan jadi sebuah buku untuk kami?
(Diam)
Kami memutuskan bahwa ini lebih baik
West
Jadi, besok?
Carlos
Ya, kalau tak ada halangan
West
Luar biasa
(Diam)
Carlos
Aku harus menceritakan sesuatu pada tuan. Kata orang aku tidak boleh menyebut-nyebutnya, tapi kiranya tidak salahnya. Istri tuan sudah kembali ke Inggris.
West
Oh.
Carlos
Jadi tuan tidak akan ketemu dia. Baru sesudah beberapa hari.
West
Ya.
Carlos
Apa perkawinan tuan bahagia?
West
Bahagia sekali
(Diam)
Ya, tidak begitu bahagia. Biasa. Kami sudah terbiasa dengan diri masing-masing.
Carlos
Punya anak?
West
Tidak.
(diam)
Kau bagaimana, sudah kawin?
Carlos
(Ketawa)
Tidak. Aku tidak terlalu senang pada perempuan untuk beristri. Itu lagi satu hal yang menimbulkan perbincangan di masa lalu. Sebagian orang berpendapat bahwa kehidupan pribadiku tidak baik dan berbahaya. Terlalu banyak buku ditulis tentang matahari, hingga mereka curiga, jangan-jangan aku akan meunmpahkan semua rahasia sekiranya pada suatu hari aku tergaet oleh salah seorang cabo asing.
Aku menjelaskan pada mereka, bahwa justru kawan-kawan yang tidak begitu berhasil dengan wanita mudah mengalami hal seperti itu. tapi kebanyakan mereka berpendapat bahwa pandangan itu bukan pandangan simpatik.
(Diam)
Tentu saja, yang paling mereka keberatan adalah karena aku suka sekali pada gadis-gadis Amerika.
West
Itu semacam pengkhianatan bukan?
Carlos
Bukan. Aku menyebutnya, menyusup ke dalam tubuh musuh. Tidak, soalnya aku senang pada gadis-gadis Amerika yang berumur dua puluhan. Mereka bersemangat, segar, lincah, terbuka, berkulit bagus, mata besar. Mereka adalah campuran dari kesigapan dan kebodohan. Dan selalu sehat. Soalnya, apa yang terjadi kemudian dengan mereka?
West
Aku tidak tahu apa-apa dengan itu
Carlos
Kalau aku harus memberikan sebuah definisi tentang kapitalisme, makanya aku akan mengatakan; proses perubahan gadis Amerika menjadi wanita Amerika.
West
(Ketawa)
Kapitalisme, kata kuno yang menarik. Sekarang tidak begitu sering lagi mendengarnya. Aku ingat, waktu aku jauh lebih muda dan sekarang ini, aku ditempatkan di Venesia, di Palazzo Pario. Masa itu aku sudah terbiasa banyak mendengar tentang kapitalisme, dan kita berpikir di sinilah mulai dan inilah dia sebetulnya; sejumlah besar istana tenggelam.
Carlos
Bagus sekali. Tapi itu menunjukan bahwa tuan terlalu romantic. Kalau tuan memerlukan sebuah kota yang bisa memperlihatkan bagaimana kapitalisme itu, ambil Brasilia.
Kota ini direncanakan seorang arsitek Marxiz sebagai kota untuk rakyat, kota tanpa daerah-daerah miskin.
Lalu tengkulak-tengkulak tanah mulai bergerak, dan sebelum kita sadar apa yang terjadi, para pekerja tidak bisa lagi tinggal di gedung-gedung yang mereka dirikan untuk diri mereka. Jalan pikiran mereka ialah, mereka tidak mau kota yang begitu bagus jadi kotor. Oleh karena itu harus didirikan daerah miskin dalam bentuk sebuah lingkaran besar dua puluh mil dari kota. Dan setiap ahri para pekerja diangkut dengan Bus ke kota untuk melihat bagaimana sebuah kota didirikan untuk rakyat berubah menjadi kota di mana para pekerja harus mendirikan perbatasan-perbatasan kelas dengan tangan mereka sendiri.
