Memahami Puisi
Puisi sangat berbeda dengan prosa. Perbedaan yang utama adalah terletak pada proses penciptaan masing-masing karya sastra itu.
Di dalam puisi seperti diungkapkan oleh Prof. Dr. Mursal Esten yang disampaikan oleh Y vone de Fretes dalam bukunya berjudul "Memahami Puisi" terbitan Angkasa, cetakan 1995, akan berlangsung beberapa proses yang tidak begitu terasa di dalam prosa. Proses tersebut adalah: pertama, 'proses konsentrasi', kedua 'proses intensifikasi', dan ketiga 'proses pengimajian (imagery)'.
Dalam proses 'konsentrasi', segenap unsur puisi (unsur musikalitas, unsur korespondensi, dan unsur bahasa), dipusatkan pada satu permasalahan atau kesan tertentu. Kemudian dalam proses 'intensifikasi' unsur-unsur puisi tersebut berusaha menjangkau permasalahan atau hal yang lebih mendalam atau mendasar.
Adanya kedua proses di atas menyebabkan sebuah puisi menjadi sesuatu yang pelik, sehingga lebih susah dimengerti ibandingkan dengan prosa.
Proses ketiga adalah proses pengmajian (imagery) merupakan suatu yang juga menjadikan puisi berbeda dari prosa. Segenap unsur puisi (musikalitas, korespondensi, dan bahasa) berfungsi menciptakan atau membangun sebuah imaji atau citra tertentu. Bunyi dan rima, hubungan satu lirik (baris) dengan lirik yang lain atau satu bait dengan bait yang lain, dan pilihan kata serta idiom-idiom, semuanya berfungsi membangun imaji atau gambaran tertentu yang dikesankan oleh puisi itu. Imaji inilah yang kemudian melahirkan makna utuh terhadap sebuah puisi.
Dilihat dari sisi 'kata', di dalam prosa cenderung mengikuti makna denotatif (makna harfiah), maka sebuah kata dalam puisi justru cenderung meninggalkan makna denotatif tersebut dan membentuk makna yang bersifat konotatif. Kata 'bulan' di dalam sebuah prosa akan berbeda artinya dengan 'bulan' dalam sebuah puisi.
Memahami penjelasan di atas dan menyadari bahwa puisi berbeda dengan prosa, maka untuk mengartikan puisi pun tentulah berbeda dengan pemahaman prosa. Puisi dibangun melalui proses intensifikasi, maka seorang yang ingin memahami puisi juga harus melakukan proses itu. Ia harus mampu menemukan makna yang terdalam dari setiap kata, frase, lirik, bait, ataupun imaji yang ada di dalam puisi itu. Seorang pembaca puisi harus mampu menangkap makna yang terjauh dari sebuah kata atau larik (berdasarkan makna konotatif yang mungkin dimiliki oleh kata atau larik tersebut).
Selamat mencoba memahami puisi***
2 comments:
bagaimana cara downloadnya?
penjelasan penulis sangat komprehensif dan mudah dipahami siapapun yang membaca
Post a Comment