Jinak-jinak Merpati
Drama Armijn Pane
Naskah drama Jinak-jinak Merpati adalah karya Armijn Pane. Naskah ini terdapat dalam buku kumpulan drama yang berjudul Jinak-jinak Merpati. Dalam buku ini terdapat 3 (tiga) buah naskah drama, yaitu: Lukisan Masa, Kami Perempuan, dan Jinak-jinak Merpati. Berikut adalah sinopsisnya.
Nyonya Jaya bercerita kepada Ny. Karyono bahwa suami Ny. Sastrio terpikat kepada Murniati. Demikian pula Ny. Sastrio bercerita kepada Ny. Karyono bahwa suami Nyonya Jaya terpikat kepada Murniati yang sering dijuluki Hantu Perempuan.
Sementara mereka bercakap-cakap masuklah Ny. Karyono dengan wajah berseri-seri. Setelah Karyono masuk, keluar Gayadi, adik Ny. Karyono. Gayadi ingin menjadi seorang petani kaya. Berbeda dengan para nyonya yang menceritakan kejelekan Murniati, Gayadi justru memuji Murniati sebagai wanita yang sopan dan lemah-lembut.
Dari percakapan sindir-menyindir akhimya Ny. Jaya dan Ny. Sastrio mengetahui hubungan suami mereka dengan Murniati. Ternyata mereka senasib. Nyonya Karyono menasihati Gayadi agar berhati-hati terhadap Murniati.
Ketika Murniati menerima kedatangan Jaya Brata dan mengatakan bahwa semua laki-laki tak ubahnya sebagai boneka permainan, mudah didapat dan mudah dibuang, masuklah Sastrio. Tentu saja Sastrio dan Jaya Brata sama-sama terkejut atas pertemuan yang membuka rahasia mereka itu. Berkat kepandaian Murniati, kekakuan suasana itu dapat diatasi.
Sementara mereka sedang bercakap-cakap masuklah Darmobroto Sekali lagi mereka sama-sama kaget, mengapa Sastrio dan Taya sama-sama berjumpa di tempat Murniati keponakannya.
Tiba-tiba Ny. Jaya datang menjemput suaminya. Melihat Ny Jaya, Sastrio pun malu bukan main dan pulang bersama-sama mereka. Setelah itu Ny. Jaya datang lagi untuk berbicara empat mata dengan Murniati. Nyonya Jaya menuduh Murniati mengambil dan memikat suami orang. Atas tuduhan itu Murniati menyatakan bahwa sang isterilah yang sebenarnya bersalah karena tidak dapat membuat sang suami betah. Dengan hati kesal pergilah Ny. Jaya Brata.
Subroto seorang pelaut menginginkan agar Murniati mau menjadi istrinya. Tapi permintaan itu ditolak Murniati, walaupun bujukan Subroto dilakukan berulang-ulang.
Kemudian datang Sastrio yang khawatir kalau-kalau Ny. Jaya menceritakan hubungannya dengan Murniati. Murniati mengatakan bahwa Ny. Jaya tidak akan berani menceritakan hal itu kepada Ny. Sastrio karena suaminya pun ada hubungan dengan dia. Ternyata Sastrio mencoba membujuk Murniati untuk menjadi istrinya, dengan memberi cincin dan uang. Pemberian itu ditolak Murniati dengan alas an bahwa ia bukanlah perempuan murahan. Apalagi setelah diketahuinya bahwa Sastrio ternyata telah beristri dan mempunyai hubungan dengan Ratminah.
Murniati merasa gembira setelah Gayadi, kekasihnya, datang. Ia mendambakan Gayadi agar dapat mengambilnya sebagai istri Tetapi Gayadi tidak tertarik kepadanya. Ia berhubungan dengan Murniati demi menyelamatkan keluarga Sastrio saja. Betapa sedih hati Murniati setelah mengetahui bahwa Gayadi tidak menaruh hati kepadanya.
Hati Murniati kembali kecewa setelah Juwita, sahabat lamanya dating dan meminta bantuannya untuk mencari Gayadi, kekasihnya yang ada di kota ini. Tentu saja hal ini ditolak Murniati. Kenyataan ini diketahui oleh Darmo, saudara Murniati. Darmo marah setelah mengetahui Gayadi mempermainkan Murniati, saudaranya.
Ketika Juwita menyisir rambut di kamar Murniati, tampak olehnya foto Gayadi, kekasihnya yang dicintainya itu. Karena ia merasa takkan dapat mengalahkan Murniati maka pergilah ia sambil menangis.
Di tengah keluarga Karyono datang Jaya Brata bertamu. Tiba kemudian Gayadi yang dalam keadaan lusuh memikirkan pilihan antara Murniati dan Juwita. Secara tiba-tiba masuklah Murniati bersama-sama Juwita yang membuat Gayadi terkejut. Gayadi marah dan menuduh Murniati sebagai Hantu Perempuan yang Celaka setelah ia mengetahui dari Ny. Karyono bahwa Murniati tidak cinta kepadanya. Sedihlah Murniati atas tuduhan itu, karena dalam hatinya yang sesungguhnya tidaklah demikian.
Timbul ketetapan hati Murniati untuk memilih Subroto yang secara kebetulan tiba tidak berapa lama kemudian. Keduanya pun berpelukan. Masuk pula Juwita dan Gayadi. Juwita memeluk Murniati dengan gembira karena Murniati telah mau berkurban dan dapat menghubungkan cintanya dengan Gayadi. Darmo keluar dengan ucapan dalam hatinya: "Dasar Jinak-jinak Hantu Perempuan."***
Download postingan ini KLIK di sini
0 comments:
Post a Comment