West
Kau tahu masalahnya. Tapi aku tidak yakin bahwa kalian tahu cara pemecahannya.
Carlos
Kalian percaya pada apa-apa yang kalian miliki. Orang kaya percaya pada uangnya, orang pintar pada kepintarannya, yang berkuasa pada kekuasaannya, tentara pada kekuatan, gerilya pada moralitas.
Tapi hal ini tidak berlaku bagi setiap orang. Tuan jangan berharap bahwa yang tertindas percaya pada penderitaan dan orang yang lapar percaya pada kelaparannya.
West
Aku sudah lama tidak berharap apa-apa
Gelap.
TUJUH BELAS
Sebuah Bar, biarpun apa yang kita lihat sebetulnya tidak pantas disebut Bar. Langganan-langganan yang datang semuanya orang Indian, para ‘Integrados’, minum dari mulut botol dan berpakaian kumal. Sebagian terbaring tidak sadarkan diri. Yang lain memperlihatkan wajah yang sendu, jenuh, tidak memiliki apa-apa sebagai pengganti dari ikatan suku yang sudah tidak ia miliki lagi.
Lidah Amerika
Cobalah peruntungan di perjudian Mato Grosso! Hanya dengan dua belas dollar se-acre, Anda dapat menyertai penageran Rainier dari Monaco, bintang-bintang fil Hollywood dan orang-orang termasyhur internasional sebagai pemilik dari tanah Avontur Amazon yang terletak di wilayah yang paling misterius dan eksotis. Anda mungkin jadi pemilik salah satu tambang intan Brasilia yang besar, jadi baron minyak atau raja mangan – semuanya mungkin terjadi kalau Anda membeli saham dalam sumber-sumber yang tak terbatas dari Negara dalam Negara yang sampai kini boleh dikatakan belum digarap –
Pemerintah Brasilia yang maju, yang bersikap bersahabat dengan Amerika Serikat, sudah memebrikan prioritas utama untuk pembukaan daerah hutan yang luas ini – dan rencana pembangunan jalannya yang baru akan membuka seluruh daerah ini. Dalam waktu beberapa tahun mendatang perkembangan pedalaman Brasilia akan menjadi kegiatan yang luar biasa –
Dan kami mengundang Anda untuk ikut serta. Jangan lupa, bahwa tenaga kerja cukup banyak dan upahnya rendah, tujuh dollar sen perunit perjam.
Kita semua masih memiliki semangat pelopor perbatasan kan!?
Semangat Anda akan mendorong Anda untuk menanam modal di tanah masa depan dan membina Eldorado Anda pribadi.
Keuntungan-keuntungan besar tersedia buat Anda.
Gelap
DELAPAN BELAS
Panggung seperti adegan V
West
Jadi menurut kau tidak ada perbaikan sama sekali?
Crawshaw
Mungkin ada. Aku Cuma dapat emnceritakan apa yang kulihat sendiri. baru beberapa bulan yang lalu aku berada di Zingu, tanggal 25 Mei 1970. Aku ingat tanggal itu karena hari itu sehari sebelum hari ulang tahunku.
Hari itu mereka menerbangkan sisa-sisa suku Beicos De Pau. Suku ini disebut begitu karena mereka menghiasi mulut mereka dengan cakram-cakram kecil. Mereka tinggal di hulu sungai Arinos. Dan setahu kami, artinya pada permulaan tahun, yang tersisa dari suku mereka tentu lebih besar, tapi beberapa tahun yang lalu, sebuah ekspedisi datang ke tempat itu lalu meninggalkan beberapa karung makanan yang sudah dicampur racun arsenikum.
Singkatnya setelah menembus segala macam halangan dan omong kosong, mereka memutuskan untuk membawa suku itu ke Zingu, karena dalam keadaan sebagaimana adanya, mereka tidak akan bisa hiudp terus.
Lalu semuanya mulai. Operasi penyelamatan. Tahap pertama, epidemic cacar, karena kebetulan salah seorang anggota kelompok penyelamat itu sakit cacar.
