Jangir Bali
Novel karya Nur Sutan Iskandar ini berkisah tentang cinta sejati seorang pemuda yang tidak pernah padam hingga ia mengembara ke berbagai daerah untuk mencari kekasih hatinya. Cerita dimulai dari seorang Madura bernama Raden Panji Susila yang ditugaskan menjadi guru di Taman Siswa di Singaraja, Bali. Raden Panji Susila adalah orang yang baik sehingga tak heran jika ia segera memiliki banyak teman. Ia sangat senang bergaul dengan siapa saja yang memiliki cita-cita memajukan bangsa. Salah satu teman akrabnya adalah I Ngurah.
Bersama dengan I Ngurah, Raden Panji berupaya mendirikan sekolah kepandaian putri. Sekolah ini dimaksudkan untuk mencerdaskan kaum wanita Bali. Mereka juga mendirikan koperasi untuk membantu petani agar tidak tergantung kepada tengkulak. Karena usahanya itulah Raden Panji segera dikenal dan dicintai masyarakat Sementara dari pihak pemerintah malah menuduh Raden Panji telah melakukan manuver politik.
Suatu ketika Raden Panji bertemu dengan seorang penari (Jangir) yang menarik perhatiannya. Nama gadis itu Putuasih. Tampaknya cinta Raden Panji tidak bertepuk sebelah tangan, karena Putuasih pun membalas cinta Raden Panji.
Tepat saat cinta itu bersemi, tiba-tiba ada surat dari telegram yang mengharuskan Raden Panji pulang ke Madura karena ibunya sakit keras. Sesampai di kampung halamannya, ternyata ibunya segar bugar dan tidak kurang suatu apa pun. Ternyata telegram itu hanyalah taktik agar Raden Panji pulang karena ia akan dinikahkan dengan Wahyuni, gadis yang masih saudara sepupunya sendiri. Dua orang yang sudah mengalami pendidikan modern itu menolak perjodohan. Baik Raden Panji maupun Wahyuni menolah perjodohan itu. Dan Raden Pandji segera kembali ke Bali. Ia bertekad akan segera menikah dengan Putuasih.
Bersama dengan I Ngurah, Raden Panji berupaya mendirikan sekolah kepandaian putri. Sekolah ini dimaksudkan untuk mencerdaskan kaum wanita Bali. Mereka juga mendirikan koperasi untuk membantu petani agar tidak tergantung kepada tengkulak. Karena usahanya itulah Raden Panji segera dikenal dan dicintai masyarakat Sementara dari pihak pemerintah malah menuduh Raden Panji telah melakukan manuver politik.
Suatu ketika Raden Panji bertemu dengan seorang penari (Jangir) yang menarik perhatiannya. Nama gadis itu Putuasih. Tampaknya cinta Raden Panji tidak bertepuk sebelah tangan, karena Putuasih pun membalas cinta Raden Panji.
Tepat saat cinta itu bersemi, tiba-tiba ada surat dari telegram yang mengharuskan Raden Panji pulang ke Madura karena ibunya sakit keras. Sesampai di kampung halamannya, ternyata ibunya segar bugar dan tidak kurang suatu apa pun. Ternyata telegram itu hanyalah taktik agar Raden Panji pulang karena ia akan dinikahkan dengan Wahyuni, gadis yang masih saudara sepupunya sendiri. Dua orang yang sudah mengalami pendidikan modern itu menolak perjodohan. Baik Raden Panji maupun Wahyuni menolah perjodohan itu. Dan Raden Pandji segera kembali ke Bali. Ia bertekad akan segera menikah dengan Putuasih.
Sesampai di Bali, pemerintah sedang gencar-gencarnya menangkapi orang-orang yang membahayakan kedudukan pemerintah. Raden Panji termasuk target operasi. Ia diusir dari Pulau Bali. Begitu pula dengan Putuasih. Ia telah lebih dulu lari ke Banyuwangi. Sementara Raden Panji kembali ke Bangkalan.
Karena rasa cintanya dengan Putuasih, Raden Panji berupaya mencari Putuasih. Ia segera mencari pekerjaan di Surabaya. Dari Surabaya ia pindah ke Malang dan memimpin Koperasi Parinda. Di kantornya ada seorang gadis cantik teman sekantor bernama R. Ayu Ratnakusuma. Gadis ini sangat tergila-gila dengan Raden Panji. Namun hati Raden Panji telah tertutup. Cintanya hanya untuk Putuasih. Karena selalu dikejar-kejar akhirnya Raden Panji memutuskan untuk berhenti bekerja.
Ia berpindah ke Pasuruan. Di Pasuruan ia menumpang di rumah Sanjen milik Raden Joyosasmito, ayah Putuasih. Dari orangtua itulah Raden Panji akhirnya mengetahui jejak Putuasih.
Surabaya, pada acara pasar malam, nun di panggung sana, gadis idaman hati sedang berlenggak lenggok men-jangir ditingkah bungi gamelan yang bertalu-talu. Raden Panji kembali menemukan kekasih hati. Cinta dan kesetiaan dua orang ini akhirnya dipertemukan dalam keharuan. Cinta berawal dari pertunjukan jangir dan Putuasih sedang menari, cinta yang terpisah sekian waktu dipertemukan pula dalam sebuah acara pasar malam dimana sang kekasih pun sedang menari jangir.***
0 comments:
Post a Comment