Konsep Kesenian Kirdjomuljo
Bagi Kirdjomuljo, karya seni dikerjakan atas dorongan daya cipta, yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan perhitungan akal, perhitungan apakah pekerjaan itu akan berguna atau tidak, yang langsung menggerakkan perasaan dan pikirannya yang dijelmakan oleh alat-alat kecakapannya, dan jadilah itu sebuah hasil kerja seni, yang disebut buah seni. Mencipta adalah suatu kerja, suatu pelepasan kehidupan yang tak bisa ditahan, dan hidup sendiri dalam bentuk apapun juga. Ketekunan dan kesungguhan dan keberanian. akan membentuk ukuran-ukuran baru yang lebih hidup dan tidak berpaling.
Menulis puisi, cerpen, dan sebagainya, bagi Kirdjomuljo adalah suatu yang mudah dalam penggalian ide. Observasi merupakan suatu yang senantiasa merangsang pemikiran yang menggolakkan batin dan menghasilkan sikap dan pandangan pribadi. Pengalamannya dalam perjalanan tidak sekedar penghimpunan impresi tetapi pengolahan dan pengayaan batin (Yassin, 1985: 18).
Dalam menulis lakon, Kirdjomuljo berpedoman bahwa naskah drama itu harus menyenangkan, kalaupun dialognya berurutan tapi yang menyegarkan harus ada. Waktu membuat naskah ia banyak mempelajari orang-orang serta teman-teman yang ada di sekelilingnya. Demikianlah yang terjadi pada naskah “Penggali Intan”. Menurut Tati Maliyati (Dosen Institut Kesenian Jakarta dan Pimpinan Badan Sensor Film Jakarta) yang diwawancarai penulis pada bulan Desember 2000, naskah ini sampai sekarang masih dipakai oleh para mahasiswa drama, dikarenakan naskah tersebut sangat realistis dan sangat dekat dengan kehidupan Indonesia, dengan cerita yang manusiawi. Ceritanya bersifat universal seperti tentang harga diri, dendam, dan cinta.
Karya lain dari Kirdjomuljo adalah puisi di atas kanvas. Menurutnya puisi-puisi tersebut merupakan ungkapan tentang apa yang ditangkapnya dari kejadian-kejadian di tengah masyarakat. Masyarakat kita sekarang sedang mengalami satu perubahan yang belum jelas ke mana arah muaranya.
Dalam keadaan yang bagaimana pun, manusia selalu masih mempunyai harapan. Ide yang melatarbelakangi karya-karya tersebut, menurut Kirdjo bermula dari ketekunannya mencermati tempat-tempat bersejarah hampir di seluruh pelosok pulau Jawa. Di tempat tersebut, ia menangkap makna grafis yang mengandung kode sandi, lalu dicoba untuk diungkapkannya melalui puisi yang ditulis pada lukisan.
Melalui puisi-puisi yang ia goreskan di atas latar lukisan. Kirdjomuljo mengakui bahwa apa yang ia kerjakan itu bukan sebuah lompatan kreatif yang baru, apalagi luar biasa. Pada masa kejayaan keraton dahulu seniman sudah mengerjakannya. Hanya kode sandinya yang berbeda. Dari sanalah ilham itu datang. Sesuai kemampuannya maka bait-bait syairlah yang kemudian menjadi objek ornamen lukisannya.
Sumber: Jejak-jejak Kirdjomuljo, Ika Yuni Purnama, h. 76-81
DOWNLOAD tulisan ini KLIK di sini
4 comments:
Susah sekali menemukan kiprah penyair ini. Terima kasih untuk artikelnya. Sangat membantu
saya membutuhkan naskah senja dan dua kematian karya kirdjomuljo. bisa dibantu tidak?
terimakasih
Selamat malam ,mohon bantuannya untuk bisa mendapatkan naskah senja dengan dua kelelawar karya kirdjomuljo,mohon bantuannya .
Terimakasih
Mas jika saya ingin melanjutkan tulisan tentang karya Kirjomulyo untuk desertasi .................. menurut mas gimana ya?
Post a Comment