Puisi-puisi Imam Budhi Santosa
Setangkai Bunga buat Ibu Guru TK
Dengan mulut mawar hati melati, ia mengajak
anak-anak berdiri, berbaris, menggambar
dan menyanyi. menyelipkan merpati dan kupu-kupu
ke dalam buku, bersama angka-angka
bilangan demi bilangan yang membuat dunia
terbuka. "Bintang memang jauh, anakku.
Tapi, engkau punya kaki untuk berlari
mata untuk mencari dan tangan untuk menggapai."
Seperti sinar matahari, ia menguak jeruji
menerobos kisi-kisi. Langkahnya seringan angin
dadanya serupa permadi atau padang rumput
(tak ada kabut, lengkung cakrawala berpaut).
Ia tak menjual madu, janji-janji beledu
ia hanya patut disebut ibu. Ibuku ibumu
karena ribuan anak telah melesat ke angkasa
lewat pundaknya. Tapi, ia tetap di sini
seperti jembatan, menunggu jejak-tapak anak
berlari dan menginjak, yang membuat wangi
nama dan kuburnya kelak
2000
Isyarat Bulan
Lewat genting kaca, bulan itu
menjenguk kembali dan bertanya
"Sudahkah engkau merasa tua?"
Mungkin, ia tak melihat. Di atas bantal
rambutmu rambutku selesai terpintal
ketika sama-sama menari
melepas rumbai-rumbai aksesori
Purnama berikutnya, bulan hanya lewat
dan senyumnya seperti menyimpan
ribuan isyarat, membuatmu tiba-tiba bergumam
seperti menggoda, memancing air mata
"Bulan tak pernah merasa tua
karena sendirian di angkasa..."
Lewat genting kaca, bulan itu
menjenguk kembali dan bertanya
"Sudahkah engkau merasa tua?"
Mungkin, ia tak melihat. Di atas bantal
rambutmu rambutku selesai terpintal
ketika sama-sama menari
melepas rumbai-rumbai aksesori
Purnama berikutnya, bulan hanya lewat
dan senyumnya seperti menyimpan
ribuan isyarat, membuatmu tiba-tiba bergumam
seperti menggoda, memancing air mata
"Bulan tak pernah merasa tua
karena sendirian di angkasa..."
1997
3 comments:
salam kenal...
mohon kritikan dan saran untuk blog saya... :))
maklum, saya masih pemula :))
Puisi yang indah dan banyak makna, tetapi sayang banyak juga iklannya.
Salam kenal, saya hanya ingin memberi komentar sedikit tentang puisi Imam Budi Santosa berjudul Setangkai Bunga Buat Ibu Guru TK,.... puisinya memang bagus tapi ada bagian yang kurang tepat bila puisi itu disajikan di sekolah pada bagian....dadanya serupa Permadi atau padang rumput......(konotasinya bisa lain)hanya itu saja bila saya salah mohon maaf sebesar-besarnya
Post a Comment