Hingga yang masih hidup hanya 109 orang. Tahap kedua, gerakan publisiti. Empat orang Indian diterbangkan ke Rio untuk berhadapan dengan wartawan.
Sayang sekali usaha ini juga tidak berhasil, karena tiga orang diantara mereka mati di Rio. Tahap ketiga, memindahkan mereka ke penampungan sementara. Juga pekerjaan ini tidak disiapkan dengan baik. Karena yang mereka lakukan ialah memindahkan mereka dengan truk terbuka di malam hari, tanpa mempertimbangkan bahwa Indian-indian itu tidak berpakaian dan waktu itu musim dingin. Akibatnya 65 orang mati.
Kejadian ini membuat persiapan untuk menerbangkan mereka ke Xingu, yang merupakan tahap ke empat lebih mudah.
Tapi ini pun dikerjakan dengan tidak baik. Ke empat puluh satu orang yang masih hidup diboyong ke dalam sebuah pesawat barang yang tekanan udaranya tidak diatur dan diterbangkan ke tujuan terakhir perjalanan mereka.
Aku hadir waktu pesawat itu mendarat pagi hari di Posto Leonardo.
Mereka semua diangkat lalu kami letakan di tanah. Yang sudah jadi mayat kami letakan di sebelah sini dan yang masih hidup di sebelah sana., biarpun susah sekali untuk membedakan mereka. Akhirnya kami berhasil menemui dua puluh empat orang yang secara teknis bisa dianggap hidup. Hari dingin sekali.
Mereka terbaring di tanah tidak bergerak. Mereka bahkan tidak bergerak waktu semut memasuki lobang hidung dan mata mereka. Aku menggerakan tanganku depan mata mereka, tapi mereka tidak mengedip. Mata mereka tidak bergerak, dan mereka tidak memperlihatkan tanda-tanda bahwa mereka melihat. Mereka sudah tidak tertolong lagi.
(Diam)
Kebetulan sekali aku dapat menyaksikannya, tapi aku dapat emnceritakan berlusin-lusin suku yang mengalami hal yang sama, hanya dengan detil yang agak berbeda. Aneh, waktu aku di Inggris, setiap kali memutar knop TV, selalu ada program yang dengan semangat menyala-nyala membela jenis-jenis hewan yang terancam.
Aku tidak keberatan kalau orang tahu, bahwa ikan paus biru dan badak putih sedang terancam kelanjutan hidupnya.
Tapi apa ada orang yang pernah mendnegar tentang suku Biecos De Pau atau suku Pacaa Novas atau suku Trumai?
West
Orang selalu lekas merasa iba pada binatang.
Crawshaw
Orang juga sentimental pada orang Indian. Tapi itu sama sekali tidak bisa menolong anak-anak biadab yang agung itu.
Maksudku, aku adalah orang pertama yang bersedia mengakui, bahwa mereka juga cukup punya sifat agresif ketamakan, takhayul, pengecut seperti manusia lainnya.
Cuma dengan cara mereka sendiri mereka berhasil memberikan pemecahan pada masalah langsung mereka. Dan hal ini membuat mereka jadi manusia yang seimbang, santai dan bahagia.
West
Dan bodoh
Crawshaw
Tidak dalam penegrtian polos tidak punya apa-apa. Bodoh dalam pengertian bebas dari dosa.
(Diam)
Kukira ini disebabkan oleh cara mereka membesarkan anak mereka. Sepanjang kuikuti, rupa-rupanya mereka punya cara mengatur kelahiran, semcam kontrsepsi, mungkin juga pengguguran. Aku sendiri tidak pernah bisa mengetahui bagaimana seluk beluknya.
Pokoknya perempuan-perempuan mereka hanya sekali empat tahun melahirkan anak. Dan selama empat tahun pertama anak-anak itu tidak pernah berpisah dari Ibu mereka. Aku biasa melihat perempuan-perempuan itu menggiling manioc sambil menggendong anak, dan anak-anak itu kencing dan berak dipunggung Ibu mereka. Tapi Ibu-ibu itu tidak memberikan reaksi. Hanya kadang-kadang senyuman sedikit atau tidak sama sekali. Mereka kerja terus.
West
Luar biasa
(Diam. Ny. West berdiri)
Ny. West
Miles, maaf, aku mau tidur
(Crawshaw dan West berdiri)
Crawshaw
Maaf aku sudah terlalu lama di sini dan bicara terlalu banyak
Ny. West
Tidak, jangan pergi dulu
West
Ya, mari minum Brandy lagi.
Crawshaw
Hm…
(Ia mau menolak, tapi Ny. West mendekati dia sambil mengulurkan tanganya, sedangkan West menuangkan Brandy ke dalam gelas Crawshaw)
Ny. West
(bersalaman dengan Crawshaw)
Aku senang sekali kau ada di sini mala mini, Miles.
Crawshaw
Terima kasih banyak, atas makan malamnya.
Ny. West
Pudding nasinya barangkali tidak terlalu enak.
Crawshaw
Enak sekali
Ny. West
Kita masih akan bertemu, kan?
Crawshaw
Semoga saja.
Ny. West
Selamat malam
Crawshaw
Selamat tidur
West
Sampai nanti sayang
(Ny. West pergi. Crawshaw dan west duduk)
Crawshaw
Aku harus pergi sebentar lagi
West
Tunggu dulu.
Kau tak perlu pergi. Ceritamu sangat menarik.
Crawshaw
Soalnya…
(Ia berhenti)
West
Teruskan
Crawshaw
Soalnya, mereka tahu apa yang mereka miliki dan bahwa kita tidak memilikinya
(Diam)
Setahun yang lalu, aku tinggal bersama-sama. Sebuah suku yang hidup berpindah-pindah selama beberapa bulan.
Mereka memiliki, mereka tidak punya apa-apa. Mereka terus berpindah-pindah dan mereka hidup dari apa saja yang mereka temui, biawak, ular, tikus dan apa saja.
Apa yang mereka peroleh, mereka masak malam hari. Lalu api mereka matikan dan mereka tidur di atas abu berdempet-dempet supaya panas. Mereka tidak punya rumah, pakaian, mereka tidak punya apa-apa.
Lalu datanglah masa aku harus meninggalkan mereka. Dan hal ini kusampaikan pada mereka. Saat itu adalah saat mengharukan. Aku biasanya tidur, dalam sebuah karung tidur agak jauh dari mereka. Lalu tengah malam, kira-kira setengah jam setelah semuanya kujelaskan kudengar mereka menangis.
Aku bangun lalu duduk di dekat mereka. Aku berkata ‘kalian jangan menangis karena aku pergi. Nanti aku kembali lagi. Lalu salah seorang dari mereka berkata ‘kami tidak sedih memikirkan nasib kami, karena tuan tidak lagi bersama kami. Kami sedih memikirkan nasib tuan, karena tuan begitu kuat untuk meninggalkan kami’ mereka memandang ke dalam mata kita dan mereka tahu semua.
Gelap
SEMBILAN BELAS
Tempat persembunyian gerilya. West yang masih dibelenggu kelihatan marah, carlos berjalan bolak-balik
Carlos
Aku sendiri juga menyesal. Cuma itu yang bisa kukatakan
West
Itu belum cukup. Aku ingin tahu kenapa
Carlos
Kan sudah kukatakan, ada rintangan kecil. Hingga kita terpaksa mengundurkan semua untuk dua puluh empat jam.
West
Begini, aku dikurung di sini selama berminggu-minggu. Dan aku sudah mendengarkan semua propaganda yang membosankan dengan sabar. Tapi batas kesabaranku ada.
Carlos
Maaf, ini adalah kesalahanku. Mestinya tidak kuceritakan pada tuan. Kukira tuan akan senang mendengarnya.
West
Tentu saja aku senang. Kukira benar.
Carlos
Cuma dua puluh empat jam lagi. Aku berjanji besok tuan akan bebas.
West
Lebih baik janjimu itu kau tuliskan
Carlos
Kita semua harus berkorban untuk perjuangan kawan.
West
Aku tidak mengerti kenapa aku harus berkorban untuk perjuangan celakamu itu.
Carlos
Karena penting
West
Itu soal pendapat
Carlos
Bukan, tapi soal kenyataan
West
Begini, kalau ditanyakan padaku hal-hal di Brasilia yang lebih penting, misalnya pembunuhan terhadap rakyat yang dulu memiliki negeri ini. Itu jauh lebih penting daripada mengganti pemerintah otoriter yang satu dengan yang lainnya.
Carlos
Tuan kira itu yang kami mau lakukan?
West
Aku tidak percaya yang jadi tujuan kalian adalah demokrasi parlementer
Carlos
Kenapa tuan kira demokrasi ada gunanya bagi kami, hmm? Demokrasi adalah kemewahan yang cocok untuk Negara-negara yang cukup kaya hingga tidak menjadi soal siapa yang dipilih rakyat. Apa tuan mengira kami bersedia mengorbankan nyawa kami supaya dapat menundukan seorang dungu yang menghabiskan tenaganya untuk menyenangkan semua orang?
Perang ini kami lancarkan demi kepentingan rakyat. Apa ada yang lebih demokratis dari itu?
West
Beri rakyat kesempatan untuk memilih
Carlos
Jangan begitu edan, bagaimana rakyat bisa memilih sedangkan yang mereka pikirkan adalah darimana mereka akan beroleh makanan selanjutnya?
Di jalan-jalan Rio banyak anak-anak berumur delapan tahun yang menawarkan diri pada siapa saja yang pakai jas dan dasi. Apa tuan bisa merubah mereka jadi democrat-demokrat yang baik?
Tuan membuat aku ketawa, semua keributan tentang orang Indian ini tidak lebih dari sentimentalitas borjuis. Di negara ini ada rakyat yang berjumlah Sembilan puluh juta. Sedangkan orang Indian yang ada tidak cukup untuk mengisi gelanggang olah raga Maracana. Jadi selamatkan orang—orang Indian, orang-orang malang itu.
Negeri ini dulu adalah milik mereka, mereka tidak akan menyusahkan karena jumlah mereka yang masih hidup tidak banyak. Lagipula mereka tidak punya perhatian sama sekali. Pelihara orang Indian. Tapi demi Tuhan jangan hiraukan yang Sembilan puluh juta. Mereka mungkin akan minta yang bukan-bukan. Hati liberal tuan mengucurkan darah melihat orang-orang biadab yang bertelanjang dan malang ini lenyap.
Tapi tuan tidak pernah ingat bahwa tahun yang lalu setengah juta anak di bawah umur lima tahun mati di Brasilia.
West
Kau sudah memvulgarkan pendapatku. Kalian sama saja.
Carlos
Kalian juga
(Ia keluar, west duduk. Sesaat kemudian Carlos kembali membawa papan catur)
Diskusi ini lebih baik dihentikan, lebih baik kita main catur
(Diam. Ia mulai mengatur anak catur)
Siapa tahu kali ini tuan bisa menang
West
Aku tidak ingin main sekarang
(Carlos tetap terus mengatur anak catur)
Carlos
Aku tidak benci pada tuan, aku Cuma mau berusaha
West
Apa maksudmu?
Carlos
Che berkata, seorang lelaki yang jujur bisa dijadikan seorang revolusioner, tuan kelihatannya cukup jujur
(Ia memgang dua anak catur dalam kepalannya, lalu mengajukannya pada West, akhirnya west menunjuk salah satu. Carlos membuka kepalannya untuk memperlihatkan sebuah anak catur putih. West mengambilnya)
Silahkan
(West mulai menggerakan anak catur)
West
Rasanya kali ini aku yang menang
Gelap
DUA PULUH
Kepala suku dan istrinya duduk menunggu. West muncul
West
Asal topeng. Tengah malam setelah seharian berburu tanpa hasil dan dengan perut lapar, seorang laki-laki mendengar sesuatu bergerak dekat pondoknya. Ia berlari keluar lalu menemui seekor Paca besar. Paca itu ia bunuh.
Buat seluruh kampong cukup daging. Tapi dua orang tidak ikut berpesta, seorang perempuan yang malam itu melahirkan dan suaminya.
Keesokan harinya waktu semua lelaki berangkat berburu ada iblis yang memakai topeng kulit kayu muncul di pondok perempuan itu. pada perempuan itu ia katakan bahwa orang kampong sudah membunuh dan memakan anaknya dan bahwa ia harus membalas dendam.
Perempuan dan suaminya dan anaknya akan diselamatkan. Ia menyuruh perempuan mencari kulit sebangsa kayu. Malam itu iblis-iblis datang membunuh semua penduduk kecuali ketiga orang yang menyembunyikan wajahnya dibalik kulit kayu.
Kini orang tahu, bahwa memakai topeng kulit kayu adalah perlindungan terhadap iblis, karena siapa yang melihat pantulan dirinya pada seseorang yang mau membunuh dirinya sendiri?
Gelap
DUA PULUH SATU
Persembunyian gerilya. West yang masih dibelenggu memperhatikan papan catur. Carlos memerhatikan dia. Pintu diketuk. Carlos berdiri lalu keluar. Diam. Sementara itu west memperdengarkan erangan karena senang, lalu menggerakan anak caturnya. Pintu terbuka dan Carlos masuk, pucat dan tenang. Di tangannya, biarpun mula-mula disembunyikan dari penglihatan West, kelihatan sepucuk pistol pakai alat peredam. West melihat padanya dengan wajah orang menang sambil menunjuk ke papan catur.
West
Silahkan selamatkan dirimu
Carlos
Aku….
West
Kukira kita….
(Ia melihat pistol)
Ada apa?
Carlos
Aku….
(Ia membidikan pistol pada West)
West
Jangan.
Carlos
Maaf.
(Ia menembak West tiga kali. West rebah ke lantai dengan sikap konyol sedangkan tangan satunya masih tergantung pada belenggu. Carlos memandang padanya sesaat. Di luar kedengaran bunyi sirinee polisi. Carlos lari keluar. Kedengaran tembakan dengan senapan mesin. Music yang biasa kedengaran sebelum sebuah pengumuman di TV dibacakan.
Sehelai layar putih dikembangkan. Di atasnya disorotkan satu persatu gambar West. Hitam putih. Berwarna, foto keluarga, berita-berita besar dalam ragam bahasa, sampai seluruh layar itu penuh dengan gamabr West)
DUA PULUH DUA
Layar putih itu diangkat, lalu kelihatan setumpuk mayat orang Indian. Diam. Suara erangann merintih. Dua orang lelaki masuk membawa senapan mesin, yang seorang adalah pilot pesawat terbang itu sedangkan yang seorang ko pilotnya.
Salah seorang dari Indian yang ada di panggung mengerang lalu mencoba untuk berdiri. Orang itu adalah kepala suku yang masih mengenakan topeng.
Salah seorang dari kedua mereka itu menembak kepala suku lalu melepaskan serentetan tembakan ke tumpukan mayat. Mereka menyebrangi panggung lalu pergi. Sebuah pekikan diikuti oleh tembakan senapa mesin di belakang panggung. Diam.
Kedua lelaki itu kembali dengan wajah puas. Pilot mengepit senapan mesin lalu mengeluarkan sepak rokok dan menawarkan rokok pada kawannya. Ia sendiri menyalakan sebatang. Diam.
Ia kemudian melemparkan geretan ke kawannya, kawannya mengangguk lalu keluar panggung. Sesaat kemudian ia keluar panggung dan kembali membawa obor yang sudah direndam minyak tanah. Obor yang satu dia nyalakan lalu ia berikan pada pilot. Kemudian ia nyalakan satu buah lagi. Keduanya keluar dari panggung. Diam.
Bunyi hewan menangis, rintihan, bunyi lalat, bunyi nyala api. Sedangkan lampu kiann guram dan akhirnya gelap gulita.
TAMAT
Download Naskah ini KLIK di sini
0 comments:
Post a Comment